Setidaknya 8 Kali Pidato Sambutan Jokowi Sebut: Jangan Salah Pilih Pemimpin

Minggu, 6 Agustus 2023 08:01 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (ketiga kanan) menyapa peserta pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 14 Mei 2023. Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menerima tiga nama bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto serta empat nama bakal calon wakil presiden yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsyad Rasyid, dan Sandiaga Uno berdasarkan hasil Musra. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Manuver politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pesta demokrasi 2024 memang menjadi perhatian yang menarik. Jokowi memiliki pretensi untuk menjadi kingmaker dalam Pemilu Pilpres 2024 nanti.

Jokowi telah mengakui bahwa dirinya akan cawe-cawe atau ikut ambil dalam urusan politik menjelang Pemilu 2024. Hal ini bisa dilihat dari berbagai gelagat Jokowi kepada publik, tentang siapa yang sering Jokowi kunjungi atau bersama siapa Jokowi sering tampil ke hadapan publik.

Selain orang-orang yang menempel dengan Jokowi di hadapan publik, Jokowi juga kerap memberikan kode tertentu dalam pidato-pidatonya. Tempo telah memantau dan merangkum pidato-pidato Jokowi yang menyebutkan untuk jangan salah pilih pemimpin dan sekaligus merujuk pada Pemilu 2024 nanti. Berikut setidaknya tujuh pidato yang disampaikan Jokowi.

1. Pidato dalam Puncak Peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, 21 Oktober 2022

Sejauh penelusuran Tempo, awal mula gelagat Jokowi cawe-cawe atau ikut berpolitik dalam menentukan Capres 2024 adalah ketika ia menghadiri Puncak Peringatan HUT ke-58 Partai Golkar pada 21 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Dalam kehadirannya tersebut, Jokowi meminta agar masyarkat berhati-hati dalam menentukan calon presiden pada Pilpres 2024. Bahkan, Jokowi saat itu mengibaratkan pilpres sebagai dua orang pilot yang membujuk maskapai penerbangan agar memilihnya untuk mengendarai pesawat.

“Penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia, dan pilpres itu memilih pilot serta kopilot. Harus waspada dan hati-hati, jangan tergiur tawaran menarik tapi tidak logis,” ujar Jokowi dalam Pidatonya.

Ketua Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa pidato Jokowi itu sebenarnya merupakan sindiran kepada partainya yang memang sudah memilih Anies Baswedan sebagai Capres pada 3 Oktober 2022.

2. Pidato dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-8 Partai Perindo, 7 November 2022

Manuver politik selanjutnya yang dilakukan Jokowi dalam pidato adalah ketika dirinya memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-8 Partai Perindo pada 7 November 2022.

Dalam pidatonya, Jokowi secara mengatakan bahwa harus hati-hati karena sudah mulai masuk ke tahun politik. Bahkan, Jokowi secara langsung mengatakan bahwa Pilpres 2024 nanti adalah giliran Prabowo Subianto yang akan menjadi Presiden.

“Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, di Jakarta juga menang. Kemudian dua kali Pilpres menang. Mohon maaf Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi yang langsung disambut hormat oleh Prabowo.

Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut bahwa pidato tersebut merupakan bentuk dukungan Jokowi kepada Prabowo. “Ia mengakui peluang Prabowo memang unggul,” ujar Agung sebagaimana dilansir Tempo pada 8 November 2022 lalu.

3. Pidato dalam temu relawan Jokowi di Acara Nusantara Satu, 26 November 2022

Berbeda pada pidato Jokowi di perayaan ulang tahun Perindo, pada temu relawan di acara Nusantara Satu, Gelora Bung Karno, pada 26 November 2022 Jokowi justru menyampaikan dukungannya seolah pada Ganjar Pranowo melalui simbol rambut putih.

“Hati-hati! Jangan pilih pemimpin yang wajahnya tidak ada kerutan. Ada pemimpin yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua,” ujar Jokowi.

Dalam pidatonya tersebut, Jokowi juga mewanti-wanti masyarakat dan relawan agar memilih pemimpin di Pilpres 2024 nanti yang dapat melanjutkan ide dan program pemerintahnya agar dapat menuju Indonesia Emas pada 2045 nanti.

