Prabowo Subianto Sebut Alutsista era Soekarno Bekas, PDIP Protes

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Febriyan

Senin, 8 Januari 2024 18:46 WIB

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membantah pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto soal alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas di era Presiden Soekarno. Hasto menyatakan tak ada alutsista bekas di era Soekarno dan penggunaannya untuk membantu negara lain merdeka atau melawan penjajahan.

Hasto menyatakan pernyataan Prabowo dalam acara debat capres kemarin itu keliru. Dia pun meminta capres nomor urut tiga itu mengoreksi pernyataannya.

"Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 8 Januari 2024.

Hasto menyebut pada masa Soekarno, Indonesia memiliki alutsista yang luar biasa dan mampu menjalankan misi-misi pembangunan.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok," kata Hasto.

Sebut Ganjar-Mahfud akan lanjutkan sistem pertahanan era Soekarno

Hasto mengklaim sistem pertahanan para era Soekarno itu akan dilanjutkan oleh pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md dengan membangun kekuatan pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik.

Advertising
Advertising

“Atas cara pandang geopolitik, dan melihat kondisi geografis nasional yang muncul dari keterlibatan kita, dan memperjuangkan perjuangan kepentingan nasional yang saat itu diwarnai dengan integrasi Irian Barat dan Papua, sebagai wilayah pertiwi,” kata Hasto

Pada era Soekarno, Hasto menambahkan, Indonesia bahkan mengirimkan kapal selam kelas Whiskey untuk membantu Pakistan berhadapan dengan kolonialisme Inggris.

"Kita kirim kapal selam kelas Whiskey mengapa? Karena Bapak Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah itu membantu Indonesia dengan resolusi jihad pada 10 november 1945, begitu banyak pasukan-pasukan dari Gurgha yang kemudian mendukung Indonesia lewat seruan Bapak Bangsa Pakistan tersebut sehingga kita memberikan sumbangsih, maka Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam," kata Hasto.

Selanjutnya, Hasto sebut alutsista era Soekarno berasal dari Yugoslavia

<!--more-->

Tak hanya itu, Hasto menjelaskan alutsista baru yang digunakan Soekarno atau berasal dari Yugoslavia. Alutsista tersebut bahkan dikirimkan Bung Karno untuk membantu Aljazair mendapatkan kemerdekaannya sebagai negara.

"Karena itu, pernyataan Prabowo tentang sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan. Karena inilah termasuk kita mendapatkan pesawat C-130 Hercules karena kedekatan Bung Karno dengan (Presiden AS) John Kennedy dari AS. Maka kita mendapatkan reaktor nuklir itu juga didirikan kerja sama dengan pemerintahan AS pada masa Presiden Keneddy," ujar Hasto.

Prabowo singgung alutsista bekas Soekarno dalam debat capres

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan soal alutsista bekas di era Soekarno itu saat mendapatkan gempuran pertanyaan dari calon presiden Anies Baswedan. Anies awalnya menyinggung anggaran sebesar Rp 700 triliun yang dimiliki Kementerian Pertahanan dalam empat tahun terakhir namun hanya mampu membeli alutsista bekas.

Menanggapi pernyataan Anies itu, Prabowo Subianto pun menyatakan bahwa penggunaan alutsista bekas itu sebagai hal yang wajar asalkan masa pakainya masih mencukupi. Dia pun mengingatkan bahwa Indonesia pernah menggunakan alutsista bekas pada era Soekarno.

“Saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat seluruh alatnya bekas. Seluruh pesawat terbang, kapal selam, kapal perang cruiser, destroyer, semuanya bekas,” ujar Prabowo dalam debat capres kemarin.

Debat capres kemarin malam diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiganya membahas soal Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 jam lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

6 jam lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

7 jam lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut RUU MK Sisi Gelap Kekuasaan

15 jam lalu

Djarot PDIP Sebut RUU MK Sisi Gelap Kekuasaan

Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan kekhawatirannya soal RUU MK yang telah disahkan di tingkat 1 dan selangkah lagi disahkan jadi UU.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

15 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Soroti Revisi UU Kementerian Negara, PDIP Contohkan Empire Building Syndrome

16 jam lalu

Soroti Revisi UU Kementerian Negara, PDIP Contohkan Empire Building Syndrome

PDIP telah memberikan warning atau peringatan, supaya Revisi Undang-undang Kementerian Negara tidak digunakan untuk kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

17 jam lalu

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

Partai Gerindra akan berkomunikasi dengan semua parpol untuk Pilkada Semarang 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

18 jam lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

19 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

20 jam lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya