ISSES Nilai Pembentukan Polisi Virtual Belum Mendesak

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 24 Februari 2021 14:23 WIB

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang Kepolisian, Bambang Rukminto, mempertanyakan rencana Polri membentuk polisi virtual (virtual police) yang bertujuan mengatasi pelanggaran di dunia maya. Bambang menilai meski rencana ini bagus untuk menjawab tantangan era 4.0, namun implementasinya patut dipertanyakan.

"Bagaimana implementasi dari konsep itu yang terpenting, ketika kepercayaan publik kepada kepolisian masih rendah," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Februari 2021.

Bambang mengatakan problem kepercayaan itu muncul karena polisi kerap kesulitan untuk berjarak dengan kepentingan di luar hukum yang menjadi tupoksinya. Baik itu kepentingan politik, ekonomi, maupun kepentingan eksistensi dari kepolisian sendiri sebagai sebuah organisasi.

"Karena susah untuk berjarak dengan kepentingan-kepentingan di luar hukum itulah akhirnya muncul asumsi bahwa setiap langkah kepolisian selalu bermuatan politik kepentingan pemerintah," kata Bambang.

Karena itu, Bambang mengatakan, akan lebih baik jika kepolisian fokus pada tupoksinya di bidang penegakan hukum, dibanding membentuk polisi virtual yang konsepnya masih dipertanyakan.

Advertising
Advertising

"Alih-alih memberdayakan tingkat partisipasi publik yang sangat besar dalam pencegahan kejahatan, konsep virtual police ini dibaca sebagai upaya memata-matai warga," kata dia.

Apalagi selama ini, Bambang melihat persoalan-persoalan delik aduan terkait UU ITE lebih pada ujaran kebencian hingga hoaks yang cenderung banyak mengejar sensasi daripada menyentuh substansi masalah di masyarakat. Padahal, ia mengatakan, masyarakat lebih memerlukan konsistensi penegakan hukum.

Terlebih potensi kejahatan cyber saat ini berkembang pesat. Kejahatan pencurian identitas, fraud, money game atau skema Ponzi dengan memanfaatkan teknologi virtualis terus muncul. Namun ia mengatakan masyarakat masih melihat polisi masih lambat turun tangan dan baru hadir setelah korban berjatuhan.

"Makanya saat krisis ekonomi karena pandemi saat ini, polisi harusnya lebih gencar dalam penegakan hukum terkait ini daripada membuat konsep-konsep yang memunculkan polemik, bahkan tidak dipahami oleh anggota kepolisian di level bawah," kata Bambang.

Baca juga: 3 Kritik terhadap Rencana Kapolri Listyo Sigit Membuat Virtual Police

Berita terkait

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

6 jam lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

8 jam lalu

Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

Kuasa hukum mengajukan praperadilan karena menganggap penangkapan Anandira Puspita tidak prosedural dan dipaksakan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

12 jam lalu

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

Nama Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Unri mencuat usai video kritiknya soal IPI dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

14 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Rektor Unri soal Kritik Uang Pangkal yang Berujung ke Polisi: Harusnya Disampaikan dengan Etika

1 hari lalu

Kuasa Hukum Rektor Unri soal Kritik Uang Pangkal yang Berujung ke Polisi: Harusnya Disampaikan dengan Etika

Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Khariq Anhar, dilaporkan Rektor Unri, Sri Indarti, ke Polda Riau usai mengkritik kebijakan uang pangkal

Baca Selengkapnya

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

1 hari lalu

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Seorang mahasiswa Universitas Riau dilaporkan oleh rektornya sendiri. Khariq dilaporkan kasus pencemaran nama baik di UU ITE.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

2 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya