Aktivis HAM dan Korban Pelanggaran Timor Leste Tolak Prabowo Jadi Capres, Ingat Aneksasi Timor Timur

Jumat, 10 November 2023 21:38 WIB

Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto usai menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis dan korban pelanggaran hak asasi manusia yang tergabung dalam Aliansi Nasional Timor-Leste untuk Pengadilan Internasional (ANTI) menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Hal ini dikarenakan peran capres tersebut dalam aneksasi Timor Timur oleh Indonesia mulai 1975.

Pada Jumat, 10 November 2023, para aktivis dan korban kekerasan selama aneksasi Indonesia di Timor Timur berkumpul di kantor Yayasan Hak, Dili, menyatakan sikap mereka melawan impunitas dan menolak dengan tegas kemungkinan Prabowo kembali berkuasa.

Diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 25 Oktober 2023 sebagai capres periode 2024 – 2029. Mantan perwira tinggi militer tersebut menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Juru bicara ANTI, Nelson Roldao Xavier dari asosiasi korban 1974-1999 menyampaikan sikap ANTI terkait pencalonan Prabowo sebagai salah satu capres 2024. Kepada konferensi pers, ia mengatakan ANTI menghargai dan menghormati perkembangan politik dan demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia yang menunjukkan iklim yang sangat positif.

Meski demikian, aliansi tersebut mengatakan “luka dari kekerasan masa lampau tergores ketika melihat pelaku sekaligus terdakwa utama pelanggaran HAM berat di masa rezim Soeharto kembali ke puncak kekuasaan” dan mengambil posisi kunci dalam pemerintahan.

“Apabila kami mengenang kembali peristiwa berdarah masa lalu, kami mengingat kembali peran mantan Jenderal Prabowo Subianto sebagai elemen kunci yang merancang peristiwa tragis, kejam, biadab, dan tidak berprikemanusiaan serta pelanggaran HAM berat terorganisir dan sistematik selama pendudukan di Indonesia di Timor-Leste,” ujar Nelson, Jumat, 10 November 2023.

Prabowo terlibat dalam Operasi Seroja, yaitu operasi militer Indonesia di Timor Timur (kini Timor Leste) yang dimulai pada 7 Desember 1975 hingga 17 Juli 1986. Ia pernah menjadi pemimpin operasi yang diperintahkan Presiden Soeharto itu.

Seroja disebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia. Pemerintah Indonesia menurunkan lebih dari 30 ribu tentara ke bumi bekas jajahan Portugis itu. Sampai Februari 1976, ada lebih dari 60 ribu orang Timor yang tewas.

Selama dua dekade terakhir, kata Nelson, para korban pelanggaran HAM dan keluarga mereka di Timor-Leste terus mendesak dan secara konsisten menantikan keadilan. Upayanya termasuk mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mewujudkan keadilan bagi para korban.

ANTI menyampaikan keterlibatan Prabowo dalam serangkaian kejahatan dan pelanggaran HAM di Timor Leste, seperti Pembantaian Kraras yang terjadi pada 1983 di Viqueque yang menelan 200 korban jiwa.

Aliansi itu juga mengutip Chega!, sebuah laporan dari Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) bahwa setidaknya 530 orang dibunuh oleh militer Indonesia selama operasi melawan insurgensi yang dijalankan pada 1984, di semua wilayah Timor Timur saat itu. Sementara, ratusan orang lainnya diperkirakan meninggal karena kelaparan di kamp-kamp konsentrasi di bukit Bibileo dan di berbagai daerah lainnya.

Laporan tersebut menyatakan kegiatan kampanye dan aksi pasukan Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dipimpin langsung oleh Prabowo, yang bertanggungjawab atas peristiwa-peristiwa terkait dengan tingkat pelanggaran dan kejahatan terbesar yang pernah terjadi dalam sebuah survei antara 1983 dan 1984.

Prabowo pun dijerat dugaan sebagai pelaku Pembantaian Santa Krus pada 1991, yang menurut laporan Amnesty International menewaskan sekurang-kurangnya 300 orang yang saat itu sedang melalukan demonstrasi secara damai di pemakaman umun Santa Krus, Dili. Dugaan didasarkan pada fakta bahwa sebelum peristiwa pembantaian tersebut, Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Markas Batalion Kostrad 303 di Liquintai, Taibesi, Dili.

Menhan tersebut juga santer dikaitkan dalam kasus penculikan aktivis pada 1997 – 1998 ketika dia masih aktif berdinas di militer. Mengingat catatan pelanggaran HAM masa lalu Prabowo, ANTI pun menyampaikan sikap dan enam tuntutan. Pertama, mereka mengimbau dan mendesak masyarakat sipil Indonesia untuk tidak memberikan suara ke Prabowo sebagai pelaku tindak kejahatan kemanusiaan di Timor Leste.

Kedua, mereka menuntut pertanggungjawaban politik dan keadilan atas para pelaku utama dan pelaku intelektual yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Timor Leste, dan menuntut mereka untuk tidak kembali berkuasa. Ketiga, mereka mendesak masyarakat internasional untuk menekan para petinggi dan pembela HAM di Indonesia agar mencegah para pelaku pelanggar HAM untuk kembali berkuasa, demi menghindari potensi pelanggaran HAM di masa depan.

Keempat, aliansi tersebut mendesak Dewan Keamanan PBB untuk konsisten memberantas impunitas, berdasarkan pada fakta tuduhan atas keterlibatan Prabowo dalam berbagai pelanggaran HAM di Timor Leste dan di Indonesia. Kepada pemerintah Indonesia dan Timor Leste, ANTI mendesak agar memperkuat dan mempromosikan prinsip demokrasi melalui upaya melawan impunitas dan menjalin hubungan kerja sama atas dasar penghargaan terhadap nilai-nilai HAM dan negara hukum. Terakhir, ANTI menghimbau kepada masyarakat internasional untuk mendorong setiap negara turut andil dalam menangkap Prabowo atas kejahatan kemanusiaan yang didakwakan kepadanya.

HATUTAN

Pilihan Editor: Demokrat Jelaskan Alasan Tak Pasang Foto Gibran di Baliho Kampanye

Berita terkait

Ketua Komisi II DPR Dukung Wacana Presidential Club Ala Prabowo, Sebut Pentingnya Komunikasi Elite Bangsa

4 menit lalu

Ketua Komisi II DPR Dukung Wacana Presidential Club Ala Prabowo, Sebut Pentingnya Komunikasi Elite Bangsa

Doli menyatakan, Presidential Club akan mempermudah Prabowo dalam menjalankan tugas sebagai Presiden

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

1 jam lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

1 jam lalu

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

Hakim MK Arief Hidayat mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap di pilkada 2024. Arief mencontohkan Sirekap juga sempat menjadi polemik dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

3 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

3 jam lalu

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan supaya Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

12 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

15 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

15 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

15 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya