Komnas HAM Ungkap Isi Pemeriksaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 27 Juli 2022 10:25 WIB

Ajudan Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, saat tiba di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta, Selasa 26 Juni 2022. Komnas HAM akan meminta keterangan kepada 7 ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang diduga berada di lokasi saat Brigpol J ditembak oleh Bharada E hingga meninggal dunia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Enam ajudan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), kemarin. Mereka dimintai keterangan mengenai kasus penembakan terhadap Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.

Sedianya, Komnas HAM kemarin menjadwalkan pemeriksaan terhadap tujuh ajudan Ferdy, namun hanya enam yang hadir. Salah satunya Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumliu alias Bharada E.

Komnas HAM mencecar mengenai peristiwa tembak-menembak di kediaman Ferdy Sambo kepada Richard. Anam menyatakan Richard menjelaskan hal itu dan banyak hal lainya, namun dia tak mendetailkan pernyataan Richard.

“Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal salah satunya adalah soal menembak,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.

Namun, saat ditanya apakah Bharada E mengakui menembak Brigadir J, Anam enggan menjelaskan secara lugas. “Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersikap deskriptif,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain soal peristiwa penembakan itu, Komnas HAM juga menanyakan soal pertemuan para ajudan Ferdy Sambo dalam pemeriksaan itu. Anam pun tak mendetailkan isi pertemuan tersebut dan hanya menyatakan bahwa pertemuan itu berlangsung dalam suasana canda tawa.

Richard merupakan ajudan Ferdy yang disebut polisi menembak Yosua. Peristiwa itu berawal ketika Yosua disebut melecehkan istri Ferdy yang kemudian berteriak. Mendengar teriakan, Richard yang berada di lantai dua kediaman Ferdy turun dan kemudian terlibat aksi tembak menembak.

Pihak keluarga Yosua meragukan cerita polisi tersebut karena menemukan sejumlah luka sayatan di sekujur tubuh pria berusia 28 tahun itu. Mereka pun mengungkap sejumlah kejanggalan lainnya seperti hilangnya tiga telepon seluler Brigadir J yang belakangan dinyatakan ditemukan dua di antaranya.

Bharada E hanya bungkam seusai diperiksa. Wartawan melontarkan sejumlah pertanyaan tentang peristiwa duel senjata api antara dirinya dengan Brigadir J. Bharada E terus diam sampai masuk ke mobil yang menunggunya di halaman Gedung Komnas. Serupa dengan Bharada E, lima ajudan Ferdy Sambo lainnya juga bungkam seusai diperiksa Komnas HAM.

DEWI NURITA


Baca: Begini Pengakuan Bharada E Soal Penembakan Brigadir J ke Komnas HAM

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

5 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

8 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

9 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

11 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

18 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

21 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

23 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya