Menteri Sosial Tri Rismaharini Blak-blakan Alasannya Menangis dalam Panel Diskusi AHLF 2023

Reporter

Febriyan

Editor

Febriyan

Rabu, 11 Oktober 2023 21:53 WIB

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penjelasan kepada wartawan usai menutup Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 di Makassar, Rabu, 10 Oktober 2023. Dok: Kementerian Sosial.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini membuka alasan dirinya tak dapat menahan tangis saat berbicara dalam Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 (The ASEAN High Level Forum on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 11 Oktober 2023. Risma sempat menangis sat berbicara soal kekerasan yang dialami para penyandang disabilitas.

Usai menutup forum itu, Risma menyatakan dirinya menangis karena pada teringat pada suatu laporan soal kekerasan seksual terhadap seorang anak perempuan penyandang disabilitas di Ternate, Maluku Utara. Dia menyatakan korban adalah penderita down syndrome.

Yang membuat Risma semakin sedih karena pelaku kekerasan seksual itu adalah ayah kandung korban. Bahkan, menurut Risma, pelaku bukan sekali saja melakukan kekerasan tersebut. Sebelumnya, menurut dia, pelaku pernah melakukan kekerasan seksual terhadap kakak korban yang juga penyandang disabilitas.

"Aku inget anak-anak ku yang diperkosa, ada satu anak yang tidak pernah lupa, tak suruh cek ke sana tadi, gimana kondisinya itu anak, kok tiba-tiba aku inget dia," kata Risma kembali sambil menahan haru.

Risma pun menyatakan telah berbicara dengan Kapolda Maluku Utara untuk memproses masalah ini. Bahkan, dia telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk tak memberikan remisi kepada para pelaku kekerasan terhadap penyandang disabilitas.

Kekerasan terhadap penyandang disabilitas memicu munculnya inovasi

Advertising
Advertising

Risma pun menyatakan bahwa tindak kekerasan seperti itulah yang membuat dia kemudian mengusulkan pembuatan jam pintar atau smart watch untuk penyandang disabilitas Grita dan Gruwi. Risma menyatakan jam tersebut dilengkapi sejumlah fitur yang bisa membuat para penyandang disabilitas dan orang-orang di sekitarnya waspada terhadap bahaya yang mereka hadapi.

Mantan Wali Kota Surabaya itu pun menceritakan pengalaman Ketua Umum Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia saat menggunakan jam tangan pintar Gruwi. Menurut dia, jam tangan pintar itu memiliki kemampuan untuk memberitahukan kepada penggunanya soal bahaya yang mengancamnya saat berada di jalan.

Fitur dalam jam tangan itu, menurut Risma, memiliki sensor untuk memberitahukan kepada penggunanya soal keadaan di sekitar.

"Dulu, dia tak tahu kalau di belakang dia ada mobil, ada apa, nggak tahu. Tapi dengan gelang itu dia tahu, dia harus minggir. Itu sangat membantu selain apa yang saya sampaikan untuk keamanan diri mereka kalau ada sesuatu yang menyakiti mereka," kata Risma.

Selanjutnya, Grita dan Gruwi 100 persen buatan Indonesia dan dibuat oleh penyandang disabilitas

<!--more-->

Risma pun menjelaskan bahwa smart watch tersebut seratus persen buatan Indonesia dan dibuat oleh penyandang disabilitas. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu pun menyatakan bahwa pemerintah memberikan smartwacth Grita dan Gruwi itu secara gratis, hanya saja saat ini masih terbatas bagi para penyandang disabilitas yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Buatnya juga (dalam jumlah) terbatas, dan kami duitnya juga terbatas. Makanya kami prioritaskan anak-anak miskin dulu," kata dia.

Risma menyatakan pemerintah Indonesia saat ini sedang mengajukan hak paten untuk smart watch Grita dan Gruwi. Dia pun optimis untuk bisa memproduksi jam tangan pintar itu dalam jumlah besar dengan menggandeng pihak swasta ke depannya.

"Tapi sekarang ini saya harus bergerak membantu mereka yang miskin supaya tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan," ujar Risma.

Forum AHLF 2023 sendiri telah ditutup pada Rabu sore tadi. Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan forum ini menghasilkan 10 poin kesepakatan yang disebut sebagai Rekomendasi Makassar.

Berita terkait

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

12 menit lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

18 jam lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

18 jam lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

2 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

2 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

4 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya