Apa Itu Uji Balistik?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 6 Agustus 2022 17:04 WIB

Uji balistik kasus kematian Brigadir J diundur menjadi Jumat, 5 Agustus 2022.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM batal memeriksa tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri terkait uji balistik. Penundaan ini atas dasar permintaan tim khusus Polri untuk kasus penembakan Brigadir J. Uji balistik merupakan salah satu hal penting untuk menyelidiki kematian Brigadir J. Lalu, apa itu uji balistik?

Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST) Kementerian Perdagangan Amerika Serikat, uji balistik atau disebut juga balistik forensik merupakan pemeriksaan yang melibatkan bukti senjata api yang mungkin telah digunakan dalam kejahatan. Adapun yang diperiksa dalam uji balistik adalah kekuatan gerak dan dampak yang disebabkan tembakan proyektil. Saat peluru ditembakkan dari pistol, pistol meninggalkan bekas mikroskopis pada peluru dan kotak peluru. Tanda ini seperti sidik jari balistik.

Bila penyelidik menemukan peluru dari tempat kejadian perkara atau TKP, pemeriksa forensik dapat menguji tembak senjata tersangka. Kemudian membandingkan tanda pada peluru TKP dengan tanda pada peluru yang ditembakkan. Pemeriksa kemudian akan menilai seberapa mirip dua set tanda dan menentukan apakah peluru kemungkinan ditembakkan dari senjata yang sama atau senjata yang berbeda.

Penemuan metode uji balistik dengan “mencocokkan” antara peluru dengan kotak peluru ini dilakukan sebagai dampak langsung dari penemuan senjata api pada abad ke-16. Ahli balistik forensik membandingkan peluru dan kotak peluru dengan memeriksanya secara visual di bawah mikroskop. Setelah membandingkan peluru, pemeriksa dapat menawarkan pendapat ahli apakah kedua objek cocok. Namun metode ini memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat mengungkapkan kekuatan bukti secara numerik.

James Hamby dalam publikasi di Association of Firearm and Tool Mark Examiners Journal mengungkapkan, kasus pertama yang berhasil didokumentasikan dari pemeriksaan senjata api forensik terjadi pada 1835. Seorang anggota Bow Street Runners di London mencocokkan peluru yang ditemukan dari korban pembunuhan dengan kotak peluru tersangka. Hal ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa tersangka adalah pelaku pembunuhan itu.

Advertising
Advertising

Uji balistik pernah menyelamatkan nyawa seseorang dari hukuman mati. Edwin Borchard dalam buku “Stielow and Green” mengungkapkan, pada 1915, Charles Stielow dijatuhi hukuman mati atas kasus kematian tetangganya. Stielow kemudian mengajukan banding ke Gubernur New York saat itu Charles S. Whitman. Whitman lantas menghentikan eksekusi sampai penyelidikan dapat dilakukan. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terbukti bahwa senjata api Stielow tidak dapat menembakkan peluru yang ditemukan pada korban.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Kasus Brigadir J, Komnas HAM Panggil Puslabfor Polri Soal Uji Balistik

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

4 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

7 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

12 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

3 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

8 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

8 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

10 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya