TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa enam ajudan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, termasuk Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumliu, pelaku penembakan terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat. Komnas mencecar mengenai peristiwa tembak-menembak di kediaman Ferdy Sambo.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menyatakan bahwa salah satu hal yang diterangkan Richard adalah soal peristiwa penembakan Yosua.
“Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal salah satunya adalah soal menembak,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
Anam sempat ditanya apakah Richard mengakui menembak Brigadir J. Anam menjawab secara normatif.
“Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersikap deskriptif,” kata dia.
Richard tiba di Gedung Komnas HAM pada pukul 13.28 WIB dan baru keluar pada pukul 18.30 WIB. Dia tak berkomentar apapun sebelum dan sesudah diperiksa.
Menurut versi polisi, Richard terlibat aksi tembak menembak dengan Yosua di kediaman Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022, setelah mendengar teriakan dari istri Ferdy yang dilecehkan Yosua. Richard berhasil menyarangkan tujuh peluru di tubuh Yosua namun tak menerima satu pun peluru di tubuhnya.
Cerita polisi ini diragukan oleh pihak keluarga. Pasalnya mereka menemukan sejumlah luka sayatan di tubuh Yosua. Selain itu, keluarga juga sempat menyatakan bahwa tiga telepon seluler Yosua hilang. Belakangan polisi menyatakan hanya menemukan dua diantaranya.
Selain Richard, Komnas HAM juga memeriksa lima ajudan Ferdy Sambo lainnya. Anam menuturkan mereka memeriksa para ajudan itu secara terpisah untuk memperoleh informasi tentang peristiwa penembakan di kediaman Ferdy Sambo tersebut.
Anam berkata Komnas juga menelusuri rangkaian peristiwa yang terjadi sebelum penembakan. Menurut Anam, sempat terjadi pertemuan antara sejumlah ajudan sebelum hari kejadian. Pertemuan itu, kata dia, bernuansa santai dan akrab.
“Beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa-tawa,” kata Anam.
Selain itu, menurut Anam, Komnas HAM juga menelusuri soal perjalanan keluarga Ferdy Sambo dari Magelang hingga ke Jakarta. Pada 8 Juli itu, Brigadir J dan Bharada E memang ikut dalam rombongan keluarga Ferdy dalam perjalanan tersebut.