Gus Muhaimin: Hentikan Kekerasan Terhadap Hewan

Kamis, 16 Desember 2021 11:12 WIB

Gus Muhaimin usai menerima koalisi perlindungan hewan, Animal Lovers Bersatu, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.

INFO NASIONAL-Kasus kekerasan terhadap hewan terbilang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Asia For Animals Coalition, Indonesia menempati negara urutan pertama di dunia yang paling banyak mengunggah konten kekejaman terhadap hewan di media sosial. Dari 5.480 konten yang dikumpulkan, sebanyak 1.626 konten penyiksaan berasal dari wilayah Indonesia. Merespon hal ini, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta tidak ada lagi kasus kekerasan atau penyiksaan terhadap hewan.

“Kasus kekejaman pada hewan di tanah air masih kerap terjadi. Kami minta kepada pemerintah supaya segera mengambil langkah represif terhadap pelaku kekerasan dan penyiksaan hewan-hewan yang membahayakan," ujar Gus Muhaimin, sapaan karibnya, usai menerima koalisi perlindungan hewan, Animal Lovers Bersatu, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.

Lebih lanjut Gus Muhaimin menuturkan menjamurnya kasus kekejaman pada hewan di Indonesia belakangan ini butuh perhatian khusus. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan penyiksaan hewan sangat erat berhubungan dengan kriminalitas, termasuk kekerasan terhadap manusia.

“Biasanya pelaku kekerasan kepada hewan membahayakan manusia juga.Karena itu, perlu perlindungan kepada hewan supaya tidak terjadi kekerasan maupun penyiksaan mutlak segera harus dilakukan," katanyanya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong pemerintah agar serius memperhatikan aspek-aspek perlindungan kepada hewan liar maupun hewan peliharaan. Mengingat, kesejahteraan hewan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

"Yang kedua kita harus mendorong anggaran kepada pemerintah, supaya pemerintah membantu agar tidak terjadi kekerasan dan penyiksaan kepada hewan. Misalnya, anggaran untuk sterilisasi kucing liar," ujarnya.

Menurutnya, sterilisasi kucing liar perlu dilakukan secara rutin guna menekan overpopulasi kucing tak bertuan, khususnya di wilayah Jabodetabek. "Sterilisasi ini hanya bisa dilakukan pemerintah bersama masyarakat, tidak bisa dilakukan sendiri," katanya. Selanjutnya, perlu penyempurnaan regulasi untuk menghentikan kekejaman terhadap hewan.

Regulasi perlindungan terhadap hewan ini bisa disempurnakan baik dalam peraturan pemerintah maupun peraturan daerah. "Sehingga penanganan tindak kekerasan dan penyiksaan kepada hewan bisa cepat dilakukan, termasuk pembunuhan anjing atau jual beli daging anjing. Sebab, hal itu bukan saja penyiksaan tapi juga membahayakan kesehatan dan lalu lintas rabies di tanah air kita," ujarnya.(*)

Berita terkait

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

23 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

45 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

45 hari lalu

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

Komisi I akan meminta penjelasan terkait relokasi maupun standar operasional prosedur penyimpanan amunisi.

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

52 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

53 hari lalu

Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

Koalisi perlindungan hewan seluruh Asia melayangkan surat kepada KLHK. Menuntut penghentian ekspor monyet ekor panjang yang terancam punah.

Baca Selengkapnya

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

56 hari lalu

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

Sidang IPU di Swiss mengusung tema perdamaian karena ada 56 negara yang mengalami konflik bersenjata.

Baca Selengkapnya

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

58 hari lalu

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

riset tersebut penting untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat setelah mencoba produk olahan minyak sawit mentah

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

9 Maret 2024

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

8 Maret 2024

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

Puan mengimbau delegasi parlemen perempuan dari 24 negara memperjuangkan hak-hak perempuan di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

7 Maret 2024

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya