Tangkap Nelayan Unjuk Rasa, Polisi: Makassar New Port Proyek Strategis Nasional

Minggu, 13 September 2020 11:53 WIB

Pekerja melakukan bongkar muat perdana di Makassar New Port, Sulawesi Selatan, Kamis, 10 Januari 2019. Pembangunan MNP secara keseluruhan itu sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2025 dengan panjang 9.923 meter berkapasitas 17,5 juta TEUs. ANTARA/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh para nelayan saat menggelar aksi unjuk rasa di Pulau Kodingareng, Makassar. Polisi menyebut para polisi ini melempar bom molotov ke kapal pengeruk pasir laut 'Queen Off Netherland' untuk proyek Makassar New port.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan bahwa aksi protes tersebut sebenarnya sudah sering terjadi.

“Namun disayangkan kenapa mesti melanggar pidana. Untuk itu sebaiknya jika ada aksi unjuk rasa sebaiknya jangan anarkis yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, serta pelanggaran hukum,” ucap Tompo saat dihubungi pada Ahad, 13 September 2020.

Polisi berharap masyarakat memahami Makassar New Port adalah proyek strategis nasional yang merupakan proyek untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

“Jadi tolonglah dipahami bahwa apa yang dilakukan aparat Polairud ini adalah upaya penegakan hukum guna mencegah gangguan kamtibmas, apalagi ini (Makassar New Port) proyek strategis nasional," kata Tompo. Polisi pun telah membebaskan mereka yang ditangkap.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum Makassar menyatakan tak mengetahui ihwal ada dugaan pelemparan bom molotov oleh para nelayan penolak penambangan pasir seperti yang dikatakan kepolisian.

Menurut anggota LBH Makassar, Edy Kurniawan, kepolisian menangkap 7 nelayan, 1 mahasiswa aktivis lingkungan, dan 3 jurnalis dari pers mahasiswa, saat mereka dalam perjalanan pulang selesai aksi.

"Adapun foto-foto percikan api d atas kapal, kami duga terjadi saat aksi berlangsung di lokasi tambang dan polisi belum ada di lokasi saat aksi. Itu pun kami belum bisa pastikan apa benar penyebab itu adalah molotov dan siapa pelakunya," ucap Edy saat dihubungi pada Ahad, 13 September 2020.

Kendati demikian, LBH Makassar, kata Edy, akan melakukan investigasi secara mandiri soal keterangan adanya bom molotov.

Berita terkait

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

7 jam lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

4 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

7 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya