Gelombang Tiga Covid-19 Varian Omicron Pekan Depan? Epidemiolog Bilang Begini
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 15 Februari 2022 17:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Perkiraan puncak gelombang tiga Covid-19 varian Omicron diperkirakan bakal terjadi di akhir Februari 2022 alias pekan depan.
Begitulah pernyataan yang tertulis dalam lembar infografis yang di unggah di laman resmi pemerintah, covid19.go.id.
Berkaitan dengan hal ini, epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, menyampaikan beberapa poin terkait gelombang 3 varian Omicron di Indonesia pada Rabu, 2 Februari 2022.
- Puncak Gelombang Tiga Covid-19 Diprediksi Sejak November
Bukti-bukti Indonesia sudah masuk gelombang ketiga penyebaran dapat diprediksi dengan jelas, indikator-indikator tersebut bisa sangat diukur dan dipantau secara berkala. Maka responsnya seharusnya lebih cepat dilakukan pemerintah.
- Respon Cepat Harus Dilakukan
Adapun respon cepat mengenai perkiraan lonjakan kasus Covid-19, harus dilakukan cepat. Prediksi sejak November 2021 lalu, menurut Dicky bukanlah hal yang tidak bisa diprediksi. Alasan dilakukan responan yang cepat karna ini ancamannya serius terutama pada anak-anak dan lansia, kaum komorbid.
- Kasus Selalu Meningkat
Menurut Dicky, bahwa tren peningkatan kasus satu minggu berturut-turut meningkat, terlebih peningkatan kasus signifikan dengan pola eksponensial.
Selain itu menurutnya, untuk melihat adanya gelombang tiga, bisa lihat dari test positivity rate yang terus merangkak naik. “Jadi kita sudah bukan di awal lagi tapi sudah mulai bergerak agak tinggi lagi ke arah gelombang ketiga,"katanya.
- Potensi Peningkatan Lebih Lanjut
Poin selanjutnya, Dicky mengatakan bahwa masih ada faktor-faktor mempertegas potensi peningkatan lebih lanjut di Indonesia, di antaranya varian baru yang memiliki potensi seperti varion of concern Omicron.
- Masyarakat Indonesia Miliki Kerawanan Imunitas
Menurutnya ada populasi yang rawan tertular virus dalam jumlah besar, hal tersebut berarti masyarakat Indonesia memiliki kerawanan imunitas yang cukup signifikan.
- Kelangkaan Alat Pemeriksaan tes dan Minimnya Tenaga Medis
Kelangkaan alat pemeriksaan merupakan fenomena yang hampir terjadi di semua negara yang terdampak Omicron, hal ini juga berarti bahwa varian Omicron menjadi varian yang cepat penularannya ketimbang varian delta.
Terkait minimnya tenaga medis, menurutnya karena sebagian tenaga kesehatan juga terinfeksi oleh Omicrom ini.
Mengutip dari laman covid19.go.id, akan muncul puncak gelombang 3 varian Omicron bakal lebih besar dua sampai tiga kali daripada puncak gelombang varian Delta.
Diinformasikan bagi yang merasakan gejala dari omicron seperti deman, batuk, pilek dan sakit tenggorokan,. Dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Adapun bagi yang melakukan isolasi di rumah, diimbau untuk menyediaan beberapa keperluan isolasi.
Dikutip dari laman covid19.go.id, keperluan selama isolasi mandiri di antaranya seperti usia pasien maksimal 45 tahun tanpa ada riwayat penyakit komorbid.
Kemudian dipantau oleh tenaga kesehatan (melalui telemedicine atau petugas keseahtan setempat).
Menghadapi kemungkinan puncak gelombang tiga varian Omicron, rumah untuk pasien isoman harus memiliki lantai dan ruang yang berbeda dengan anggota keluarga lain, dengan ventilasi dan pencahayaan baik. Kamar mandi juga harus terpisah dengan penghuni yang lain. Menyiapkan alat ukur kadar oksigen (pulse oximeter) mandiri, tetap pakai masker saat keluar kamar, berkomitmen isoman sampai selesai.
TIKA AYU
Baca juga: Ridwan Kamil Bilang Jawa Barat Sudah Masuk Gelombang Tiga Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.