Mahfud Md Bilang Jangan Pilih Pemimpin karena Dikasih Duit

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 6 Desember 2023 13:17 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan paparannya saat acara silaturahim di gedung iNews Tower, Jakarta, Selasa, 5 Desember 2023. Kegiatan yang dihadiri perwakilan pondok pesantren dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabodetabek tersebut dihelat Partai Perindo sekaligus sebagai ajang kampanye pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud Md meminta masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan hati nurani sejalan dengan perintah Islam yang tertuang dalam Al Quran.

"Jangan pilih karena dikasih duit dan lainnya. Pemilunya juga harus berjalan beradab, bermartabat," kata Mahfud dalam Halaqoh Kebangsaan di Mahad Annida Al Islamy Bekasi, Jawa Barat, Senin malam, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 5 Desember 2023.

Menurut Mahfud yang jadi pasangan Ganjar Pranowo ini partisipasi masyarakat sangat penting terhadap pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Dia mengatakan jangan sampai masyarakat berpikir seluruh calon buruk sehingga tidak memilih karena dengan demikian calon yang memiliki reputasi buruk bisa terpilih.

"Orang pesantren harus berpikiran, saya memilih yang terbaik dari yang ada," kata Mahfud.

Selain itu, Mahfud juga menyinggung pernyataan Imam Al-Ghazali yang mengatakan beragama dan bernegara seperti dua saudara kembar. Ia mesti berjalan bersama dan saling membimbing satu dengan yang lain. "Beragama itu asas dasar berjuang, dan bernegara untuk mengawalnya," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Mahfud, bernegara adalah fitrah manusia. Sementara berpolitik itu tugas mulia untuk memelihara nilai luhur kehidupan beragama. “Politik memang sering diartikan kotor. Tapi, yang kotor adalah pemainnya,” kata Mahfud.

Menurut Mahfud, jika umat Islam tidak mengawal politik dan demokrasi dengan baik, negara Indonesia bisa gagal. Meski demikian, Mahfud menyebut dalam berpolitik juga harus dilaksanakan dengan etika.

“Seperti dulu nabi Muhammad ke Madinah mendirikan negara. Sebelum ada nabi, ketertiban belum teratur, ada diskriminasi antarkelompok agama terhadap kelompok lain, satu suku, dan suku lain," kata Mahfud.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengatakan tugas masyarakat saat ini adalah menjaga negara Indonesia yang sudah ada ini dengan baik sekaligus mencintai tanah air dengan serius. “Salah satu caranya, santri dan warga pesantren harus ikut berpartisipasi politik dengan memberikan suaranya dalam Pemilu 2024,” kata Mahfud. Ia menilai negara ini akan baik manakala masyarakatnya berdemokrasi dengan baik di dalam Pemilu.

Pilihan Editor: Istana Tegaskan Jokowi Tak Membuntuti Kampanye Ganjar: Sudah Diagendakan Jauh-jauh Hari

Berita terkait

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

17 menit lalu

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri belakangan berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya menjadi 40 pos.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

2 jam lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

5 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

8 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

21 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

22 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

22 jam lalu

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

Mantan capres Ganjar Pranowo berkali menyatakan tak akan bergabung dalam pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Prabowo -Gibran. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Sinyal Awal PDIP Diprediksi Bakal Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Sinyal Awal PDIP Diprediksi Bakal Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PDIP disebut bakal menentukan sikap politiknya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pada Rakernas: Koalisi atau oposisi.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

1 hari lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

1 hari lalu

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

Gibran Rakabuming Raka tampak terkejut saat dimintai tanggapan soal pernyataan Ganjar Pranowo yang memilih akan menjadi oposisi

Baca Selengkapnya