15 Poin Pernyataan Megawati Saat Rakernas IV PDIP: Jokowi Petugas Partai, Konflik Agraria sampai Syarat Ketua Umum PDIP
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 2 Oktober 2023 16:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP baru-baru ini. Presiden RI Kelima ini antara lain berbicara tentang pangan hingga perpolitikan Tanah Air.
Adapun Rakernas IV PDIP dibuka pada Jumat, 28 September 2023 dan ditutup pada Ahad, 1 Oktober 2023. Rakernas ini mengangkat tema “Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”. Berikut rangkuman sejumlah pernyataan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP itu.
1. Sebut konsumsi beras di Indonesia tertinggi di dunia
Megawati menyatakan konsumsi beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia amat tergantung dengan beras. Terlebih, kata dia, tingkat konsumsi beras per kapita di Indonesia sebesar 96 kilogram. Menurutnya, idealnya adalah 60 kilogram per kapita per tahun. “Dan itu ternyata tertinggi di dunia,” ujar Megawati.
2. Sebut Indonesia rendah diversifikasi pangan
Megawati mengatakan konsumsi beras tinggi di Indonesia berjalan seiring dengan rendahnya diversifikasi pangan. Hal itu, menurut dia, akan menjadi beban bagi nasional. Masalah pangan, kata dia, tidak bisa dijawab secara demokratis. Karena, sangat erat dengan aspek biologis dan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan. “Ini tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting,” ujar dia.
3. Sebut pangan Indonesia tak boleh bergantung impor
Megawati Soekarnoputri mengatakan ketergantungan impor pangan di Indonesia masih besar. Hal itu, kata dia, merupakan imbas Perang Rusia Ukraina. Menurutnya pangan telah menjadi senjata yang sangat ampuh di dalam membangun hegemoni suatu negara. Megawati mengatakan situasi akan semakin sulit ketika negara lain tidak mau mengekspor pangan mereka.
Karena itu, Megawati mengatakan Indonesia tidak boleh terjebak oleh produk pangan impor. Kata dia, seperti yang telah disampaikan Presiden RI Pertama Sukarno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. Hal itu, kata dia, bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi.
“Indonesia terasakan dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya,” kata dia.
4. Sebut konsumsi gandum meningkat 50 persen pada 2030
Megawati mengatakan konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4 persen pada 1970 menjadi 28 persen pada 2022. Jumlah tersebut meningkat menjadi 50 persen pada 2030. Padahal, menurut Megawati, gandum bukan tanaman yang dapat tumbuh di alam tropis, kecuali kalau ada rekayasa genetika.
“Namun tentunya kita akan tahu uji coba ini akan memakan waktu lama,” ujar Megawati.
Hal itu, kata Megawati, dia ketahui melalui penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, tempat dia duduk sebagai Ketua Dewan Pengarah. “Karena saya juga ditugasi oleh Bapak Presiden untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah dari sebuah badan baru yang bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional,” ungkap Megawati.
Selanjutnya: Minta Jokowi tak onversi lahan subur
<!--more-->
5. Minta Jokowi tak konversi lahan subur
Saat menyampaikan pidato politik dalam Rakernas IV PDIP pafa Jumat, 29 September 2023 tersebut, Megawati juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mengonversi lahan-lahan subur. Pihaknya mengatakan dalam politik tata ruang, lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata dia, telah membuat peta Indonesia untuk tanah-tanah yang subur. “Karena jangan lupa kita ini negara pangan terbesar di dunia,” kata dia.
6. Sebut namanya pernah hampir disematkan untuk nama padi
Megawati bercerita soal bibit padi MSP (Mari Sejahterakan Petani) dalam Rakernas IV PDIP Jumat 29 September 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Dia mengaku kenal dengan penemu bibit padi MSP bernama Surono Danu sejak PDIP masih bernama PDI. Awalnya nama varietas bibit itu akan dinamai Megawati Soekarnoputri, tetapi Megawati keberatan.
“Pak Surono Danu mau namain varietasnya nama saya. Tapi saya bilang, jangan. Lebih baik disingkat MSP yang artinya singkatan dari Mari Sejahterakan Petani,” ungkap Megawati.
Surono Danu juga datang dalam Rakernas PDIP itu. Dia hadir untuk mewakili pemberian tiga bibit benih padi kepada Megawati, Ganjar Pranowo, dan Presiden Jokowi secara simbolik.
7. Minta Kepala Daerah jadikan Wayan Koster sebagai panutan
Megawati Soekarnoputri mengaku meminta mantan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk membuat peta jalan pembangunan Bali untuk 100 tahun mendatang.
“Kamu pikirkan coba bikin konsep yaitu sebuah konsep jangka panjang yang namanya 100 tahun ke depan,” ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.
Megawati mengaku meminta I Wayan Koster berfokus membuat peta jalan itu melalui focus group discussion atau FGD. Pihaknya meminta para pemimpin daerah lain untuk mengikuti langkah I Wayan Koster. “Mudah-mudahan daerah-daerah bisa juga mengikuti apa yang telah dibuat oleh Pulau Bali sehingga siapa pun pemimpinnya harus menjalankan konsep itu,” katanya.
Selanjutnya: Alasannya selalu sebut Jokowi petugas partai
<!--more-->
8. Beri jawaban soal Jokowi petugas partai
Dalam Rakernas IV PDIP hari terakhir, Megawati menyampaikan dirinya merasa bingung karena dianggap sombong ketika menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Sebutan petugas partai, kata dia, tercantum dalam AD/ART PDIP. Tak hanya Jokowi, dirinya pun petugas partai. Dia mengaku ditugasi oleh Kongres Partai dan dipilih oleh kader untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum.
“Saya tuh sampai bingung. Saya bilang Pak Jokowi petugas partai, kader partai, lho kok saya diomongkan yang namanya katanya terlalu sombong,” ujar dia pada Ahad, 1 Oktober 2023
Megawati pernah menyebut Jokowi kasihan jika tidak ada PDIP. Menyoal pernyataannya tersebut, Megawati tak memungkiri presiden dipilih oleh rakyat. Namun, kata dia, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya partai politik. Calon-calon presiden lain, menurut dia, juga ditugaskan oleh partai masing-masing untuk maju dalam Pilpres 2024. Megawati menambahkan, dia merasa tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan hal itu.
“Nah bayangkan kok kita tidak diberi kesempatan untuk menerangkan hal ini,” ujar dia.
9. Sebut dirinya tak boleh kuliah di era Soeharto
Megawati menceritakan ihwal dia dan saudara-saudaranya yang tak bisa berkuliah pada masa Orde Baru karena merupakan anak dari presiden pertama RI, Sukarno.
“Banyak yang nggak boleh kuliah termasuk saya, kakak saya, adik saya. Saya sendiri bingung itu alasan enggak boleh kuliah kenapa? Karena anaknya Bung Karno. Lucu ya,” ujar dia dalam Rakernas IV PDIP.
Sukarno, kata Megawati, pun meminta dia untuk belajar secara otodidak. “Bapak saya hanya bilang, kamu punya ini (menunjuk kepala). Gunakan ini. Otodidak. Cari pengetahuan di mana saja,” ujar dia.
Megawati meminta para peserta Rakernas IV PDIP itu memanfaatkan teknologi untuk belajar secara otodidak. Ia mengaku sedih kenyamanan setelah merdeka justru membuat orang malas berpikir. “Saya suka mikir bapak saya apa enggak mikirin dulu bahwa setelah merdeka itu ada efek samping yang negatif. Orang lalu merasa kenyamanannya sudah makin besar, ya sudah orang sudah merdeka, ya sudah malah enggak bisa mikir,” ujar dia.
10. Akui tak suka lihat survei
Megawati Soekarnoputri mengaku bukan orang yang suka melihat survei elektabilitas capres dalam Pilpres 2024. Namun pada Ahad pagi, 1 Oktober 2023, Megawati sempat melihat hasil survei elektoral capres. Dia mengaku senang melihat elektabilitas Ganjar saat ini mengalami tren kenaikan.
“Kan ibu bilang ibu nggak suka lihat-lihat survei, tapi iseng aja tadi pagi, waaah Pak Ganjar itu udah naik tung, tung, tung (arah tangan ke atas),” ujar dia di Rakernas IV PDIP pada Ahad, 1 Oktober 2023.
11. Sebut yakin Ganjar jadi Presiden ke-8 RI
Megawati mengatakan yakin Ganjar Pranowo akan terpilih menjadi Presiden ke-8 RI. “Saya yakin, hakul yakin, ainul yakin, insyaAllah kalau kita kerja keras, Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden ke-8,” ujar dia. Meski begitu, dia mengatakan kemenangan Ganjar tak akan terwujud tanpa kerja keras seluruh kader. “Ya tapi terus kalian gak kerja ya tung, tung, tung, tung (arah tangan ke bawah) hayoo? Piyee? Aih gawat,” ujarnya.
Selanjutnya: Menurut Megawati tak bisa tiba-tiba orang jadi ketua umum
<!--more-->
12. Sebut konfrik agraria disebabkan tanah pertanian dikonversi
Megawati Soekarnoputri mengatakan konflik agraria hari ini terjadi karena banyak tanah pertanian dikonversi. Dia mengatakan, sekilas, konversi lahan dilakukan untuk hal-hal yang lebih bagus. Padahal hal itu tidak dilakukan dengan melihat visi ke depan. Konversi lahan, kata dia, membuat keluarga pemilik tanah sulit mendapatkan nafkah.
“Kalau 1 hektare tanah pertanian itu diambil hanya untuk katakan membangun gedung, berarti paling tidak ada 3 keluarga kehilangan tanah,” ujar dia dalam Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.
13. Komentari soal ganti pemimpin ganti visi
Megawati turut mengomentari ihwal pergantian kepemimpinan di Indonesia yang sering disertai dengan perubahan visi. “Ini sekarang kan amburadulnya, ganti pemimpin diubah dengan enaknya,” ujar dia. Menurutnya, perubahan kebijakan setiap pergantian kepemimpinan membuat pusing. “Bagi saya, coba, Anda pusing ya? Saya pusing. Itu tata pemerintahan Republik Indonesia,” kata dia.
Megawati mengaku pernah membicarakan hal ini dengan Jokowi. “Saya bilang pada Pak Jokowi. Bayangkan dari presiden itu bikin visi misi, itu sampai kepala desa,” ujar dia. Menurutnya, hal itu harus dikoreksi. Sebab, kata dia, visi misi presiden pasti berbeda sampai kepala desa. “Nanti kita harus koreksi. Kenapa? Pasti dari yang visi-misi presiden ke kepala desa pasti beda dong dari sisi daerahnya, dari waktu kerjanya, dan lain sebagainya,” ujar dia.
14. Sebut pemerintah perlu buat peta konsep Indonesia Raya
Untuk mencegah perubahan visi misi setiap pergantian pemain, Megawati mengatakan pemerintah perlu membuat peta jalan tentang konsep Indonesia Raya pada masa mendatang. “Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan, dengan sebuah visi-misi atau apa pun namanya,” kata dia. Setiap pemimpin baru, kata dia, akan memiliki arahan jangka panjang melalui peta jalan itu. “Siapa pun pemimpin yang akan datang, dia harus menjalankan hal itu,” ujar dia.
15. Sebut orang luar tak bisa tiba-tiba jadi Ketum
Dalam penutupan Rakernas PDIP, Megawati menyinggung soal kaderisasi partai dan jabatan ketua umum partai. Mega menyebut di PDIP tidak bisa orang dari luar partai tiba-tiba masuk menjadi Ketum karena ada aturannya. Ia bahkan menceritakan dirinya pun tidak langsung menjadi Ketua Umum PDIP namun memulai karier di politik sebagai kader lebih dahulu.
“Karena siapa yang mau milih, kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih,” kata Megawati.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri ihwal orang luar tidak bisa tiba-tiba menjadi ketua umum partai di PDIP. Kata Umam, Megawati menyampaikan kekecewaannya ke Kaesang dengan ekspresi sentilan yang diperhalus. Apalagi dalam aturan PDIP, menyebutkan bahwa satu keluarga harus satu partai.
“Dalam tradisi politik Jawa, bisa jadi sentilan Megawati ini merupakan manifestasi kemarahan dan kekecewaan,” kata Umam mengomentari pernyataan Mega tersebut.
ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | TIKA AYU I HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya...