Mendagri Ingin Kampanye Pemilu 2024 Berlangsung 4 Bulan, Khawatir Polarisasi

Kamis, 16 September 2021 17:44 WIB

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tak setuju dengan usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar kampanye Pemilu 2024 berlangsung selama tujuh bulan.

Tito menginginkan masa kampanye untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden mendatang digelar selama empat bulan saja.

Dia beralasan, masa kampanye yang terlalu panjang akan menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat. Mantan Kepala Kepolisian RI ini mengaku belajar dari Pemilu 2019 lalu.

"Kita belajar dari kemarin tahun 2019 pengalaman saya sebagai Kapolri, jujur saja, kasihan melihat bangsa, terpolarisasi demikian selama tujuh bulan," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 16 September 2021.

Tito Karnavian tak menampik bahwa perbedaan pendapat di masyarakat sebenarnya lazim saja atas nama demokrasi. Namun, ia mengatakan polarisasi itu telah mengakibatkan terjadinya perpecahan, konflik, dan kekerasan di masyarakat.

Advertising
Advertising

Menurut Tito, pada saat konsinyering membahas Pemilu 2024 sebelumnya, pemerintah sudah mengusulkan agar masa kampanye diperpendek dari enam bulan menjadi empat bulan.

"Oleh karena itu masa kampanye ini (agar) tetap diperpendek, tadi pada saat konsinyering (diusulkan) dari enam bulan ke empat bulan," kata Tito.

KPU sebelumnya mengusulkan pemungutan suara Pileg dan Pilpres 2024 digelar pada 21 Februari 2024. Adapun masa kampanye diusulkan berlangsung selama tujuh bulan dengan alasan persiapan pengadaan logistik.

Ihwal pengadaan logistik ini, Tito melanjutkan, perlu dibuat regulasi khusus pengadaan barang dan jasa dengan pendampingan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP. "Supaya proses logistiknya cepat," kata Tito.

Ketua KPU Ilham Saputra sebelumnya mengusulkan masa kampanye selama tujuh bulan untuk mengantisipasi persiapan logistik. Jika empat bulan saja, KPU khawatir logistik tak bisa sampai tepat waktu ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS).

Dia merinci, ini mencakup satu bulan waktu proses pengadaan atau dua bulan untuk mengantisipasi adanya gagal lelang, tiga bulan pelaksanaan pekerjaan mulai proses produksi sampai pengiriman ke kabupaten/kota, dan pengelolaan gudang selama 50 hari.

"Usulan kami menambahkan durasi kampanye menyamakan dengan Pemilu 2019 selama 209 hari atau tujuh bulan, untuk menghindari potensi tidak tepatnya logistik datang ke TPS," ujar Ilham.

Selain meminta masa kampanye diperpendek, pemerintah menginginkan Pemilu 2024 digelar pada April atau Mei. Ini berbeda pula dengan usulan KPU agar pemungutan suara berlangsung pada 21 Februari 2024.

Baca juga: KPU Atur Strategi Agar di Pemilu 2024 Tak Ada PPS Meninggal

Berita terkait

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

10 menit lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

29 menit lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

1 jam lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

5 jam lalu

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

Berikut perjalanan gugatan PDIP ke KPU di PTUN terkait pencalonan Gibran. Lantas, apa prediksi pakar terkait gugatan PDIP tersebut?

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

8 jam lalu

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

Tim Hukum PDIP juga akan mengikuti arahan dari Hakim PTUN mengenai berkas apa yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

9 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

10 jam lalu

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan terdapat total 297 perkara dalam sengketa pileg 2024. Disidangkan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

12 jam lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

Partai Buruh menyatakan telah menerima hasil Pilpres 2024 dan mempertimbangkan memberi dukungan ke pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya