PAN Usul Amandemen UUD 1945 Ditunda karena Masih Pandemi Covid-19

Sabtu, 11 September 2021 13:26 WIB

Anggota MPR dari Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam diskusi Empat Pilar MPR kerjasama Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan Biro Humas MPR di Media Center MPR/DPR/DPD, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat, 14 September 2018. (dok MPR RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi mengatakan amandemen UUD 1945 sebaiknya ditunda lantaran pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Ia mengatakan pemerintah dan masyarakat masih sama-sama berjuang menghadapi pagebluk.

"Saya rasa tidak tepat kalau pada hari ini atau tahun ini kita melakukan perubahan Undang-Undang Dasar," kata Viva Yoga dalam diskusi daring yang digelar ILUNI UI, Sabtu, 11 September 2021.

Menurut Viva Yoga, agenda tersebut belum memungkinkan dari sisi ekonomi dan sosial. Ia menyebut pemerintah masih berjuang berupaya memulihkan ekonomi nasional, sedangkan masyarakat masih menderita karena kebijakan pembatasan yang berdampak ke ekonomi mereka.

Dalam kondisi tak memungkinkan demikian, kata dia, sebaiknya perubahan konstitusi tidak dilakukan. Meski begitu, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan amandemen UUD 1945 memang boleh dilakukan.

Ia merujuk pada Pasal 37 UUD 1945 yang mengatur ihwal mekanisme perubahan itu. "Konstitusi negara bisa diubah, tidak seperti kitab suci, Alquran, Injil, dan sebagainya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Jika dilakukan amandemen, Viva mengatakan hal itu harus demi kepentingan negara, bukan golongan atau partai politik. Ia mengatakan konsep amandemen seperti ini yang harus didukung nantinya.

"Tapi kondisi sekarang mengingat kondisi Covid-19, sebaiknya ditunda dulu. Dihentikan dulu wacana, perdebatan, soal amandemen UUD 45," kata Viva. Ia mengimbuhkan, semua pihak sebaiknya fokus terlebih dulu untuk memberantas pandemi Covid-19 agar menjadi endemi.

Menanggapi Viva Yoga, pakar hukum tata negara Bivitri Susanti mengatakan tak setuju amandemen konstitusi dilakukan kendati Indonesia sudah tidak dilanda pandemi Covid-19. Bivitri menilai dari dua parameter, yakni proses amandemen dan materi muatan amandemen.

"Prosesnya harus partisipatif betul, harus ada momentum konstitusional. Kedua, materi muatannya, apakah bersesuaian dengan kebutuhan warga, bukan kebutuhan elite," kata Bivitri dalam diskusi yang sama ihwal wacana amandemen UUD 1945.

Baca juga: Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Tidak Setuju Amandemen UUD 1945


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

5 hari lalu

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

Mantap maju Pilkada Depok 2024, Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri menyerahkan formulir ke Pengurus DPD PAN Kota Depok di Rumah PAN Depok

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

8 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

PAN Lobi Golkar Usung Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

14 hari lalu

PAN Lobi Golkar Usung Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

PAN sedang berkomunikasi dengan Golkar untuk mendorong Ketua DPP PAN, Zita Anjani, menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Soal Keberadaan Oposisi, Zulhas: di Jakarta Beda, di Jawa Barat Bareng, Itu Gimana Coba?

16 hari lalu

Soal Keberadaan Oposisi, Zulhas: di Jakarta Beda, di Jawa Barat Bareng, Itu Gimana Coba?

Ketua Umum PAN Zulkfli Hasan mengungkapkan pandangannya soal keberadaan oposisi di Indonesia. Menurut Zulhas, sering ada perbedaan antara dinamika politik nasional dengan politik di daerah.

Baca Selengkapnya

PAN Berencana Bertemu Golkar Setelah Lebaran, Dorong Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil

20 hari lalu

PAN Berencana Bertemu Golkar Setelah Lebaran, Dorong Anak Zulhas Jadi Pendamping Ridwan Kamil

PAN berencana melakukan pertemuan dengan Golkar setelah libur lebaran untuk mendorong Ketua DPP PAN Zita Anjani jadi pendamping Ridwan Kamil

Baca Selengkapnya

Ketum PAN Tak Khawatir soal Jatah Kursi Menteri Berkurang jika Partai Lawan Gabung Koalisi

21 hari lalu

Ketum PAN Tak Khawatir soal Jatah Kursi Menteri Berkurang jika Partai Lawan Gabung Koalisi

Ketum PAN Zulkifli Hasan mengaku tak khawatir jatah kursi menteri berkurang jika koalisi semakin ramai.

Baca Selengkapnya