Meski Sedang Mesra, Gerindra Akui Tetap Waspadai PDIP

Sabtu, 28 Agustus 2021 16:36 WIB

Presiden Indonesia ke-5 Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri (tengah) berswafoto bersama Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto (kiri) seusai prosesi Pengukuhan Guru Besar, di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono, mengatakan tetap waspada dengan PDIP, kendati hubungan kedua partai ini sekarang sedang mesra.

Teranyar, empat hari lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertemu dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Keduanya menyebut pertemuan itu sebagai nostalgia masa lalu ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpasangan di Pilpres 2009.

"Kemesraan ini harus dikuatkan terus, mesra tapi waspada juga," kata Ferry dalam acara diskusi daring yang digelar MNC Trijaya, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Saat disinggung apakah kewaspadaan itu berkaitan dengan perjanjian batu tulis beberapa tahun lalu, Ferry tertawa sambil berseloroh. "Bukan, kan kemesraan itu memang harus disertai dengan kewaspadaan," ujarnya. "Dinamikanya itu kan kami 2009 bareng, 2014 dan 2019 berseberangan, dan sekarang bareng lagi".

Sesama senior dalam politik, Prabowo dan Megawati memang pernah menjadi kawan maupun lawan. Hubungan keduanya pun mengalami pasang surut seiring dengan posisi politik masing-masing.

Megawati dan Prabowo pertama kali bersanding sebagai calon presiden-wakil presiden di Pemilihan Umum 2009. Namun keduanya kalah telak dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono yang meraup 60 persen suara.

Pilpres 2009 ini juga menjadi awal mula retaknya hubungan Megawati dan Prabowo lima tahun kemudian. Kala itu, Mega dan Prabowo menandatangani komitmen bersama di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat yang belakangan dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.

Dalam kesepakatan itu, Prabowo meminta diberi keleluasaan mengatur ekonomi Indonesia dan menunjuk sepuluh menteri jika mereka menang pilpres. Adapun Megawati berjanji mendukung Prabowo di Pemilihan Presiden 2014.

Belakangan, PDIP justru mengusung Joko Widodo di Pilpres 2014. Sejumlah politikus Gerindra menagih ikrar Megawati. Tak tinggal diam, elite PDIP menyebut kekalahan di pilpres 2009 disebabkan keengganan Prabowo menggelontorkan logistik meski kekayaannya ketika itu hampir Rp 2 triliun.

Hubungan kedua partai pun merenggang. Bergandengan dengan Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra menjadi oposisi selama lima tahun pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla, pasangan yang diusung PDIP.

Hubungan Megawati dan Prabowo menghangat kala keduanya bertemu di arena pencak silat Asean Games 2018 pada Agustus tahun lalu. Prabowo yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia menyambut Megawati, dengan terlebih dulu berganti mengenakan busana adat.

Sekarang, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bergabung ke dalam koalisi Jokowi. Ia menjadi Menteri Pertahanan.

Baca juga: Prabowo Sebut Keputusan Jokowi Tak Lockdown Menyelamatkan Rakyat

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

34 menit lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

1 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

2 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

2 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

3 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

4 jam lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

4 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

4 jam lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

5 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

6 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya