Di Balik Liputan Majalah Tempo 'Jalan Pedang Dai Kampung' yang Juara Adinegoro
Reporter
Friski Riana
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 22 Januari 2021 17:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020 Kategori Media Cetak. Liputan bertajuk “Jalan Pedang Dai Kampung” karya Devy Ernis bersama timnya, Aisha Saidra dan Dini Pramita, itu dimuat pada edisi 27 Juli 2020.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika mengatakan liputan tersebut dibuat khusus menyambut Idul Fitri 2020. "Setiap Ramadan dan Lebaran, Majalah Tempo memang selalu mengangkat isu-isu keagamaan dengan perspektif toleransi dan penghormatan keberagaman," katanya, Jumat, 22 Januari 2021.
Wahyu mengatakan, selama ini sebagian ulama yang populer di media sosial maupun yang dikenal publik secara umum kerap menyuarakan pandangan yang keras dan eksklusif. Padahal, kata dia, tidak semua ulama Islam seperti itu.
Wartawan Majalah Tempo, Devy Ernis, yang merupakan pimpinan proyek liputan, menambahkan tim redaksi mengamati gejala intoleransi yang kian deras di masyarakat. Berdasarkan diskusi dengan sejumlah aktivis dan pegiat toleransi, juga memperhatikan konten-konten media sosial, terlihat bahwa intoleransi itu juga dipengaruhi oleh sikap para ulama.
"Di sisi lain, ada juga ulama yang bergerak melawan intoleransi. Kami meyakini, ada banyak ulama di pelosok negeri yang konsisten memperjuangkan toleransi. Aktivitas mereka jauh dari ingar-bingar pemberitaan," kata Devy.
Dalam prosesnya, Devy menjelaskan bahwa timnya menggelar riset dan berdiskusi dengan berbagai kalangan. Termasuk dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, juga akademikus dan aktivis. Hasilnya, tim mendapatkan daftar berisi puluhan nama pendakwah dari berbagai daerah.
Baca juga: Majalah Tempo Sabet Adinegoro Lewat Karya Jalan Pedang Dai Kampung.
"Kami pun mengerahkan koresponden di daerah untuk memverifikasi aktivitas dan konsistensi mereka dalam memperjuangkan toleransi. Akhirnya, ada enam tokoh yang kami anggap memenuhi kriteria tersebut," ujarnya.
Selain itu, dalam edisi khusus Majalah Tempo tersebut, Devy mengatakan bahwa timnya mencoba mengangkat peran dari ulama perempuan. Ia juga meyakini ada banyak perempuan hebat yang bergerak di bidang keagamaan dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
Baca cerita lengkapnya di Majalah Tempo berjudul "Penjaga Api Toleransi".