Hasil Survei Catat Elektabilitas PDIP Masih Tinggi, Demokrat Naik

Reporter

Antara

Sabtu, 13 Maret 2021 08:13 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan arahan saat acara pengumuman calon kepala daerah gelombang I di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih tertinggi dibandingkan partai politik lainnya. "Elektabilitas PDIP masih tertinggi, namun dibandingkan hasil survei sebelumnya elektabilitas PDIP menurun," kata peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya, di Jakarta, kemarin.

Hendri menyebutkan PDIP yang fluktuatif di kisaran 28-33 persen pada survei sebelumnya (Mei hingga November 2020), kini atau per Maret 2021 melorot menjadi 24,7 persen.

Demokrat yang semula stabil 3 persen (Mei hingga November 2020), kini melejit menjadi 7,1 persen. PKS dari kisaran 5 persen pada survei sebelumnya, kini naik lagi menjadi 6,2 persen.
PSI dari awalnya 2 persen, merangkak ke 4 persen, kini tembus ke 5,0 persen. "Demokrat, PKS, dan PSI mendulang dukungan di tengah turunnya elektabilitas partai-partai politik," kata Hendri.
Tingginya elektabilitas PDIP, lanjut dia, tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai partai politik yang memimpin koalisi pemerintah dan keberhasilan PDIP memenangkan dua pemilu berturut-turut. Hal serupa dialami mitra koalisi PDIP, yaitu Gerindra dan Golkar, yang sama-sama mengalami tren penurunan elektabilitas.
Gerindra dari kisaran 14 persen dari survei sebelumnya kini turun menjadi 12,3 persen. Sedangkan Golkar dari 9 persen kini tinggal 7,8 persen. "Di kubu oposisi, Demokrat dan PKS mengancam posisi partai-partai utama pemerintah," jelas Hendri.
Survei IndEX Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Lebih lanjut, aksi kubu Moeldoko yang berasal dari lingkaran istana di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan menggelar KLB Demokrat ditengarai bagian dari upaya menjinakkan oposisi. Strategi Demokrat tampaknya meniru PDIP yang menjadi oposisi dalam dua periode dan kemudian menang pemilu.
"Dengan faktor utama AHY, Demokrat menuai kenaikan elektabilitas, sehingga tampaknya kubu pemerintah memandang serius posisi Demokrat," kata Hendri.
Parpol papan tengah lainnya adalah PKB (5,4 persen), NasDem (3,6 persen), PPP (2,0 persen), dan PAN (1,1 persen). Geliat parpol baru memunculkan Partai Ummat yang menyodok dengan elektabilitas 1,3 persen.
Selain PDIP yang berada di posisi teratas dari hasil survei, pada papan bawah ada Hanura (0,6 persen), Perindo (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), dan parpol baru Gelora (0,3 persen). Lainnya yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi tidak mendapatkan dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab (21,8 persen).

Berita terkait

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

2 jam lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

13 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

16 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

16 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

16 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

16 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

18 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

19 jam lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

20 jam lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

20 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya