Soal Omnibus Law, Prabowo Klaim Gerindra Paling Keras Bela Kepentingan Buruh

Selasa, 13 Oktober 2020 06:54 WIB

Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan partainya sudah berusaha keras memperjuangkan kepentingan buruh dalam UU Cipta Kerja. Menurut Prabowo, ia memahami kesulitan buruh dan sejak awal berjuang untuk kepentingan mereka.

"Waktu omnibus law dibahas di DPR, Partai Gerindra juga yang paling keras membela kepentingan buruh, tani, nelayan, dan sebagainya," kata Prabowo dalam video yang dilansir Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Senin malam, 12 Oktober 2020.

Prabowo berujar perjuangan Gerindra untuk kepentingan buruh bisa ditelusuri melalui rekam jejak digital. Menurut dia, bisa jadi partainya yang paling sering bertemu dengan tokoh-tokoh buruh.

Menteri Pertahanan di Kabinet Presiden Joko Widodo ini mengatakan 80 persen permintaan buruh juga sudah diakomodasi di dalam omnibus law. Namun Prabowo menyadari bahwa permintaan buruh tak bisa diakomodasi 100 persen karena berbagai alasan. "Namanya politik negara, kadang-kadang kita harus mengerti, kadang-kadang ada kebutuhan ini itu, ada keperluan, ya kan, kita butuh investasi dari mana-mana," ujar Prabowo.

Prabowo juga menyinggung aksi mogok nasional atau menduduki pabrik dalam aksi unjuk rasa pada 6-8 Oktober lalu. Prabowo mengatakan ia memahami para pimpinan serikat buruh harus memperjuangkan kepentingan anggotanya.

Namun ia mengingatkan, protes yang terlalu keras bisa membuat pengusaha hengkang dari Indonesia. "Jadi kalau mau mogok, dibakar, diduduki, si pengusaha tinggalkan aja pabriknya, sudah diasuransi kok. Malah dia untung, modalnya pindah, transfer pakai digital," kata Prabowo.

Prabowo menuturkan tak hanya pengusaha asing yang bisa pindah dari Indonesia, tapi juga pengusaha dalam negeri. Ia mengatakan saat ini sudah ada pebisnis-pebisnis Indonesia yang pindah dan membuka pabrik di India, Nigeria, dan Mesir. "Jadi ini sikap saya, 80 persen sudah tercapai, 20 persen lagi kan masih bisa diperjuangkan," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Prabowo mengimbuhkan, ada banyak cara untuk memperjuangkan aspirasi buruh yang belum diakomodasi di omnibus law. Misalnya dengan uji materi ke Mahkamah Konstitusi atau negosiasi dengan para pengusaha.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

29 menit lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

10 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

10 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

10 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

11 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

14 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

15 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

18 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

18 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya