Ada Kenaikan Kasus Covid-19 dan Kematian, Satgas Minta 5 Daerah Tidak Lengah

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 24 Maret 2021 10:34 WIB

Peziarah berdoa di depan makam keluarganya di areal pemakaman khusus dengan protokol Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa, 2 Maret 2021. Meski hanya berkapasitas 1.200 makam, menurut dia TPU Bambu Apus masih bisa menampung lebih banyak jenazah pasien Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, memaparkan perkembangan penanganan Covid-19 mingguan per 21 Maret 2021. Ia mencatat adanya peningkatan kasus Covid-19 dengan besaran persentase di angka 2,3 persen.

Ia menyayangkan hal itu karena selama empat minggu berturut-turut ke belakang mulai ada penurunan kasus. "Meskipun angkanya kecil, namun tetaplah kenaikan kasus baru yang seharusnya dapat kita jaga untuk selalu turun," kata Wiku dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 24 Maret 2021.

Kenaikan kasus Covid-19 pada pekan ini disumbang lima provinsi. Tiga dari lima provinsi berasal dari Pulau Jawa dengan angka kenaikan tertinggi kasus.

Secara berurutan kenaikan tertinggi di DKI Jakarta naik 1.041 kasus (dari 9.561 menjadi 10.602), Banten naik 535 kasus (dari 1.924 menjadi 2.459). Lalu Jawa Tengah naik 338 (dari 3.158 menjadi 3.496), Nusa Tenggara Timur naik 214 (dari 742 menjadi 956) dan Kalimantan Tengah naik 211 (dari 628 menjadi 839).

Selanjutnya, melihat perkembangan angka kematian akibat Covid-19 minggu ini, angkanya naik 10 persen. Peningkatan ini lebih besar dibandingkan minggu lalu sebesar 5,45 persen. "Melihat perkembangan minggu ini menandakan bahwa sudah dua minggu angka kasus kematian mengalami kenaikan," ujar Wiku.

Advertising
Advertising

Pada pekan ini, terdapat dua dari lima provinsi berasal dari pulau Jawa dengan angka kenaikan tertinggi kematian akibat Covid-19. Secara berurutan, yakni Jawa Timur naik 168 (dari 112 menjadi 280), Banten naik 54 (dari 16 menjadi 70), Lampung naik 13 (dari 22 menjadi 35). Kemudian Sulawesi Tengah naik 9 (dari 3 menjadi 12) dan Jambi naik 8 (dari 2 menjadi 10).

Berikutnya, pada kesembuhan mingguan, minggu ini mengalami penurunan lagi sebesar 0,7 persen. Penurunan minggu menjadi yang keenam kalinya secara berturut-turut.

Meski demikian apresiasi diberikan kepada 5 provinsi dengan angka kenaikan kesembuhan mingguan tertinggi. Diantaranya Banten naik 2.187 (1.354 vs 3.541), Jawa Timur naik 985 (2.393 vs 1.470), Sulawesi Selatan naik 331 (1.139 vs 1.470), Riau naik 232 (531 vs 763) dan Jambi naik 179 (182 vs 361).

Melihat perkembangan minggu ini, Wiku kembali berpesan agar pemerintah daerah beserta unsur terkait kembali bangkit dan bersemangat dalam melakukan penanganan. Terlebih pemerintah telah melakukan perpanjangan PPKM Mikro dan memperluas jangkauan daerah menjadi 15 provinsi.

"Perkembangan minggu ini, menunjukkan perkembangan yang kurang diharapkan. Untuk itu saya ingatkan seluruh provinsi, terutama pada 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi minggu ini agar tidak lengah," tutur Wiku soal kenaikan kasus Covid-19.

Baca juga: Satgas Berharap Angka Kematian dan Kasus Covid-19 Tak Naik Usai Liburan

DEWI NURITA

Berita terkait

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

6 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

10 hari lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

10 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

11 hari lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

12 hari lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

22 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

23 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

23 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

24 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

25 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya