Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hari Lahir Pancasila

Senin, 2 Oktober 2023 18:32 WIB

Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesaktian Pancasila merupakan salah satu dari dua hari besar yang dirayakan di Indonesia tentang Pancasila, lainnya yakni terdapat Hari Lahir Pancasila. Namun demikian, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang sering tertukar mengenai konsep ataupun pemaknaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.

Secara garis besar, perbedaan signifikan terdapat tanggal perayaan, Hari Kesaktian Pancasila dirayakan setiap tahunnya pada 1 Oktober. Sementara itu, Hari Lahir Pancasila juga dirayakan setiap tahunnya, tetapi pada tanggal yang berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, yakni 1 Juni setiap tahunnya.

Namun demikian, selain terletak pada tanggal perayaan, perbedaan lainnya juga terletak pada latar belakang pencetusan kedua tanggal tersebut sebagai hari besar Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan revolusi yang gugur akibat G30S, sementara itu Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni merujuk pada momen pidato Sukarno pada sidang BPUPKI, yang memperkenalkan pertama kali konsep Pancasila sebagai ideologi negara.

Meskipun demikian, sejarah mengenai Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila tidak dapat dimaknai sesingkat tersebut. Seperti dilansir dari berbagai laman, berikut sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila

Advertising
Advertising

Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober, merupakan sebuah hari penghormatan bagi pahlawan revolusi yang gugur akibat Gerakan 30 September, yang menurut versi Pemerintah Orde Baru dilakukan oleh PKI. Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga diperingati sebagai hari bertahannya Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, setelah sempat mengalami upaya penggantian ke ideologi komunisme pada G30S 1965 oleh PKI.

Seperti dilansir dari laman Fahum.umsu.ac.id, Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober ditetapkan pertama kali pada 17 September 1966 melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat dengan nomor surat Kep 977/9/1966. Meskipun diperingati sebagai hari eksistensi Pancasila, tetapi Hari Kesaktian Pancasila juga menuai kontroversi.

Menurut Arya Wanda Wirayuda selaku Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan sebagai upaya mitologisasi pemerintah dalam memperkuat Pancasila. Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga merupakan pembuktian bahwa peristiwa Gerakan 30 September yang dianggap melawan Pancasila berhasil ditumpas.

Hari Lahir Pancasila

Berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni merujuk pada momen sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Selain itu, seperti dilansir dari laman Djkn.kemenkeu.go.id, perayaan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni juga diperingati karena pada tanggal tersebut di 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya yang berisi ide serta gagasan terkait Indonesia merdeka pada forum sidang BPUPKI yang kedua.

Namun demikian, sebelumnya pidato Soekarno belum menemukan judul pidatonya, hingga pada akhirnya, Ketua BPUPKI, yakni Dr. Radjiman Widyodiningrat memberikan sebutan pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 sebagai “Lahirnya Pancasila”. Dalam pidatonya tersebut, Soekarno menyampaikan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

Meskipun demikian, pada 1970, pemerintah Orde Baru melalui Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban atau Kopkamtib sempat melarang peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pelarangan tersebut buntut dari argumen Kepala Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia periode 1974 hingga 1983, yakni Nugroho Notosusanto yang menyebut bahwa 1 Juni bukanlah Hari Lahir Pancasila yang menjadi ideologi bangsa, melainkan Hari Lahir Pancasila versi Sukarno.

RENO EZA MAHENDRA I BANGKIT ADHI WIGUNA

Pilihan Editor: 22 Bulan Setelah G30S Museum Lubang Buaya Diresmikan Soeharto

Berita terkait

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

8 jam lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

8 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

14 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

14 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

40 hari lalu

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

43 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

43 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

52 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

57 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

58 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya