2 Hari YouTube Novel Baswedan Lebih dari 8.500 Subscriber, Suarakan Antikorupsi

Minggu, 17 Oktober 2021 09:05 WIB

Akun YouTube milik Novel Baswedan. Foto: YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Novel Baswedan menayangkan akun YouTube miliknya 14 Oktober 2021, dan dalam waktu dua hari meraih lebih dari 8.500 subscriber. Mantan penyidik Senior KPK ini termasuk salah seorang dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan KPK dengan alasan tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) sejak 30 September lalu. TWK yang menurut Komisi Ombudsman dan Komnas HAM bermasalah.

“Kalian boleh membutakan mata saya tapi perjuangan memberantas korupsi harus tetap berjalan, karena hukum tidak pernah buta,” katanya dalam opening akun YouTube Novel Baswedan.

“Ide awalnya (membuat akun YouTube) sederhana, isu antikorupsi mesti terus disuarakan. Banyak masalah ketidakadilan, penegakan hukum yang bermasalah dan lainnya,” ujar NB, begitu ia biasa disapa pula. “Juga keinginan saya untuk edukasi masyarakat tentang korupsi, investigasi, dan integritas,” kata dia kepada Tempo.co, 17 Oktober 2021.

Beberapa rekan eks pegawai KPK lainnya, di antara waktu terus konsolidasi juga membangun profesi baru yang tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya seperti Tigor Simanjuntak berjualan nasi goreng dan Herbert Nababan berjualan online pakaian anak, juga Andre Nainggolan yang menyalurkan hobi menggambarnya, serta lainnya.

Novel Baswedan memilih membuat akun YouTube. “Kalau dengan channel sendiri bisa lebih fleksibel, nggak monoton, nggak selalu tampak serius. Tapi pesan utama tetap sampai,” katanya.

Advertising
Advertising

Kegigihannya melawan korupsi dan mengedukasi generasi muda khsusunya terhadap perang melawan korupsi terus digalakkannya. “Ini juga untuk melawan framing, hoax dan upaya untuk membuat seolah pemberantasan korupsi sedang baik-baik saja,” ujarnya.

Novel mengakui semua itu harus dimulai dari awal sekali. “Tapi saya mesti mulai dari awal, dengan menjawab isu-isu yang memang penting untuk dijawab. Setelah itu membuat edukasi yang mendasar tentang korupsi dan investigasi,” katanya, menjelaskan.

Ia pun telah merancang akun YouTube-nya masuk ke diskusi-diskusi membahas tentang integritas, pemberantasan korupsi, dan masa depannya di Indonesia. “Termasuk juga bila ada isu-isu penting yang mesti diangkat,” ujarnya.

Apakah akan mengundang narasumber lain? Novel Baswedan menjawab, “Untuk bintang tamunya, bisa kawan-kawan 57, kawan aktivis antikorupsi, mahasiswa, akademisi, tokoh antikorupsi, tokoh yang bisa menjadi teladan integritas, tokoh-tokoh yang sukses dengan kejujuran, keberanian, dan konsistensi,” kata dia, menjelaskan.

Baca: Dulu Alasan Mereka Masuk KPK: Novel Baswedan, Herbert Nababan, Andre Nainggolan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Salat Idul Adha 2024 Tahanan KPK Akan Dipusatkan di Satu Masjid

8 jam lalu

Salat Idul Adha 2024 Tahanan KPK Akan Dipusatkan di Satu Masjid

Layanan kunjungan keluarga bagi para tahanan KPK pada hari raya Idul Adha dibuka pada pukul 10.00-12.00 WIB.

Baca Selengkapnya

KPK Pernah Sarankan Prodi Sekolah Kedinasan yang Sama Dengan PTN Dihapus

13 jam lalu

KPK Pernah Sarankan Prodi Sekolah Kedinasan yang Sama Dengan PTN Dihapus

Saran KPK tidak diterima kementerian dan lembaga di luar Kemendikbudrisrek dan Kemenag.

Baca Selengkapnya

Survei Penilaian Integritas Pendidikan 2024, KPK Benarkan Adanya Permintaan Data Siswa Sekolah

13 jam lalu

Survei Penilaian Integritas Pendidikan 2024, KPK Benarkan Adanya Permintaan Data Siswa Sekolah

Jubir KPK mengatakan, SPI telah menjadi program prioritas nasional yang berkaitan dengan revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Baca Selengkapnya

Anggaran PTKL Lebih Besar Ketimbang PTN, Pengamat Minta Pemerintah Turun Tangan

13 jam lalu

Anggaran PTKL Lebih Besar Ketimbang PTN, Pengamat Minta Pemerintah Turun Tangan

Ketimpangan anggaran antara PTKL dan PTN menunjukkan kekalahan politik anggaran dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPK Kawal Percepatan Penertiban Galian C Ilegal di Lombok Timur

14 jam lalu

KPK Kawal Percepatan Penertiban Galian C Ilegal di Lombok Timur

Menurut KPK, dari 208 galian C yang ada di Gumi Selaparang, 53 di antaranya tercatat ilegal.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Pengelolaan Dana Sekolah Kedinasan, Ini Berbagai Temuan KPK

1 hari lalu

Sengkarut Pengelolaan Dana Sekolah Kedinasan, Ini Berbagai Temuan KPK

KPK menemukan dugaan masalah anggaran pendidikan yang digunakan kementerian untuk sekolah kedinasan.

Baca Selengkapnya

KPK akan Gelar Salat Idul Adha untuk Para Tahanan di Rutan

1 hari lalu

KPK akan Gelar Salat Idul Adha untuk Para Tahanan di Rutan

KPK akan memfasilitasi ibadah salat Idul Adha dan menyediakan jam besuk bagi pihak keluarga yang ingin menjenguk tahanan

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Eks Bupati Kukar, KPK Masih Dalami Hubungan Rita Widyasari dan Pengusaha Said Amin

1 hari lalu

Kasus TPPU Eks Bupati Kukar, KPK Masih Dalami Hubungan Rita Widyasari dan Pengusaha Said Amin

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK masih mendalami hubungan antara Rita Widyasari dengan pengusaha Said Amin.

Baca Selengkapnya

Perburuan Harun Masiku, Penyidik KPK Masih Analisis Ponsel Hasto Kristiyanto dan Alat Bukti Lainnya

1 hari lalu

Perburuan Harun Masiku, Penyidik KPK Masih Analisis Ponsel Hasto Kristiyanto dan Alat Bukti Lainnya

KPK akan memanggil kembali Hasto Kristiyanto apabila sudah ada informasi dari penyidik yang menangani kasus Harun Masiku.

Baca Selengkapnya

Masinton Geram Barang Milik Staf Hasto Disita KPK: Praktik Konyol!

1 hari lalu

Masinton Geram Barang Milik Staf Hasto Disita KPK: Praktik Konyol!

Masinton Pasaribu mengkritik penyitaan barang milik staf Hasto oleh KPK. Dia menyayangkan tindakan yang tak sesuai hukum itu.

Baca Selengkapnya