Refly Harun Pernah Sarankan Pemilu Gunakan Sistem Campuran, Apa Itu?

Kamis, 12 Januari 2023 13:03 WIB

Refly Harun. Facebook/Refly Harun

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan pernah mengusulkan sistem pemilihan umum atau pemilu di Indonesia agar menggunakan sistem mixed member proportional atau sistem campuran. Hal tersebut dia sampaikan melalui kanal Youtube-nya, Jumat, 30 Desember 2022. Bagaimana cara kerja sistem tersebut?

Menurut Refly Harun, sistem campuran merupakan sistem pemilihan umum yang menggabungkan antara dua sistem pemilu yang dikenal di dunia, yaitu sistem mayoritarian atau single district dan sistem proporsional tertutup.

Baca: Alasan Sistem Proporsional Tertutup Tak Digunakan Lagi Sejak Pemilu 2009

"Proporsionalnya, misalnya, proporsional nasional. Jadi ketua atau aktivis partai bisa masuk, tetapi tetap ada upaya meloloskan diri pada parliamentary treshold. Mereka tidak bisa berleha leha, karena kalau tidak lolos parliamentary treshold, partai itu tak bisa kirm wakil ke parlemen," jelas Refly.

Refly menyatakan setiap sistem pemilu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Proporsional terbuka membuat rakyat memilih secara langsung calon pilihan mereka, tetapi kecurangan makin tinggi karena biaya dan unit perhitungan makin banyak.

Advertising
Advertising

Sementara itu, proporsional tertutup lebih sederhana karena unit perhitungan lebih sedikit. Namun, partai politik (parpol) dapat menyetir siapa yang lolos dan tidak lolos. Sebab, urutan pilihan didasarkan pada urutan proprosional yang diajukan setiap parpol.

Refly megatakan sebagian anggota parlemen tidak menyetujui sistem proporsional tertutup karena sistem ini hanya menjadikan calon legislatif sebagai kuda tunggangan. Mereka yang mendapatkan nomor urut bawah hampir dapat dipastikan tidak akan mendapat kursi.

Meskipun begitu, Refly Harun menekankan tidak ada sistem pemilu yang mutlak benar atau baik, tetapi tergantung kebutuhan. Ia menekankan untuk mehami sistem pemilu itu seperti apa, jangan sampai terkecoh pada pilihan antara proporsional terbuka atau proporsional tertutup.

Refly Harun mengatakan sistem pemilu yang semakin kompleks membuka lebih besar kemungkinan kecurangan. "Yang paling penting adalah pemilu itu jujur dan adil," kata dia.

HAN REVANDA PUTRA

Baca juga: Ini Kata PDIP, PSI, PAN dan Refly Harun Jika Berlaku Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

2 hari lalu

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

Putusan MK dengan 3 hakim MK opsi dissenting opinion merupakan final and binding dalam aturan konstitusi. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

5 hari lalu

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun, menanggapi putusan MK soal sengketa pilpres yang menolak permohonan pihaknya.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

7 hari lalu

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

Tim hukum AMIN Refly Harun menuding adanya intervensi kepada hakim MK dalam membuat putusan dari permohonan sengketa Pilpres yang mereka ajukan.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

7 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

9 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

10 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya