Putri Candrawathi Mengaku Tidak Tahu Siapa yang Ajak Yosua Ikut Isoman ke Rumah Duren Tiga

Rabu, 11 Januari 2023 14:54 WIB

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022. Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi meringankan dari pihak terdakwa. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Candrawathi mengaku tidak tahu siapa yang mengajak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Briagdir J untuk isolasi mandiri ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga 46, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Selama pemeriksaan sebagai terdakwa, Putri Candrawathi mengatakan ia pamit kepada suaminya, Ferdy Sambo, untuk isolasi mandiri ke rumah Duren Tiga setelah melakukan tes PCR dan menceritakan kejadian di Magelang kepada Ferdy Sambo.

“Sehabis saya menenangkan diri, saya ke kamar mandi dan mencuci muka, mempersiapkan segala perlengkapan untuk isolasi. Terus saya pamit ke suami, saya sampaikan ke suami saya ‘saya mau isolasi dulu’. Lalu suami saya menyampaikan ‘kamu isolasi saja dulu nanti malam kita panggil yosua untuk mengkonfirmasikan kejadian tanggal 7 kemarin’,” cerita Putri dalam sidang pada Rabu 11 Januari 2023.

Putri kemudian turun ke lantai satu dan bertemu ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq, di garasi. Ia meminta Daden memanggil Ricky Rizal untuk mengantarkan ke rumah dinas untuk isolasi. Ricky mengiyakan dan langsung naik mobil.

“Masih ingat siapa saja yang naik di situ?” tanya hakim.

Advertising
Advertising

“‘Mohon maaf karena waktu itu saya tidak enak badan saya tidak perhatikan siapa saja yang ada di mobil,” kata Putri.

Hakim pun mengingatkan kembali kesaksian para terdakwa. Ricky Rizal di kursi kemudi, Yosua duduk di depan, kemudian Kuat Ma’ruf bersama Richard Eliezer di belakang. Hakim mengatakan berdasarkan keterangan Richard, ia saat itu mengambil makanan tiba-tiba dipanggil Daden untuk segera masuk ke mobil karena Putri hendak berangkat. Kemudian Ricky mengatakan pada saat itu memanggil Kuat yang sedang duduk di depan agar ikut bergabung.

“Nah, tidak ada satu saksi pun yang menerangkan kenap yosua ikut. Bisa saudara terangkan?” tanya hakim.

“Saya tidak tahu kenapa Dik Yosua ikut dan saya tidak pernah mengajak Dik Yosua, Dik Richard maupun Kuat,” jawab Putri.

Hakim pun kembali mengingatkan Putri Candrawathi. Pasalnya, ia pernah mengatakan tidak akan mau satu mobil lagi dengan Yosua setelah peristiwa Magelang.

“Tapi pada faktanya menuju ke rumah Duren Tiga ternyata Yosua ikut satu mobil?” tanya hakim.

“Karena waktu itu sedang sakit, saya pusing Yang Mulia, saya tidak perhatikan siapa saja yang ada di dalam itu karena saya hanya ingin istirahat sambil menunggu hasil PCR,” ujar Putri Candrawathi.

Dalam pemeriksaanya sebagai terdakwa pada 5 Januari kemarin, Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengatakan Ferdy Sambo sempat meminta Richard menjawab hendak isolasi jika ada yang bertanya ketika hendak mengambil senjata api Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dari dashbord mobil yang terparkir di carport rumah Saguling 3, Jakarta Selatan, pada 8 Juli lalu.

Kepada hakim, Richard mengatakan awalnya Ferdy Sambo menanyakan di mana senjata api Yosua setelah ia menyampaikan rencana pembunuhan. Saat itu, Richard mengatakan Putri Candrawathi juga berada di samping Ferdy Sambo.

“Terus ditanya ke saya senpinya Yosua mana. Saya bilang ‘siap!’ karena seingat saya kan Bang Ricky simpan di dashbord mobil Lexus. Saya bilang ‘siap ada di mobil Lexus Bapak’. ‘Nanti habis ini kau turun ke bawah ambil senpinya, bawa naik lagi ke sini’. ‘Siap Bapak!’ kata Richard menirukan perintah Ferdy Sambo.

Richard mengatakan hanya ia dan Ricky Rizal yang mengetahui jika pistol HS-9 dengan nomor seri H233001 milik Yosua diamankan di dalam dashboard mobil Lexus yang membawa rombongan Putri Candrawathi dari Magelang ke rumah Saguling.

“Terus sudah selesai saya mau berdiri, Pak Sambo diam, lanjut nangis. Saya izin ke bawah untuk ambil senpi. Pas berdiri Pak Sambo bilang ‘Chad nanti kalau ada yang tanya bilang aja mau isolasi’. ‘Siap bapak’ saya langsung turun,” kata Richard.

Sebelumnya, Richard mengatakan Ferdy Sambo menyampaikan detail skenario palsu yang telah dia susun agar kematian Yosua terkesan akibat upaya bela diri oleh Richard Eliezer. Dalam skenario itu, menurut Richard, Sambo telah menyebut peristiwa itu terjadi di rumah Komplek Duren Tiga.

“Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (nomor rumah dinas). Nanti di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu respons, terus Yosua ketahuan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal,” kata Richard menirukan skenario palsu yang dipersiapkan Sambo.

Richard mengatakan saat itu Ferdy Sambo menyampaikan jelas perintahnya dan memastikan Putri Candrawathi mendengarnya. Kemudian Ferdy menjelaskan kembali skenarionya dan menguatkan Richard.

“Sudah kamu enggak usah takut karena posisinya itu pertama kamu bela Ibu. Yang kedua kamu bela diri karena dia nembak duluan,” kata Richard mengulangi omongan Ferdy Sambo.

Richard mengaku Putri Candrawathi saat itu sempat berbicara dengan Ferdy Sambo. Meski terdengar samar, Richard mengaku mendengar Putri menyinggung soal CCTV dan sarung tangan.

Richard bahkan melihat Ferdy Sambo sudah mengenakan sarung tangan hitam dan memberikannya sekotak amunisi 9 milimeter, serta memerintahkannya mengisi amunisi pistol Glock-17 miliknya.

Eksekusi Yosua berlangsung antara pukul 17.11-17.16 ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga. Ferdy Sambo memegang leher belakang Yosua dan mendorongnya hingga berada di depan tangga lantai satu. Yosua berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Richard Eliezer, sementara Kuat Ma’ruf berada di belakang Ferdy Sambo dan Ricky Rizal bersiaga apabila Yosua melawan. Kuat Ma’ruf juga menyiapkan pisau yang ia bawa dari Magelang untuk berjaga-jaga apabila Yosua melawan. Adapun Putri Candrawathi berada di kamar lantai satu yang hanya berjarak tiga meter dari posisi Brigadir J.

Baca: Putri Candrawathi Menangis saat Ceritakan Detik-detik Tuduhan Pemerkosaan Yosua

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

8 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

9 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

11 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

21 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

23 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

24 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

24 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

24 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

25 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

29 hari lalu

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

Sejumlah pihak terus mengajukan Amicus Curiae ke MK kasus sengketa Pilpres 2024. berikut beberapa perkara bermuatan amicus curiae. Apa saja?

Baca Selengkapnya