4. Pidato Musra, 14 Mei 2023

Setelah itu, Jokowi sempat menyinggung soal jangan salah pilih presiden pada acara Puncak Musyawarah Rakyat Relawan Jokowi di Istora Senayan pada 14 Mei 2023. Dalam pidatonya kal iini, Jokowi mulai menyinggung soal bonus demografi yang hanya terjadi sekali, dengan demikian Jokowi mewanti-wanti agar tidak salah pilih pemimpin.

“Begitu salah pilih, 13 tahun ke depan kita akan gagal jadi negara maju,” tegas Jokowi.

Jokowi dalam pidatonya juga sempat menyinggung kembali pada pemimpin yang dekat dengat rakyat, tidak hanya duduk di istana, tetapi turun ke bawah seperti apa yang telah ia lakukan selama menjadi Presiden.

5. Pidato Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peluncuran Indonesia Emas 2045, 15 Juni 2023

Jokowi kembali menyebut soal jangan salah pilih presiden pada acara Peluncuran Indonesia Emas 2045 yang dilaksanakan pada 15 Juni 2023. Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa pemimpin harus menjadi tongkat estafet dan bukan meteran pom bensin.

“Kalau meteran pom bensin itu, ‘Pak, dimulai dari nol ya’. Apakah kita mau seperti itu? Ndak kan,” ujar Jokowi.

Ia menegaskan bahwa kepemimpinan itu harus berlanjut. Ia juga mengibaratkan seperti jenjang pendidikan, dari TK sampai Universitas yang bertahap, bukan dari nol.

6. Pidato Sambutan Presiden Joko Widodo pada Groundbreaking Pembangunan Pabrik Foil Tembaga, 20 Juni 2023

Selain memunculkan kode pada acara-acara politik dan pendidikan, Jokowi juga menghadirkan kode cawe-cawenya saat meninjau dan memberikan sambutan pada Groundbreaking Pembangunan Pabrik Foil Tembaga di Gresik pada 20 Juni 2023.

Dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan bahwa para tokoh masyarakat harus memilih pemimpin yang tepat. Jika tidak, Indonesia akan menjadi seperti negara-negara di Amerika Latin.

“Oleh sebab itu pemimpin yang akan datang ini sangat menentukan sekali sangat menentukan sekali. 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan sekali. Negara-negara di Amerika Latin pada tahun 60an sampai tahun 70an masih menjadi negara berkembang sampai sekarang. Kita tidak mau seperti itu, kita ingin negara kita ini menjadi negara maju,” ujarnya.

7. Pidato Jokowi Pengukuhan Dewan pimpinan Nasional Apindo, 31 Juli 2023

Hampir sama dengan pidato sebelumnya, dalam acara pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional Apindo, Jokowi menyebutkan bahwa jika salah pilih, negara kita tidak akan melompat maju.

“Oleh sebab itu, saya sampaikan dan ini saya ulang di mana-mana, kepemimpinan di 2024, 2029, 2034, itu sangat menentukan Indonesia ini bisa melompat maju atau tidak,” ujar Jokowi.

8. Pidato Jokowi dalam acara puncak LPDP Festival, 3 Agustus 2023

Terbaru, Jokowi kembali menyebutkan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin pada acara puncak LPDP Festival pada 3 Agustus 2023.

“Ini saya ulang juga di mana-mana. Jangan salah pilih pemimpin! Kepemimpinan di 2024 dan seterusnya akan menentukan. Saya dapat bisikkan dari IMF, World Bank, pakar-pakarnya menyampaikan Indonesia bisa menjadi lima besar negara dengan GDP tertinggi di Dunia,” ujar Jokowi yang mengenakan kemeja putih.

Jokowi juga mengatakan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan kalian, pemilihan kepemimpinan nanti ada di tangan generasi muda. “Oleh karena itu, hati-hati di 2024 dalam memilih pemimpin,” kata dia.

ANANDA BINTANG P. l TIM TEMPO

Profil Editor: Jokowi Ingatkan Parpol Jangan Salah Pilih Koalisi di Acara PAN

Berita terkait

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

1 jam lalu

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 22 Mei 2024, dipuncaki berita terpopuler kemarin yang isinya antara lain tentang UKT melambung.

Baca Selengkapnya

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

3 jam lalu

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

ICW menilai pembentukan Pansel KPK krusial bagi Presiden Jokowi karena ini peluang terakhir menyelamatkan KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

11 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

12 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

14 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

14 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

14 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

14 jam lalu

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, karier militer Prabowo amblas, kisah cintanya dengan Titiek Soeharto pun ikut kandas.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

15 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

16 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya