Profil Adnan Buyung Nasution , Anak Tukang Es Cendol Jadi Pendiri LBH

Selasa, 20 Juni 2023 19:58 WIB

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Adnan Buyung Nasution pada Rabu, 23 September 2015 meninggalkan duka mendalam bagi dunia hukum Indonesia. Tak hanya bagi yang berkecimpung di dunia hukum dan kalangan pengacara. Buyung, sapaannya, dikenal sebagai seorang advokat andal, aktivis pro demokrasi dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Profil Adnan Buyung Nasution

Adnan Buyung Nasution lahir di Jakarta pada 20 Juni 1934. Kehidupan keras masa kecil membentuknya sebagai sosok yang tangguh. Kala beranjak usai 12 tahun, dia sudah harus belajar mencari uang. Bersama adiknya, Samsi Nasution, mereka menjual barang loakan di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Di tempat itu pula ibunya, Ramlah Dougur, berjualan es cendol.

Sementara ayahnya, R. Rachmat Nasution, bergerilya melawan Belanda pada 1947 hingga 1948. Sang ayah merupakan sosok yang bisa dibilang memberikan banyak pengaruh pada Buyung kecil. Selain sebagai seorang pejuang gerilya dan reformasi, Rahmat juga merupakan pendiri kantor berita Antara dan harian Kedaulatan Rakyat, sekaligus perintis The Time of Indonesia

Ketika mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama, Buyung dapat mengikuti mobilisasi pelajar berkat keaktifan sang ayah dalam politik. Dalam kariernya di organisasi tersebut, Buyung tercatat ikut berdemonstrasi terhadap pendirian sekolah NICA di Yogyakarta. Perjalanan karier sebagai advokat membuat Buyung kenyang makan asam garam kehidupan.

Advertising
Advertising

Hatinya terenyuh ketika melihat para terdakwa yang pasrah menerima dakwaan. Berangkat dari sana, Buyung lantas menggagas berdirinya Lembaga Bantuan Hukum atau LBH. Bagi Buyung, terdakwa belum tentu bersalah. Mereka butuh pembela. Namun sayangnya banyak tersangka yang tak mampu membayar pengacara. Saat di persidangan mereka tidak bisa membela diri.

Ide mendirikan LBH terealisasi setelah Buyung melanjutkan pendidikan di Universitas Melbourne. Di sana Adnan belajar bahwa Lembaga Hukum memiliki pola, model, dan bentuk. Dia kemudian membagi ide tersebut kepada Kepala Kejaksaan, Agung Soeparto. Menurut Agung Soeparto, belum waktunya ide tersebut direalisasikan.

Tanggapan Agung Soeparto memacu Buyung untuk mendapatkan banyak persetujuan. Untuk melancarkan gagasan mendirikan LBH, Buyung melakukan pendekatan dengan banyak petinggi hukum. Seperti Yap Thiam Hien, Lukman Wiryadinata, dan Ali Moertopo. Melalui Ali Moertopo, ide tersebut sampai di telinga Presiden Soeharto.

Buyung akhirnya mendapatkan persetujuan dan dukungan dari pemerintah. Selain presiden, Buyung juga mendapatkan suara dari Ali Sadikin Gubernur Jakarta saat itu. Sehingga, pada 28 Oktober 1970, lahirlah LBH dengan Buyung sebagai ketuanya. Pada pembukaan LBH tersebut, Buyung mendapatkan bantuan berupa 10 skuter dari pemerintah.

Buyung menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pukul 10.15 pagi ini. Adnan disemayamkan di rumah duka Poncol Lestari nomor 7 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Buyung dimakamkan di TPU Tanah Kusir selepas Salat Idul Adha. Banyak pengacara Indonesia yang merasa kehilangan atas kepergian Buyung, seperti Henry Yosodiningrat.

“Yang pasti, bangsa ini kehilangan seorang pejuang. Saya tahu persis saat kita berdua masih mahasiswa pada tahun 70an, beliau seorang pejuang hak asasi manusia, seorang pemberani. Beliau sosok yang menginspirasi saya,” ujar Henry saat ditemui di rumah duka, kala itu.

Henry mengakui karakter yang dimilikinya sebagai advokat selama 37 tahun banyak diinspirasi oleh Buyung. Pendiri LBH itulah yang mengajarkan kepada Henry menjadi orang yang hangat pada orang namun yang tetap keras pada prinsip. Selain itu, menurut Henry, Buyung banyak mengajarinya teknik advokasi yang berpihak pada rakyat.

“Beliau mengajarkan ke saya, Henry, jangan sekali-kali kamu yang berbenturan dengan rakyat. Baik pertanahan, maupun perburuhan. Itulah sosok Bang Buyung,” ujar Henry.

Pilihan Editor: Adnan Buyung Nasution dalam Kenangan Bambang Widjojanto: Seandainya Hari Ini ABN Masih Ada

Berita terkait

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

7 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

LBH Papua Soroti Dua Kasus Penyiksaan Warga Papua oleh Aparat dalam Satu Bulan Terakhir

46 hari lalu

LBH Papua Soroti Dua Kasus Penyiksaan Warga Papua oleh Aparat dalam Satu Bulan Terakhir

LBH Papua mengatakan kedua penyiksaan tersebut merupakan tindak pidana. Salah satu korban masih di bawah umur.

Baca Selengkapnya

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

53 hari lalu

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

Henry Yosodiningrat mengatakan adanya kecurangan TSM berupa mobilitas kekuasaan dalam Pilpres 2024. Ini mulai dari mengerahkan aparatur negara.

Baca Selengkapnya

28 Ide Jualan Bulan Puasa dengan Modal Kecil yang Menguntungkan

58 hari lalu

28 Ide Jualan Bulan Puasa dengan Modal Kecil yang Menguntungkan

Ada beberapa ide jualan bulan puasa dengan modal kecil yang bisa Anda coba. Mulai dari es cendol, leker, hingga es susu kurma.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat dari TPN Ganjar-Mahfud Siap Bongkar Indikasi Kecurangan Pemilu 2024 di MK

20 Februari 2024

Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat dari TPN Ganjar-Mahfud Siap Bongkar Indikasi Kecurangan Pemilu 2024 di MK

TPN Ganjar-Mahfud bentuk tim hukum di bawah Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat gugat ke MK soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Karet Bivak, Ziarahi Makam Sumitro Djojohadikusumo

15 Februari 2024

Prabowo ke Karet Bivak, Ziarahi Makam Sumitro Djojohadikusumo

Prabowo hari ini berziarah ke makam ayahnya Sumitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak pada Kamis siang tadi. Sebelumnya ia berziarah ke makam ibunya.

Baca Selengkapnya

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

10 Februari 2024

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

Aliansi Mahasiswa termasuk BEM Universitas Udayana dan Pemuda Bali lakukan aksi Selamatkan Demokrasi di Kota Denpasar, Bali, 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

LBH Papua Imbau Pemerintah Sediakan Posko Pengungsi di Intan Jaya Imbas Konflik Senjata TNI-Polri VS OPM

27 Januari 2024

LBH Papua Imbau Pemerintah Sediakan Posko Pengungsi di Intan Jaya Imbas Konflik Senjata TNI-Polri VS OPM

LBH Papua mengimbau pemerintah segera membangun posko atas ratusan pengungsi yang ada di Kabupaten Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tonny Koeswoyo, Dedengkot Grup Musik Legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara

19 Januari 2024

Mengenang Tonny Koeswoyo, Dedengkot Grup Musik Legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara

Tak ada grup musik legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara tanpa Tonny Koeswoyo. Maestro musik ini berpulang 37 tahun lalu.

Baca Selengkapnya