Profil Sumarsih Pencari Keadilan untuk Anaknya di Setiap Aksi Kamisan hingga 17 Tahun Ini

Jumat, 19 Januari 2024 14:50 WIB

Maria Catarina Sumarsih, ibunda dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas dalam peristiwa Semanggi I. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Kamisan kemarin telah dilaksanakan tanpa henti 17 tahun lamanya. Mereka berpakaian dan berpayung hitam berdiri di depan Istana Negara menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu yang telah dimulai sejak pukul 15.00 WIB, pada Kamis 18 Januari 2024.

Ratusan orang berdiri menghadap Istana Negara, kantor Presiden Jokowi selama 30 menit menggelar aksi diam. Sebagian menutup mata sambil memegang payung hitam. Sebagian yang lain berdiri di baris terdepan membawa papan berisi ringkasan peristiwa pelanggaran HAM masa lalu, seperti Tragedi Tanjung Priok (1989), Tragedi Mei (1998), dan penghilangan orang secara paksa (1997-1998).

Selain itu, Aksi Kamisan tersebut juga menunjukkan foto tokoh-tokoh yang terduga melakukan pelanggaran HAM berat. Salah satunya adalah Prabowo Subianto yang sedang mencalonkan diri sebagai capres 2024.

Peringatan ini juga dihadiri oleh perwakilan organisasi, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan ICJR, Amnesty, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Ada juga keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu itu. Salah satunya adalah Maria Catarina Sumarsih yang sekaligus menjadi pelopor Aksi Kamisan.

Perempuan yang akrab dipanggil Sumarsih ini kembali memberikan tuntutan kepada Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Pasalnya, pelanggaran HAM berat tersebut juga menewaskan anak laki-lakinya dalam kasus Semanggi I 1998. Bahkan, Sumarsih juga menyebut Prabowo sebagai penjahat kemanusiaan lantaran menjadi dalang dari pelanggaran HAM berat masa lalu.

Advertising
Advertising

Aktivis HAM Sumarsih berorasi saat aksi Kamisan ke-600 di Jakarta, Kamis 5 September 2019. Dalam aksinya mereka menuntut segera diselenggarakannya pengadilan HAM di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Berdasarkan komnasham.go.id, Sumarsih adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan. Laki-laki yang akrab disapa Wawan ini merupakan mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta. Ia merupakan satu dari 17 korban tragedi Semanggi I.

Sampai sekarang, Sumarsih masih menuntut keadilan atas hilangnya nyawa sang buah hati. Akibatnya, ia menjadi penggerak untuk mengadakan Aksi Kamisan agar mendapatkan keadilan dari presiden. Ia masih terus berjuang mendorong pemerintah menuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu. Menurutnya, demokrasi di Indonesia dapat dikatakan berjalan baik, jika pelanggaran HAM berat telah terselesaikan dengan tuntas.

Meskipun telah menginjak usia senja, tetapi Sumarsih masih ingat ketika Wawan tertembak oleh peluru tepat di dadanya pada 13 November 1998. Lubang peluru tersebut tampak sebesar tutup pulpen. Saat itu, Wawan bersama Tim Relawan untuk Kemanusiaan membantu mahasiswa yang tewas dan terluka akibat melakukan aksi menolak Sidang Istimewa MPR. Sang anak menghembuskan napas terakhir di sela-sela aktivitas kemanusiaannya di halaman Universitas Atmajaya.

Berkat perjuangan membela keadilan untuk menguak pelanggaran HAM berat, Sumarsih mendapatkan penghargaan Yap Thiam Hien Award 2004 di Musem Nasional, Jakarta. Menurut Ketua Dewan Juri Yap Thiam Hien Award, Asmara Nababan, Sumarsih dinilai layak menerima penghargaan lantaran menjadi sosok yang berhasil mengatasi kesedihan menjadi kesadaran terkait nilai kemanusiaan.

“Penghargaan ini memberi semangat bagi kami untuk terus memperjuangkan HAM,” ujar Sumarsih pada 10 Desember 2004.

Sumarsih mengaku tidak pantas menerima penghargaan tersebut sehingga diberikan untuk Wawan, anaknya. Sumarsih menegaskan akan tetap berjuang agar pelaku penembakan anaknya dibawa ke pengadilan. Sebagai bagian dari pejuangannya, Sumarsih bersama keluarga korban tidak pernah absen Aksi Kamisan.

RACHEL FARAHDIBA R | NOVALI PANJI NUGROHO | ABDUL MANAN

Pilihan Editor: Ratusan Orang Peringati 17 Tahun Aksi Kamisan di Depan Istana Presiden

Berita terkait

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

14 menit lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

18 menit lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

20 menit lalu

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

Saat ini, PKS dan pihak Prabowo masih terus berkomunikasi dua arah untuk membahas proses yang masih berjalan.

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

1 jam lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

1 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

1 jam lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Tak Bisa Sembarangan Terbitkan Perppu untuk Tambah Kementerian

1 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Tak Bisa Sembarangan Terbitkan Perppu untuk Tambah Kementerian

Tidak ada kegentingan yang memaksa untuk menerbitkan Perppu demi mengakomodir penambahan kementerian.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

2 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Sempat Sampaikan Keinginan Maju Pilwalkot Bogor ke Prabowo

2 jam lalu

Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Sempat Sampaikan Keinginan Maju Pilwalkot Bogor ke Prabowo

Sekretaris Pribadi Iriana Joko Widodo, Sendi Fardiansyah, tengah berupaya mendapat tiket untuk mendaftar sebagai calon wali kota Bogor dalam pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya