Jokowi Cek Stok Obat di Apotek, Pandu Riono: Tak Mendidik Publik

Sabtu, 24 Juli 2021 16:02 WIB

Presiden Jokowi sidak ke sebuah Apotek di Bogor. Instagram/Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mempertanyakan siapa pembisik yang menyarankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan mencari obat antivirus ke apotek.

Pandu menilai tindakan Presiden tersebut justru tidak mendidik masyarakat. "Itu yang ngajarin, yang bisikin Presiden itu siapa, sampai Presiden bisa nyebut nama obat antivirus," kata Pandu ketika dihubungi, Sabtu, 24 Juli 2021.

Pandu mengatakan obat yang disebutkan Presiden merupakan obat keras. Pembelian serta konsumsi obat-obatan tersebut harus menggunakan resep dokter. Sedangkan menurut Pandu, Presiden Jokowi menanyakan obat-obat tersebut tanpa resep dokter.

"Itu enggak boleh, tidak mendidik publik untuk jangan melakukan pengobatan sendiri, itu obat keras," kata Pandu Riono.

Pandu juga mengingatkan bahwa penggunaan oseltamivir sudah tidak dianjurkan oleh tenaga kesehatan karena merupakan antivirus untuk influenza. Selain itu, kata Pandu, penggunaan antibiotik pun tidak bisa sembarangan jika tak ada indikasi terinfeksi Covid-19.

Advertising
Advertising

Pandu menduga blusukan Presiden kemarin berkaitan dengan paket obat untuk pasien Covid-19. Sebelumnya, Jokowi juga blusukan ke Sunter, Jakarta Utara, untuk membagikan paket obat dan sembako.

Dia menengarai, pembagian paket obat ini merupakan usulan Ketua Pelaksana Satuan Tugas Covid-19, Erick Thohir, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara. "Waktu peluncuran yang datang bukan Menteri Kesehatan tapi Pak Erick Thohir. Kasihan Pak Menteri Kesehatan sebenarnya," kata Pandu.

Menurut Pandu, ada salah kaprah yang melandasi tindakan Presiden Jokowi membagikan dan mencari obat antivirus tersebut. Dia berpendapat salah kaprah tersebut harus dihentikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, juga melarang self treatment semacam itu. "Apalagi penggunaan antivirus, antibiotik," ujarnya.

Kemarin, Presiden Jokowi blusukan ke apotek di Bogor, Jawa Barat untuk mengecek ketersediaan obat antivirus. Beberapa yang ditanyakan Jokowi yakni oseltamivir, favipiravir, vitamin D3 5000IU, multivitamin yang mengandung Zinc, dan Becom-Zet. Mendapati stok obat-obatan yang dia cari kosong, Jokowi menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Jokowi Blusukan Bagi Obat, Pandu Riono: Bukti Penanganan Pandemi Amburadul

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya