Hari-hari Terakhir Cut Nyak Dhien 113 Tahun Lalu, Warga Sumedang Sebut Ibu Perbu

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 6 November 2021 18:35 WIB

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, 6 November 2021, tepat 113 tahun Bangsa Indonesia kehilangan salah satu sosok pahlawan perempuan. Cut Nyak Dhien merupakan sosok pahlawan yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia asal Aceh Barat.

Perempuan kelahiran 1848 ini ikut serta melawan penjajahan Belanda sekaligus meneruskan perjuangan sang suaminya, Teuku Umar. Menjadi seorang wanita bukanlah penghalang bagi sosok Cut Nyak Dhien untuk terus ikut serta dalam medan pertempuran dalam menumpas Belanda.

Melansir dari p2k.itbu.ac.id, Cut Nyak Dhien merupakan keturunan bangsawan, dengan ayahnya yang bernama Teuku Nanta Seutia sedangkan ibunya adalah puteri dari seorang uleebalang Lampagar. Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang taat beragama.

Pernikahan pertamanya berlangsung pada 1862 dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, ketika usianya 12 tahun, dilansir dari p2k.um-surabaya.ac.id. Namun suami pertamanya gugur di pertempuran melawan Belanda pada 29 Juni 1878. Kematian suaminya tersebut menjadi awal kemarahan Cut Nyak kepada Belanda, bahkan dirinya akan bersumpah menghancurkan Belanda. Semenjak saat itu, Cut Nyak Dhien aktif bertempur melawan Belanda bersama masyarakat Aceh.

Cut Nyak Dhien menikah kembali dengan Teuku Umar, yang merupakan panglima perangnya. Setelah memeroleh izin dari Teuku Umar untuk turut serta dalam medan perang, mereka melangsungkan pernikahan pada 1880 dan dikaruniai satu anak perempuan bernama Cut Gambang. Bersama dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dien bergabung melawan Belanda.

Advertising
Advertising

Namun, pada 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur terlebih dahulu di tangan Belanda di pedalaman Meulaboh. Akhirnya, perjuangan melawan Belanda terus dilanjutkannya bersama pasukannya. Pertempuran terus berlangsung tetapi kondisi fisik dan jumlah pasukan milik Cut Nyak Dhien yang semakin berkurang membuat posisinya di ujung tanduk. Karena iba, salah satu pasukan Cut Nyak Dien, bernama Pang Laot, akhirnya memberitahukan kepada pasukan Belanda tentang markas Cut Nyak Dien.

Belanda kemudian menyerang markas Cut Nyak Dhien habis-habisan dan berhasil menangkap Cut Nyak Dhien. Kemudian, dirinya dibawa ke Banda Aceh dan memeroleh perawatan intensif atas penyakit yang dideritanya, yaitu encok dan rabun. Namun, Belanda yang menilai keberadaan Cut Nyak Dhien membahayakan, memutuskan mengasingkan Cut Nyak Dhien di Sumedang, Jawa Barat.

Mengutip dari jabarprov.go.id, saat di Sumedang, Cut Nyak Dhien aktif memberikan pendidikan mengaji kepada ibu-ibu sekitar lokasi pengasingannya. Karena kemampuannya tersebut, Cut Nyak Dhien memeroleh julukan Ibu Perbu atau Ibu Suci. Pada 6 November 1908, Cut Nyak Dhien dinyatakan meninggal karena usianya yang sudah renta. Jenazahnya disemayamkan di daerah pengasingan dan baru ditemukan pada 1959.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Cara Mahasiswa Kenang Cut Nyak Dhien

Berita terkait

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

18 menit lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Pastikan Pekerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pj Gubernur Aceh Terbitkan Qanun

17 jam lalu

Pastikan Pekerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pj Gubernur Aceh Terbitkan Qanun

Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja di wilayah Pemerintah Aceh, dengan menerbitkan Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2024 tentang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

19 jam lalu

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

Kejaksaan Negeri Aceh Barat menyatakan berkas kasus penyelundupan puluhan orang etnis Rohingya ke Aceh sudah P21.

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

2 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

5 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

6 hari lalu

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

8 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

8 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

10 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

10 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya