15 Poin Pernyataan Megawati Saat Rakernas IV PDIP: Jokowi Petugas Partai, Konflik Agraria sampai Syarat Ketua Umum PDIP

Senin, 2 Oktober 2023 16:40 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP baru-baru ini. Presiden RI Kelima ini antara lain berbicara tentang pangan hingga perpolitikan Tanah Air.

Adapun Rakernas IV PDIP dibuka pada Jumat, 28 September 2023 dan ditutup pada Ahad, 1 Oktober 2023. Rakernas ini mengangkat tema “Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”. Berikut rangkuman sejumlah pernyataan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP itu.

1. Sebut konsumsi beras di Indonesia tertinggi di dunia

Megawati menyatakan konsumsi beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia amat tergantung dengan beras. Terlebih, kata dia, tingkat konsumsi beras per kapita di Indonesia sebesar 96 kilogram. Menurutnya, idealnya adalah 60 kilogram per kapita per tahun. “Dan itu ternyata tertinggi di dunia,” ujar Megawati.

2. Sebut Indonesia rendah diversifikasi pangan

Advertising
Advertising

Megawati mengatakan konsumsi beras tinggi di Indonesia berjalan seiring dengan rendahnya diversifikasi pangan. Hal itu, menurut dia, akan menjadi beban bagi nasional. Masalah pangan, kata dia, tidak bisa dijawab secara demokratis. Karena, sangat erat dengan aspek biologis dan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan. “Ini tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting,” ujar dia.

3. Sebut pangan Indonesia tak boleh bergantung impor

Megawati Soekarnoputri mengatakan ketergantungan impor pangan di Indonesia masih besar. Hal itu, kata dia, merupakan imbas Perang Rusia Ukraina. Menurutnya pangan telah menjadi senjata yang sangat ampuh di dalam membangun hegemoni suatu negara. Megawati mengatakan situasi akan semakin sulit ketika negara lain tidak mau mengekspor pangan mereka.

Karena itu, Megawati mengatakan Indonesia tidak boleh terjebak oleh produk pangan impor. Kata dia, seperti yang telah disampaikan Presiden RI Pertama Sukarno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. Hal itu, kata dia, bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi.

“Indonesia terasakan dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya,” kata dia.

4. Sebut konsumsi gandum meningkat 50 persen pada 2030

Megawati mengatakan konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4 persen pada 1970 menjadi 28 persen pada 2022. Jumlah tersebut meningkat menjadi 50 persen pada 2030. Padahal, menurut Megawati, gandum bukan tanaman yang dapat tumbuh di alam tropis, kecuali kalau ada rekayasa genetika.

“Namun tentunya kita akan tahu uji coba ini akan memakan waktu lama,” ujar Megawati.

Hal itu, kata Megawati, dia ketahui melalui penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, tempat dia duduk sebagai Ketua Dewan Pengarah. “Karena saya juga ditugasi oleh Bapak Presiden untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah dari sebuah badan baru yang bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional,” ungkap Megawati.

Selanjutnya: Minta Jokowi tak onversi lahan subur

<!--more-->

5. Minta Jokowi tak konversi lahan subur

Saat menyampaikan pidato politik dalam Rakernas IV PDIP pafa Jumat, 29 September 2023 tersebut, Megawati juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mengonversi lahan-lahan subur. Pihaknya mengatakan dalam politik tata ruang, lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan.

Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata dia, telah membuat peta Indonesia untuk tanah-tanah yang subur. “Karena jangan lupa kita ini negara pangan terbesar di dunia,” kata dia.

6. Sebut namanya pernah hampir disematkan untuk nama padi

Megawati bercerita soal bibit padi MSP (Mari Sejahterakan Petani) dalam Rakernas IV PDIP Jumat 29 September 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Dia mengaku kenal dengan penemu bibit padi MSP bernama Surono Danu sejak PDIP masih bernama PDI. Awalnya nama varietas bibit itu akan dinamai Megawati Soekarnoputri, tetapi Megawati keberatan.

“Pak Surono Danu mau namain varietasnya nama saya. Tapi saya bilang, jangan. Lebih baik disingkat MSP yang artinya singkatan dari Mari Sejahterakan Petani,” ungkap Megawati.

Surono Danu juga datang dalam Rakernas PDIP itu. Dia hadir untuk mewakili pemberian tiga bibit benih padi kepada Megawati, Ganjar Pranowo, dan Presiden Jokowi secara simbolik.

7. Minta Kepala Daerah jadikan Wayan Koster sebagai panutan

Megawati Soekarnoputri mengaku meminta mantan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk membuat peta jalan pembangunan Bali untuk 100 tahun mendatang.

“Kamu pikirkan coba bikin konsep yaitu sebuah konsep jangka panjang yang namanya 100 tahun ke depan,” ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.

Megawati mengaku meminta I Wayan Koster berfokus membuat peta jalan itu melalui focus group discussion atau FGD. Pihaknya meminta para pemimpin daerah lain untuk mengikuti langkah I Wayan Koster. “Mudah-mudahan daerah-daerah bisa juga mengikuti apa yang telah dibuat oleh Pulau Bali sehingga siapa pun pemimpinnya harus menjalankan konsep itu,” katanya.

Selanjutnya: Alasannya selalu sebut Jokowi petugas partai

<!--more-->

8. Beri jawaban soal Jokowi petugas partai

Dalam Rakernas IV PDIP hari terakhir, Megawati menyampaikan dirinya merasa bingung karena dianggap sombong ketika menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Sebutan petugas partai, kata dia, tercantum dalam AD/ART PDIP. Tak hanya Jokowi, dirinya pun petugas partai. Dia mengaku ditugasi oleh Kongres Partai dan dipilih oleh kader untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum.

“Saya tuh sampai bingung. Saya bilang Pak Jokowi petugas partai, kader partai, lho kok saya diomongkan yang namanya katanya terlalu sombong,” ujar dia pada Ahad, 1 Oktober 2023

Megawati pernah menyebut Jokowi kasihan jika tidak ada PDIP. Menyoal pernyataannya tersebut, Megawati tak memungkiri presiden dipilih oleh rakyat. Namun, kata dia, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya partai politik. Calon-calon presiden lain, menurut dia, juga ditugaskan oleh partai masing-masing untuk maju dalam Pilpres 2024. Megawati menambahkan, dia merasa tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan hal itu.

“Nah bayangkan kok kita tidak diberi kesempatan untuk menerangkan hal ini,” ujar dia.

9. Sebut dirinya tak boleh kuliah di era Soeharto

Megawati menceritakan ihwal dia dan saudara-saudaranya yang tak bisa berkuliah pada masa Orde Baru karena merupakan anak dari presiden pertama RI, Sukarno.

“Banyak yang nggak boleh kuliah termasuk saya, kakak saya, adik saya. Saya sendiri bingung itu alasan enggak boleh kuliah kenapa? Karena anaknya Bung Karno. Lucu ya,” ujar dia dalam Rakernas IV PDIP.

Sukarno, kata Megawati, pun meminta dia untuk belajar secara otodidak. “Bapak saya hanya bilang, kamu punya ini (menunjuk kepala). Gunakan ini. Otodidak. Cari pengetahuan di mana saja,” ujar dia.

Megawati meminta para peserta Rakernas IV PDIP itu memanfaatkan teknologi untuk belajar secara otodidak. Ia mengaku sedih kenyamanan setelah merdeka justru membuat orang malas berpikir. “Saya suka mikir bapak saya apa enggak mikirin dulu bahwa setelah merdeka itu ada efek samping yang negatif. Orang lalu merasa kenyamanannya sudah makin besar, ya sudah orang sudah merdeka, ya sudah malah enggak bisa mikir,” ujar dia.

10. Akui tak suka lihat survei

Megawati Soekarnoputri mengaku bukan orang yang suka melihat survei elektabilitas capres dalam Pilpres 2024. Namun pada Ahad pagi, 1 Oktober 2023, Megawati sempat melihat hasil survei elektoral capres. Dia mengaku senang melihat elektabilitas Ganjar saat ini mengalami tren kenaikan.

“Kan ibu bilang ibu nggak suka lihat-lihat survei, tapi iseng aja tadi pagi, waaah Pak Ganjar itu udah naik tung, tung, tung (arah tangan ke atas),” ujar dia di Rakernas IV PDIP pada Ahad, 1 Oktober 2023.

11. Sebut yakin Ganjar jadi Presiden ke-8 RI

Megawati mengatakan yakin Ganjar Pranowo akan terpilih menjadi Presiden ke-8 RI. “Saya yakin, hakul yakin, ainul yakin, insyaAllah kalau kita kerja keras, Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden ke-8,” ujar dia. Meski begitu, dia mengatakan kemenangan Ganjar tak akan terwujud tanpa kerja keras seluruh kader. “Ya tapi terus kalian gak kerja ya tung, tung, tung, tung (arah tangan ke bawah) hayoo? Piyee? Aih gawat,” ujarnya.

Selanjutnya: Menurut Megawati tak bisa tiba-tiba orang jadi ketua umum

<!--more-->

12. Sebut konfrik agraria disebabkan tanah pertanian dikonversi

Megawati Soekarnoputri mengatakan konflik agraria hari ini terjadi karena banyak tanah pertanian dikonversi. Dia mengatakan, sekilas, konversi lahan dilakukan untuk hal-hal yang lebih bagus. Padahal hal itu tidak dilakukan dengan melihat visi ke depan. Konversi lahan, kata dia, membuat keluarga pemilik tanah sulit mendapatkan nafkah.

“Kalau 1 hektare tanah pertanian itu diambil hanya untuk katakan membangun gedung, berarti paling tidak ada 3 keluarga kehilangan tanah,” ujar dia dalam Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.

13. Komentari soal ganti pemimpin ganti visi

Megawati turut mengomentari ihwal pergantian kepemimpinan di Indonesia yang sering disertai dengan perubahan visi. “Ini sekarang kan amburadulnya, ganti pemimpin diubah dengan enaknya,” ujar dia. Menurutnya, perubahan kebijakan setiap pergantian kepemimpinan membuat pusing. “Bagi saya, coba, Anda pusing ya? Saya pusing. Itu tata pemerintahan Republik Indonesia,” kata dia.

Megawati mengaku pernah membicarakan hal ini dengan Jokowi. “Saya bilang pada Pak Jokowi. Bayangkan dari presiden itu bikin visi misi, itu sampai kepala desa,” ujar dia. Menurutnya, hal itu harus dikoreksi. Sebab, kata dia, visi misi presiden pasti berbeda sampai kepala desa. “Nanti kita harus koreksi. Kenapa? Pasti dari yang visi-misi presiden ke kepala desa pasti beda dong dari sisi daerahnya, dari waktu kerjanya, dan lain sebagainya,” ujar dia.

14. Sebut pemerintah perlu buat peta konsep Indonesia Raya

Untuk mencegah perubahan visi misi setiap pergantian pemain, Megawati mengatakan pemerintah perlu membuat peta jalan tentang konsep Indonesia Raya pada masa mendatang. “Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan, dengan sebuah visi-misi atau apa pun namanya,” kata dia. Setiap pemimpin baru, kata dia, akan memiliki arahan jangka panjang melalui peta jalan itu. “Siapa pun pemimpin yang akan datang, dia harus menjalankan hal itu,” ujar dia.

15. Sebut orang luar tak bisa tiba-tiba jadi Ketum

Dalam penutupan Rakernas PDIP, Megawati menyinggung soal kaderisasi partai dan jabatan ketua umum partai. Mega menyebut di PDIP tidak bisa orang dari luar partai tiba-tiba masuk menjadi Ketum karena ada aturannya. Ia bahkan menceritakan dirinya pun tidak langsung menjadi Ketua Umum PDIP namun memulai karier di politik sebagai kader lebih dahulu.

“Karena siapa yang mau milih, kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih,” kata Megawati.

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri ihwal orang luar tidak bisa tiba-tiba menjadi ketua umum partai di PDIP. Kata Umam, Megawati menyampaikan kekecewaannya ke Kaesang dengan ekspresi sentilan yang diperhalus. Apalagi dalam aturan PDIP, menyebutkan bahwa satu keluarga harus satu partai.

“Dalam tradisi politik Jawa, bisa jadi sentilan Megawati ini merupakan manifestasi kemarahan dan kekecewaan,” kata Umam mengomentari pernyataan Mega tersebut.

ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | TIKA AYU I HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya...

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

10 menit lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

2 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

2 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

3 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 jam lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

3 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

3 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

4 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya