Pakar Nilai Gaya Kampanye Prabowo-Gibran Mirip Putra Diktator Filipina Bongbong Marcos

Sabtu, 9 Desember 2023 22:05 WIB

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani (kanan), dan Ketua Umum Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) Anton Timbang (kiri) dalam acara Deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) mendukung Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023. Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies atau IPS Nyarwi Ahmad mengatakan ada potensi kemiripan pola kampanye Prabowo-Gibran dengan kampanye Ferdinand "Bongbong" Jr. di Filipina. Bongbong merupakan putra diktator Ferdinand Marcos yang berhasil memenangi Pemilu Filipina pada 2022.

Nyarwi mengatakan, ada potensi tim Prabowo menggunakan pola atau bahkan konsultan asing. "Tapi tentu itu harus diklarifikasi ke tim yang ada di Prabowo-Gibran," ucapnya melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Desember 2023.

Situasi hari ini, menurut Nyarwi, membuka peluang terjadinya filipinisasi politik di Indonesia. "Khususnya dalam konteks pemilu presiden," ujarnya. Dia menjelaskan, ada tren atau pola yang mirip antara Prabowo dengan Bongbong.

Kemiripan ini, Nyarwi mengatakan, tidak hanya dalam konteks perilaku capres-cawapres, dalam hal ini Prabowo-Gibran. "Tapi juga kecendungan sikap dan perilaku pemilih dengan konteks demografi yang memang ada kemiripan dengan konteks Filipina," tuturnya.

Saat Bongbong memenangi Pemilu Filipina, Nyarwi mengatakan pemilih muda di sana cukup signifikan. Para pemilih muda itu, menurutnya, cenderung menyukai hal yang sifatnya bukan high politics, melainkan low politics. "Bukan politik dengan gagasan-gagasan besar, melainkan politik yang isunya receh," ujarnya.

Advertising
Advertising

Prabowo, menurut Nyarwi, tak hanya bermain di high politics melalui retorika kebangsaan, tetapi juga low politics melalui joget-jogetnya. "Itu tampaknya lebih berjangkau kalangan lebih luas daripada isu-isu politik yang high politics," ucapnya.

Kemiripan itu, Nyarwi mengatakan terletak pada latar belakang Prabowo yang kerap dikait-kaitkan dengan pemerintahan otoriter Orde Baru. "Dengan konteks Bongbong yang itu orang tuanya dianggap sebagai diktator," ujar dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada itu.

Tak hanya itu, Nyarwi mengatakan kemiripan juga terletak pada kesamaan basis pemilih muda. Basis pemilih itu, menurutnya, tidak merasakan era otoriter secara langsung. "Saya kira pola itu memang ada kemiripan," ucapnya.

Apalagi, Nyarwi mengatakan era media sosial sekarang lebih menonjolkan daya tarik personal dan ikatan emosionalitas dengam pemilih, alih-alih isu-isu substansial. "Makanya gimik itu menjadi tren," ujarnya.

Prabowo-Gibran, menurut Nyarwi, itu sangat dominan ya. Meski ada pula sentimen negatif, dia mengatakan banyak pemilih muda tertarik dengan gimik-gimik itu. "Paling enggak dari aspek potensi viralitas mereka lebih memimpin ya dengan berbagai gimik-gimik itu," ucapnya.

Pilihan Editor: Gimik Kampanye Politik Tidak Melulu Efektif, Analis Politik UNY: Waspada Jebakan Eco Chamber

Berita terkait

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

2 hari lalu

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

Tito Karnavian mendapat banyak permintaan dari kepala daerah yang ingin mendengar langsung visi, misi, dan program Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

2 hari lalu

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

Sabtu besok, GSN kabarnya akan dideklarasikan. Deklarasi disebutkan pula akan dihadiri oleh 20 ribu undangan yang berasal dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Agenda Terselubung Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional

2 hari lalu

Agenda Terselubung Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional

Tim Prabowo-Gibran akan mendeklarasikan pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), untuk mengawal program pemerintah.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Bantah Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional untuk Bagi-bagi Kekuasaan

3 hari lalu

Relawan Jokowi Bantah Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Presiden Prabowo Subianto bakal mendeklarasikan dan mengukuhkan pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN pada 2 November mendatang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

3 hari lalu

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

GSN akan dihuni oleh ratusan organisasi maupun relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran. Organisasi ini juga bakal dipimpin oleh Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

3 hari lalu

Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekanat FISIP Unair sempat melakukan pembekuan terhadap BEM buntut karangan bunga satire

Baca Selengkapnya

Alasan Wakil Ketua Baleg DPR Usul Prolegnas Disesuaikan dengan Asta Cita Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Alasan Wakil Ketua Baleg DPR Usul Prolegnas Disesuaikan dengan Asta Cita Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Baleg DPR menuturkan Prolegnas yang disusun harus berdasarkan aspek kebutuhan, bukan keinginan.

Baca Selengkapnya

Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

6 hari lalu

Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

Sebelumnya, BEM FISIP Unair sempat dibekukan setelah memasang karangan bunga bernada satire soal Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

BEM FISIP Unair Dibekukan, KIKA: Seperti Kembali ke Era Soeharto

6 hari lalu

BEM FISIP Unair Dibekukan, KIKA: Seperti Kembali ke Era Soeharto

KIKA menilai pembekuan terhadap BEM FISIP Unair mencerminkan sikap otoriter seperti yang ada di era pemerintahan Soeharto.

Baca Selengkapnya