Jhoni Allen Marbun Disebut Bertemu SBY Sebelum Dipecat Partai Demokrat
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Aditya Budiman
Sabtu, 27 Februari 2021 12:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Jhoni Allen Marbun sempat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum dipecat. Herzaky mengatakan pertemuan itu terjadi lantaran Demokrat awalnya masih berupaya mengedepankan rekonsiliasi.
"Awalnya kami masih mengedepankan rekonsiliasi, bahkan ada pertemuan dengan Bapak Ketua MTP. Itu Bang Jhoni Allen (yang bertemu)," kata Herzaky dalam diskusi virtual, Sabtu, 27 Februari 2021.
Herzaky mengatakan setelah Demokrat mengumumkan adanya upaya pengambilalihan partai ke publik, Jhoni Allen meminta bertemu SBY untuk menyampaikan penjelasan. Dalam pengumuman itu, Demokrat menyebut Jhoni Allen sebagai salah satu pelaku gerakan.
Herzaky mengatakan kader senior itu mengaku ingin menemui SBY sebagai orang yang sudah dikenalnya sejak dulu. Demokrat, kata Herzaky, sempat mengira Jhoni akan mengurungkan niatnya setelah menemui Susilo Bambang Yudhoyono. "Tapi ternyata tidak, bertemu dengan Pak SBY kemudian malah bersikeras," kata Herzaky.
Dalam keterangan tertulisnya Jumat kemarin, 26 Februari 2021, Herzaky mengatakan Jhoni Allen bukannya menuntut konsolidasi internal, tetapi memasukkan aktor eksternal melalui kongres luar biasa inkonstitusional dan 'menjual' Partai Demokrat kepada aktor eksternal itu. "Sebagai kendaraan dalam pencapresannya di Pemilu 2024."
Aktor eksternal yang dimaksud ialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut Herzaky, para pelaku gerakan terus membawa-bawa nama Moeldoko untuk mempengaruhi kader agar mendesak kongres luar biasa. Adapun Moeldoko sendiri telah berkali-kali membantah tudingan hendak mengambil alih Demokrat.
<!--more-->
Herzaky menyebut para pelaku gerakan juga terus menghasut dan menyebar berita bahwa Demokrat gagal di Pilkada 2020 dan elektabilitasnya merosot. Demokrat menilai berita yang disebarkan ini sebagai fitnah. Herzaky mengatakan, capaian Demokrat di Pilkada 2020 justru melebihi target. Tren elektabilitas partai pun disebutnya meningkat ketimbang sebelumnya.
Fitnah lainnya, kata Herzaky, SBY disebut mendukung kongres luar biasa. Dia mengatakan kabar inilah yang akhirnya membuat SBY mengeluarkan pernyataan klarifikasi.
Herzaky mengatakan, ada dua syarat kongres luar biasa Demokrat. Pertama ialah atas permintaan Majelis Tinggi Partai yang kini diketuai SBY. Kedua, diusulkan oleh dua pertiga DPD Demokrat dan setengah dari DPC serta disetujui oleh MTP.
"Pak SBY tidak akan mengadakan KLB, buat apa? Tidak ada kejadian luar biasa dan Demokrat baik-baik saja," ujarnya.
Partai Demokrat akhirnya menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap secara tidak hormat kepada Jhoni Allen Marbun dan lima kader lain yang dinilai terbukti menjadi pelaku gerakan pengambilalihan partai. Lima orang lainnya adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Tempo berusaha menghubungi Jhoni Allen untuk meminta tanggapan, tetapi belum berhasil.
Baca juga: Partai Demokrat Berhentikan Jhoni Allen Marbun dan Lakukan PAW dari DPR
BUDIARTI UTAMI PUTRI