Selain Harga Naik, RS Muhammadiyah Keluhkan Obat Covid-19 Sulit Didapat

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 7 Juli 2021 14:25 WIB

Warga saat membeli obat dan vitamin di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 membuat penjualan vitamin di Pasar Pramuka meningkat 40-50 persen. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Agus Taufiqurrahman, mengatakan rumah sakit - rumah sakit di bawah Muhammadiyah kesulitan mencari obat Covid-19. Hal ini terjadi hampir di seluruh rumah sakit di bawah Muhammadiyah, yang ada di Pulau Jawa.

"Jadi laporan dari Direksi, memang ada ketentuan pemerintah tentang harga eceran tertinggi. Tetapi untuk mendapatkan beberapa vitamin yang sangat dibutuhkan untuk penanganan Covid itu pun sulit. Apalagi untuk obat-obatan yang lain yang kelompok antibiotik dan yang lain itu," kata Agus saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Juli 2021.

Agus mengatakan sebelumnya, kasus yang banyak ditemukan adalah harga obat-obatan Covid-19 yang harganya melonjak naik. Tidak tanggung-tanggung, ia mengatakan kenaikannya bisa mencapai 4 hingga 5 kali lipat. Pada 2 Juli 2021 lalu, Kementerian Kesehatan pun mengeluarkan peraturan soal batas harga eceran tertinggi (HET) bagi obat-obatan itu.

"Harga eceran tertinggi itu kalau kita cermati juga tetap masih lebih tinggi dari harga normal sebelumnya," kata Agus.

Meski begitu, masalah utamanya justru bukan terkait harga. Pasca penetapan HET itu, rumah sakit-rumah sakit di Muhammadiyah justru kesulitan mendapat stok obat-obatan.

"Apa produksinya berkurang, apa disimpan oleh yang mau ambil keuntungan, ini kan tidak manusiawi kalau sampai ada penimbunan," kata dia.

Masalah ini, kata Agus, seakan melengkapi masalah-masalah lain yang harus dihadapi sebelumnya. Selain jumlah pasien yang terus membludak, rumah sakit-rumah sakit di bawah Muhammadiyah juga sempat ikut merasakan sulitnya mencari oksigen bagi penanganan pasien.

Agus mengatakan Muhammadiyah sendiri mengelola 86 rumah sakit di seluruh Indonesia, yang menangani pasien Covid-19 langsung. Sedangkan ada sekitar 30 rumah sakit lain yang ada di pinggir-pinggir dan tak menangani kasus Covid-19.

Baca: Muhammadiyah Ungkap Skenario Triage Bencana Bila Kasus Covid-19 Terus Memburuk


Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

18 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya