TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengklaim 76 negara sudah menerapkan program makan siang gratis untuk anak sekolah. Program itu merupakan program andalan yang dikampanyekan Prabowo di Pilpres 2024.
Prabowo mengatakan, pihaknya telah memperhitugkan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program itu. "Ternyata 76 negara di dunia sudah memberi makan siang gratis untuk anak-anaknya," ucapnya dalam acara deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Desember 2023.
Negara-negara yang memberi makan siang gratis kepada warganya, menurut Prabowo, terus bertambah. "Sekarang kalau tidak salah ada tambahan 6 negara lain yang sedang menyiapkan. Dengan Indonesia berarti 7 negara," ujarnya.
Tak hanya itu, Prabowo mengatakan Perserikatan Bangsa atau PBB telah menentukan program ini merupakan cara mengurangi kemiskinan dan menghilangkan stunting. "Ini yang akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat," ucapnya.
Program makan siang gratis untuk anak sekolah, dan bantuan gizi serentak untuk anak dan ibu hamil merupakan salah satu program yang masuk dalam janji kampanye pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Mereka berjanji akan menjalankan program tersebut jika menjadi pemenang Pilpres 2024.
TKN Prabowo-Gibran secara resmi meluncurkan program makan siang gratis untuk anak sekolah, dan bantuan gizi serentak untuk anak dan ibu hamil sejak hari pertama kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Selasa, 28 November 2023.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengklaim program makan siang gratis yang telah dilakukan pihaknya sangat diminati masyarakat. Menurut dia, berdasarkan evaluasi awal, jumlah makan siang gratis yang mereka sediakan tak mencukupi permintaan masyarakat.
“Ini kan baru awal-awal, jadi yang pasti satu evaluasinya, kurang banyak, karena yang minta makin banyak,” kata Rosan di Hotel Borobudur, Jumat, 1 Desember 2023.
Rosan menyatakan kampanye dengan memberikan makan gratis yang dilakukan pihaknya memang ingin berbeda dari kampanye pada umumnya.
Pilihan Editor: Eks Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto Penuhi Panggilan KPK Usai Ditetapkan Tersangka