Warga Urut Sewu Surati Jokowi, Minta BPN Cabut Sertifikat untuk TNI AD

Jumat, 5 November 2021 00:07 WIB

Kepala Urusan Perencanaan Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen, Parijo, menunjukkan patok batas tanah yang disertifikat hak pakai oleh TNI AD. TEMPO/JAMAL A. NASHR

TEMPO.CO, Kebumen - Warga Urut Sewu, melalui Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan atau FPPKS melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. FPPKS terdiri dari warga Desa Ayam Putih, Setrojenar, Brecong, dan Petangkuran yang merasa tanahnya diserobot oleh TNI AD.

Mereka meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional mencabut sertifikat hak pakai atas tanah mereka untuk TNI AD. "Mengembalikan hak atas tanah yang diserahkan Kementerian ATR/BPN ke TNI AD kepada masyarakat Urut Sewu," tulis mereka dalam surat yang dikirimkan 25 Oktober 2021 lalu tersebut.

Sebelumnya, TNI AD mengajukan penyertifikatan lahan di 15 di pesisir Urut Sewu Kebumen. Sembilan sertifikat di antaranya telah berhasil dikantongi oleh TNI AD.
Penyerahan sertifikat kloter pertama meliputi lahan di Desa Ambalresmi, Sumberjati, Kenoyojayan, Tlogodepok, dan Tlogodepok dilakukan oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa di Semarang pada 12 Agustus 2020.

Andika kembali menerima sertifikat hak pakai dari Kepala BPN Jawa Tengah Dwi Purnama untuk lahan di Desa Lembupurwo dan Entak pada 4 Septemer 2021. Penyerahan tersebut dilakukan di Markas Komando Resor Militer 072 Pamungkas Yogyakarta.

Dua desa yang lahannya telah memiliki sertifikt hak pakai oleh TNI AD adalah Brecong dan Mirit. Kini total luas lahan di pesisir Urut Sewu Kebumen yang berhasil disertifikat oleh TNI AD adalah 464,327 hektare.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Andika tak menampik ada warga di wilayah Urut Sewu yang menolak terbitnya sertifikat hak pakai untuk institusinya. Dia mempersilakan warga yang keberatan untuk menempuh jalur hukum. "Monggo, punya hak setiap warga negara untuk misalnya membawa tuntutannya ke ranah hukum. Kami terbuka sekali," kata dia.

Menurut Andika, luas tanah yang telah keluar sertifikat untuk TNI AD belum separuh dari lahan yang mereka klaim. "Berdasarkan peta minute, dokumen sejak zaman Belanda, luasnya 995 hektare," ujar kandidat Panglima TNI tersebut soal tanah di Urut Sewu.

Baca juga: Konflik Tanah Urut Sewu, Bermula dari Izin Latihan TNI AD, Berujung Penguasaan

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

1 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

18 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

20 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya