Ironis, Tragedi Kanjuruhan Terjadi Tepat Sehari sebelum Hari Tanpa Kekerasan Internasional

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 4 Oktober 2022 14:37 WIB

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang. REUTERS TV melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Tanpa Kekerasan Internasional diperingati setiap 2 Oktober. Ironisnya, tepat sehari sebelum diperingati, telah terjadi insiden memilukan yang dikenal sebagai Tragedi Kanjuruhan. Tercatat ratusan orang meninggal pasca-pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menginvestigasi dugaan pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan. Dugaan itu berupa aksi aparat kepolisian yang menendang, memukul, hingga menembakkan gas air mata ke arah penonton. Akibatnya, ratusan orang harus meregang nyawa karena gagal napas dan terinjak-injak menuju pintu keluar stadion.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menyebut insiden kelam Kanjuruhan ini sebagai tragedi kemanusiaan. Pasalnya, regulasi federasi sepak bola dunia (FIFA) melarang penggunaan gas air mata di stadion. Tapi, fakta di lapangan, polisi justru menembakkannya berkali-kali. “Kami akan mendalami terkait penggunaan gas air mata itu,” kata Anam, Ahad, 2 Oktober 2022.

Selain mencoreng marwah sepak bola Indonesia di mata dunia, Tragedi Kanjuruhan bertolak belakang dengan pesan mendalam dari peringatan Hari Tanpa Kekerasan. Mengutip buku The Politics of Nonviolent Action, aksi tanpa kekerasan bukanlah upaya untuk menghindari atau mengabaikan konflik. Ini adalah salah satu tanggapan terhadap masalah untuk bertindak secara efektif, terutama bagi pemangku kuasa.

Dilansir dari situs resmi United Nations, Hari Tanpa Kekerasan Internasional dilatarbelakangi oleh sosok pemimpin spiritual dan politikus di India, Mahatma Gandhi. Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang menjadi koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan. Gandhi adalah tokoh penting dalam Gerakan Kemerdekaan India.

Advertising
Advertising

Alih-alih menggunakan kekerasan, Gandhi dalam memperjuangkan kemerdekaan mengusung gerakan atau aksi demonstrasi damai. Salah satu kata filosofis yang pernah dia ucapkan: Non-violence is the greatest force at the disposal of mankind. It is mightier than the mightiest weapon of destruction devised by the ingenuity of man”.

Berdasarkan resolusi Majelis Umum A/RES/61/271 tanggal 15 Juni 2007, menetapkan hari kelahiran Mahatma Gandhi, 2 Oktober, sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional atau International Day of Non-Violence. Momen ini seharusnya dapat menjadi renungan bagi siapa pun, termasuk oleh aparat kepolisian agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, KontraS Surabaya Ragukan Data Korban Versi Polisi

Berita terkait

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

7 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

9 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

12 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

12 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

13 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

14 hari lalu

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Komnas HAM perlu mempelajari implikasi dari kebijakan pemerintah dengan perubahan penyebutan dari KKB menjadi OPM.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

18 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

19 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

20 hari lalu

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

Komnas HAM minta penjelasan ihwal surat peringatan Otorita IKN terhadap masyarakat Desa Pemaluan untuk membongkar pemukimannya.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

21 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya