Romahurmuziy Kembali jadi Pengurus, PPP: Dia Punya Kemampuan Besarkan Partai

Senin, 2 Januari 2023 23:17 WIB

Mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy sebelum sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Senin 20 Januari 2020. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Eks narapidana kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama Muhammad Romahurmuziy kembali didapuk sebagai pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Romy-sapaan Romahurmuziy-mengunggah sebuah foto yang menunjukkan bahwa dirinya dipinang sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan rekam jejak Romy sebagai napi kasus suap sudah dipertimbangkan oleh partai. Menurut dia, di mata koleganya, Romy dinilai masih punya kemampuan untuk membesarkan partai.

“Tentu hak tersebut sudah kita pertimbangkan dan mas Romy di mata temen-temen PPP masih memiliki kemampuan untuk membesarkan partai, berkontribusi membesarkan partai ini,” kata Romy saat dihubungi, Senin, 2 Januari 2023.

Achmad menjelaskan, Romy sudah bebas sejak 3 tahun lalu. Berdasarkan putusan kasasi, kata dia, Romy divonis satu tahun.

Adapun putusan pengadilan terhadap Romy disebut Achmad tidak mencabut hak politik. Sehingga, dia menyebut sah-sah saja jika Romy kembali ke politik.

Advertising
Advertising

Toh putusan Mahkamah Konstitusi, dia melanjutkan, membolehkan seseorang yang divonis di bawah 5 tahun untuk nyaleg. Achmad menyebutkan Romy hanya divonis 4 tahun.

“Tuntutan hukumannya itu dibawah 5 tahun, yakni hanya 4 tahun. Berdasarkan putusan MK, putusan yang dibawah 5 tahun itu boleh mencalonkan sebagai calon anggota DPR, apalagi menjadi pengurus partai,” ujarnya.

Romy jabat Ketua Majelis Pertimbangan

Jabatan Romy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan menggantikan posisi Plt Ketua Umum PPP saat ini Muhamad Mardiono. Adapun penunjukan Mardiono diwarnai konflik dengan Ketua Umum sebelumnya Suharso Monoarfa.

Pencopotan Suharso dari jabatan Ketua Umum dilakukan melalui musyawarah kerja nasional (mukernas) PPP yang digelar awal September 2022 lalu. Keputusan pencopotan Suharso dan pengangkatan Mardiono dilakukan saat Suharso berada di Paris.

Menyitir laporan Majalah Tempo bertajuk Tertikam Pisau Anak Sulung edisi 10 September 2022, dua narasumber Tempo bercerita, Romy mengulik jadwal kepulangan Suharso dari Paris kepada kerabatnya. Lantaran Romy diketahui dekat dengan Suharso, famili tersebut memberikan informasi yang ia minta.

Nama Romy kemudian mencuat sebagai mediator dalam faksionalisme di tubuh partai. Romy juga datang ke rumah Suharso untuk membicarakan hasil mukernas pada Senin, 5 September 2022 lalu.

Romy mengklaim telah mendapatkan sinyal dari Istana untuk menengahi konflik. Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. Romy menyebutkan para petinggi republik itu merestui Suharso Monoarfa diganti.

Baca: KPK Hormati Hak Romahurmuziy Kembali ke PPP

Berita terkait

Mukernas PPP Akan Digelar Sebelum Pilkada untuk Tetapkan Pelaksanaan Muktamar

4 hari lalu

Mukernas PPP Akan Digelar Sebelum Pilkada untuk Tetapkan Pelaksanaan Muktamar

DPP PPP bakal menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) sebelum Pilkada untuk menyiapkan pelaksanaan Muktamar

Baca Selengkapnya

DPP Sebut Proses Muktamar PPP Harus Melalui Proses Bertahap

4 hari lalu

DPP Sebut Proses Muktamar PPP Harus Melalui Proses Bertahap

Pimpinan majelis DPP PPP mendesak Mardiono segera mempersiapkan muktamar PPP pada November ini.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Majelis PPP Desak Mardiono Gelar Muktamar Februari 2025

5 hari lalu

Pimpinan Majelis PPP Desak Mardiono Gelar Muktamar Februari 2025

Pimpinan majelis Dewan PPP mendesak Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk menggelar muktamar awal tahun

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad dan Gus Miftah Menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Apa Regulasi yang Mengaturnya?

11 hari lalu

Raffi Ahmad dan Gus Miftah Menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Apa Regulasi yang Mengaturnya?

Prabowo melantik tujuh tokoh Utusan Khusus Presiden, termasuk Raffi Ahmad dan Gus Miftah. Bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya

Kader PPP Minta MK Batasi Masa Jabatan Anggota Legislatif jadi 2 Periode

13 hari lalu

Kader PPP Minta MK Batasi Masa Jabatan Anggota Legislatif jadi 2 Periode

Menurut kuasa hukum kader PPP itu, periode masa jabatan anggota legislatif perlu dibatasi dan disamakan dengan eksekutif.

Baca Selengkapnya

PPP Ungkap Peluang Jokowi jadi Juru Kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin

13 hari lalu

PPP Ungkap Peluang Jokowi jadi Juru Kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Punya pengaruh yang kuat di Solo, tim pemenangan Luthfi-Gus Yasin pertimbangkan Jokowi sebagai juru kampanye.

Baca Selengkapnya

Jadi Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy Bercerita saat Dipanggil dan Ditawari Posisi oleh Prabowo

15 hari lalu

Jadi Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy Bercerita saat Dipanggil dan Ditawari Posisi oleh Prabowo

Rachmat Pambudy bercerita tawaran menjadi Kepala Bappenas disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto kepada dirinya pada malam hari.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang Dimyati Natakusumah Cawagub Banten yang Sebut Wanita Tak Perlu Diberi Beban Berat Menjadi Gubernur

18 hari lalu

5 Fakta Tentang Dimyati Natakusumah Cawagub Banten yang Sebut Wanita Tak Perlu Diberi Beban Berat Menjadi Gubernur

Calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah menyebut bahwa wanita sebaiknya tidak diberi beban berat seperti menjadi gubernur, serta berbagai fakta menarik terkait karier politiknya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

39 hari lalu

Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

Prabowo Subianto akan melaksanakan program cek kesehatan gratis atau medical check up mulai 2025 secara gratis untuk 52 juta orang. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung Imam Wahyudi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan KDRT

43 hari lalu

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung Imam Wahyudi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan KDRT

Caleg PDIP untuk DPRD Bangka Belitung menjalani pemeriksaan di Polres Pangkal Pinang sehari sebelum pelantikannya.

Baca Selengkapnya