Wakil Ketua MPR RI Dukung Gerakan Pengentasan Buta Aksara Qur'an Nasional
Minggu, 5 Maret 2023 21:38 WIB
INFO NASIONAL -- Ratusan pengajar membaca Al Qur'an dari seluruh Indonesia memadati Ruang Nusantara IV Gedung MPR-DPR RI di Senayan Jakarta, dalam pembukaan Sarasehan Nasional Pengentasan Buta Aksara Qur'an Nasional, Minggu, 5 Maret 2023.
Menurut Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, gerakan ini penting karena kegiatan pemberantasan buta huruf Qur'an itu menuntun warga bangsa ini pada kegiatan yang positif.
"Bagaimana mau berbangsa dan bernegara dengan baik kalau kita suci saja mereka tidak paham. Itu salah satu pengamalan Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi sejatinya orang Islam itu wajib berdoa dan membaca kitab suci," katanya
Hal ini juga merupakan gerakan kebangsaan dan rahmatan lil.alamin, menjaga warganya agar jauh dari perbuatan negatif seperti narkoba dan yang lainnya.
Dia menyebutkan angka buta aksara Al-Qur'an ini mencapai 70 persen di Indonesia sehingga hal itu sungguh mengkhawatirkan. "Kita juga mengadakan training of trainer para Mualim dengan metode khusus sehingga orang dapat cepat membaca AlQuran dan kita cetak buku panduan yang gampang dpahami sehingga dapat cepat tersebar ke seluruh Indonesia," imbuhnya.
Gerakan yang dilakukan lewat "guru-guru ngaji" ini diharapkan dapat terasa sampai ke akar rumput. "Dengan kegiatan ini, kita berhikmat untuk memberantas buta aksara. Ini kerja yang tak cukup hanya dengan dukungan dari lembaga tapi juga orang per orang," katanya.
"Guru ngaji juga orang yang berjuang di jalan Allah sehingga negara dapat berperan lewat Baznas untuk mendukung kegiatan para guru ini. Saya juga telah berdialog dengan lembaga terkait untuk berdialog agar kesejahteraan guru ngaji dapat memiliki waktu untuk mengajar," kata Politisi Fraksi PAN ini.
Pengentasan buta aksara Al Qur'an menurut Yandri termasuk berdakwah.
Peran negara sangat penting termasuk payung hukum untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru ngaji ini.
"Kita yakin siapa yang memuliakan Al Qur'an pasti akan dijaga pekerjaannya," tambah Yandri.
Acara itu juga sekaligus menjadi momen pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembinaan Qiroatil Qur'an Indonesia (LPQQ).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Ketua Umum.LPQQ Fathul Bahri hadir juga dalam kesempatan ini.
Kepada para guru, Zulkifli kemudian berkisah semasa kecil dia yang belajar membaca Al Qur'an justru dimulai dari ibundanya.
"Jadi, saya khatam Qur'an karena peran Ibu saya," tuturnya.
Setelah itu, barulah dia mendapatkan pengajaran dari guru ngaji.
"Untuk ke guru ngaji, perjalanan saya ke sana sampai lima kilometer," kata Zulkifli.
Dia juga mengisahkan tentang guru ngaji yang mendapatkan honor yang minim.
Padahal, selain piawai berbahasa Arab dan lulusan doktor di luar negeri, namun penghasilan guru mengaji masih minim.
"Saya mendukung gerakan ini. Gerakan agar semua mampu membaca aksara Al Qur'an. Termasuk buku panduan itu kan mesti dicetak. Perlu berapa, kasih tahu saya. Saya cetak gratis. Saya hanya minta satu saja, mohon doanya agar saya sukses mengemban tugas," kata Zulkifli.(*)