Sidang Korupsi Bansos Covid-19, 2 Politikus PDIP Disebut Punya Jatah Kuota

Senin, 8 Maret 2021 16:14 WIB

Jurnalis merekam sidang perdana terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara, Hary Van Sidabukke yang digelar secara virtual dari Pengadilan Tipikor di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021. Jaksa penuntut umum KPK mendakwa Harry Van Sidabukke telah memberikan uang suap kepada Juliari P Batubara sebesar Rp 1,28 miliar untuk mendapat pengerjaan proyek pengadaan sembako terkait kasus korupsi bansos Covid-19. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota DPR Fraksi PDIP Herman Hery dan Ihsan Yunus disebut mendapatkan kuota pengadaan bantuan sosial Covid-19. Hal itu disebut dalam sidang kasus korupsi bansos Covid-19 yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari ini dengan terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja.

Jaksa menghadirkan Adi Wahyono dan Matheus Joko Santoso, dua mantan Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Sosial yang berstatus tersangka di kasus ini sebagai saksi.

Awalnya, jaksa meminta Adi Wahyono untuk menjelaskan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan. Akan tetapi, Adi yang bersaksi secara daring menolak.

Jaksa lantas meminta Majelis Hakim untuk memerintahkan agar saksi mau menjelaskan isi BAP-nya. “Ini dalam BAP-nya ini dia kan menyebutkan, supaya dia yang menyebutkan sendiri Yang Mulia,” kata Jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. Hakim lalu meminta jaksa untuk membacakan isi BAP tersebut.

Jaksa mengatakan, berdasarkan BAP Adi Wahyono nomor 53, setelah pembayaran untuk tahap 6 penyaluran bansos rampung dan menjelang tahap 7, eks Mensos Juliari Batubara meminta Adi dan Matheus untuk datang ke ruangannya. Dalam pertemuan itu, juga hadir Kukuh Ari Wibowo. Dalam pertemuan tersebut, Juliari mengarahkan untuk pembagian kuota.

Advertising
Advertising

“Langsung ada arahan dari menteri kepada kami untuk pembagian kuota, seperti yang saudara sebutkan tadi?” tanya jaksa. “Ya,” jawab Adi.

Mengutip BAP Adi Wahyono, jaksa melanjutkan bahwa satu juta paket diberikan kepada grup Herman Hery, Evo Wongkaren, Stefano dan kawan-kawan.

Kedua, kuota sebanyak 400 ribu paket diberikan keapda grup Ihsan Yunus, Irman Ikran, Yogas dan kawan-kawan.

Selanjutnya, 300 ribu kuota diberikan kepada Matheus Joko Santoso untuk kepentingan bina lingkungan. Terakhir sebanyak 200 ribu kuota diberikan kepada teman, kerabat, kolega dari Juliari Peter Batubara.

“Ini ada di BAP saudara?” tanya jaksa. Adi menjawab: “Ya.”

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 23 Januari 2021, Herman Hery menyangkal terlibat di kasus ini. Dia mengatakan setelah menjadi anggota DPR, dia tidak pernah duduk sebagai pemilik perusahaan. “Awal 1997, saya beli pabrik lampu, Dwimukti Graha Elektrindo. Saya gawangi bisnisnya. Tapi saya keluar karena masuk DPR,” kata dia.

Ihsan Yunus juga pernah diperiksa oleh KPK dalam kasus korupsi bansos Covid-19 ini pada 25 Februari 2021. Seusasi diperiksa, Ihsan memilih irit bicara. “Intinya saya sudah menjelaskan semua kepada penyidik,” kata dia.

Baca juga: 2 Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

6 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

12 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

14 jam lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

1 hari lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

2 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya