Teken Kepres TGIPF Kanjuruhan, Jokowi Jamin Keamanan Anggota Tim

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 6 Oktober 2022 10:54 WIB

Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi bersama Ibu Iriana Joko Widodo meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca-tragedi yang menewaskan 131 orang seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 5 Oktober 2022. Pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi Kanjuruhan. Foto: BPMI Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi meneken Keputusan Presiden atau Kepres Nomor 19 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan. Dalam bertugas, Presiden memberikan jaminan kepada semua yang ada di tim gabungan untuk menelisik kejadian ini.

"TGIPF mempunyai hak mendapatkan jaminan keamanan pada saat menjalankan tugas," demikian bunyi diktum keenam dalam Kepres yang diteken Jokowi pada Selasa, 4 Oktober 2022 ini, tiga hari usai tragedi.

Sebelumnya, 131 orang tewas dalam kerusuhan pascapertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pemerintah akhirnya hari ini mengumumkan pembentukan TGIF untuk merespons kejadian tersebut.

Tim ini diberi waktu paling lama 1 bulan untuk menyampaikan laporan akhir ke Jokowi. Tim diberi dua tugas utama yaitu mencari dan mengungkap fakta soal tragedi dan melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan.

"Sebagai panduan agar tidak terjadi peristiwa serupa pada pertandingan sepak bola yang lain," demikian bunyi diktum keempat.

Advertising
Advertising

Baca juga: Polri Periksa 31 Anggotanya dalam Tragedi Kanjuruhan Malang

Tim ini lalu diberi empat wewenang. Pertama memanggil berbagai pihak yang mengetahuui peristiwa melalui aparat penegak hukum untuk mengungkap fakta. Kedua, mendatangi kantor dan tempat lain yang berkaitan dengan kejadian.

Ketiga, meminta informasi dan dokuman terkait tragedi ini. Keempat, melakukan hal lain yang dipandang perlu sesuai peraturan perundang-undangan untuk mengungkap kebenaran.

Sementara susunan tim sudah diumumkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md beberapa hari lalu, yaitu sebagai berikut:

Ketua: Mahfud Md
Wakil Ketua: Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali
Sekretaris: Mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum yang juga mantan Deputi III Kemenko Polhukam Nur Rochmad

Anggota:

1. Rhenald Kasali (Akademisi)
2. Sumaryanto (Rektor Universitas Negeri Yogyakarta)
3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga yang juga koordinator Save Our Soccer)
4. Anton Sanjaya (Jurnalis Olahraga dari Harian Kompas)
5. Nugroho Setiawan (mantan Pengurus PSSI degan Lisensi FIFA)
6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan Kepala BNPB)
7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI)
8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (mantan Wakapolda Kalimantan Barat
9. Laode Muhammad Syarif (Kemitraan dan mantan Wakil Ketua KPK)
10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan Pemain dan Striker Timnas/APPI)

5 Prajurit TNI Diperiksa

Di luar tim, proses hukum juga tetap berjalan. Kemarin, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut sejauh ini sudah ada 5 prajurit yang diperiksa akibat Tragedi Kanjurugan karena sudah ada bukti awal. Empat orang sudah mengakui bahwa mereka telah melakukan kekerasan kepada suporter Arema FC dan 1 lagi belum mengakuinya.

Selanjutnya Andika meminta informasi ke siapa pun yang punya video..

<!--more-->

"Tapi kami enggak menyerah," kata Andika saat ditemui usai peringatan HUT TNI ke-77 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022.

Andika menyebut TNI terus meminta informasi ke siapa pun yang memiliki video kerusuhan di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Dari lima yang diperiksa ini, empat orang berpangkat sersan dua (serda) dan satu orang prajurit satu (pratu).

Andika tidak merinci apakah semua yang mengaku adalah empat orang yang berpangkat serda ini. Tapi Ia memastikan TNI sekarang sedang memeriksa unsur pimpinan dari para prajurit.

"Kami memeriksa juga yang lebih atasnya, prosedur apakah yang mereka lakukan, apakah mereka sudah mengingatkan, dan seterusnya," ujar mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ini.

Pemeriksaan ini sampai ke tingkat komandan batalion yang ada di lokasi kejadian. Pemeriksaan ini, kata dia, adalah bagian dari evaluasi di tubuh TNI. "Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walaupun kami hanya BKO, itu berarti tidak berjalan," kata dia.

Dalam video yang tersebar di media sosial, salah satunya menunjukkan ada prajurit menendang punggung suporter yang sedang berjalan di lapangan. Video ini yang jadi salah satu rujukan Andika.

"Seperti yang di video, beberapa oknum, itu kan menyerang masyarakat atau individu yang tidak juga menyerang mereka, bahkan juga membelakangi, itu ya sangat-sangat enggak bagus," kata Andika.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Tak Ada Soal Gas Air Mata dalam Rencana Pengamanan Arema FC vs Persebaya Surabaya

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya