Sekjen PDIP Sebut Komitmen Partai ke Sumbar Tak Pernah Surut

Minggu, 6 September 2020 14:11 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Ketua DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Kepala Situation Room DPP PDIP Prananda Prabowo dalam acara pengumuman calon kepala daerah gelombang I di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan komitmen partai terhadap Pancasila dan kemajuan Provinsi Sumatera Barat tak pernah surut. Kendati, dia menilai, selama sepuluh tahun terakhir ada yang berbeda di provinsi tersebut.

Hasto tak merinci apa yang dia maksud dengan berbeda itu. Menurut dia, PDIP selalu mendorong Presiden Joko Widodo untuk sering ke Sumbar dan membangun provinsi tersebut, meskipun di sana partai dan Jokowi kalah dalam Pemilu 2014 dan 2019. "Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Ahad, 6 September 2020.

Yang penting, kata Hasto, sikap PDIP terhadap Sumbar tak berubah karena provinsi tersebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia. Ia mencontohkan para tokoh bangsa dari Sumatera Barat, seperti Hatta, K.H. Agus Salim, M. Natsir, Rohana Kudus, H.R. Rasuna Said, M. Natsir, Tan Malaka, dan lainnya.

"Jadi wajib hukumnya bagi Pak Jokowi dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak," kata Hasto.

PDIP tengah diterpa polemik dengan masyarakat Sumbar setelah ucapan Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani pada Rabu, 2 September 2020. Saat mengumumkan pasangan calon kepala daerah, Puan melontarkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi pendukung negara Pancasila.

Advertising
Advertising

Pernyataan itu menuai kritik lantaran dianggap mendiskreditkan masyarakat Sumbar. Dalam sejumlah kesempatan, PDIP sudah menjelaskan bahwa Puan Maharani tak bermaksud demikian.

Hasto mengatakan PDIP sangat mengagumi Provinsi Sumatera Barat. Ia mencontohkan dua aspek, yakni bahasa dan kuliner yang juga membuat partainya mengagumi Bumi Minangkabau tersebut.

Menurut Hasto, perjalanan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional terjadi karena kepeloporan para tokoh Sumatera Barat. Bahasa Melayu hanya digunakan oleh sebagian kecil masyarakat nusantara bisa diterima menjadi bahasa persatuan pada 1928.

Kemudian dari aspek kuliner, Hasto mengatakan makanan Padang diterima secara luas di seluruh Indonesia. Bahkan menjadi makanan khas Indonesia. "Kalau bahasa dan makanan sudah go nusantara, masa mendapat masukan dan harapan agar modal kultural kepeloporan Sumbar untuk lebih Pancasilais, lalu direspons seperti itu," kata Hasto.

Hasto mengatakan apa yang disampaikan Puan Maharani adalah bagian dari dialektika ideologis. Ia juga menyebut Puan menyampaikan hal itu dengan cara baik. "Dengan lafal bismillah. Jadi mari kita lihat secara obyektif dan proporsional dan dijauhkan dari dinamika Pilgub," ujar dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

13 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

54 menit lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

2 jam lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

6 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

16 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

16 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

16 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

16 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya