Munaslub Partai Berkarya Dukung Jokowi-Ma'ruf karena Muchdi Pr?
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Eko Ari Wibowo
Minggu, 12 Juli 2020 18:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Berkarya menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Munaslub yang digelar oleh Presidium Penyelamatan Partai Berkarya itu diklaim telah terselenggara pada Sabtu kemarin, 11 Juli 2020.
"Partai Berkarya mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Bapak Jokowi dan Wakil Presiden RI Bapak KH Ma’ruf Amin sebagai pasangan dalam Pilpres hasil Pemilu 2019 yang sah," demikian tertulis dalam garis besar hasil Munaslub Partai Berkarya.
Munaslub itu juga mendapuk Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr sebagai ketua umum dan Badaruddin Andi Picunang sebagai sekretaris jenderal. Sebelumnya, Muchdi menjabat sebagai salah satu wakil ketua umum Berkarya, sedangkan Badaruddin merupakan salah satu ketua DPP.
Badaruddin membantah dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf itu karena mengikuti sikap politik Muchdi yang merupakan pendukung Jokowi sejak 2014. Dia mengklaim dukungan itu merupakan suara dari kader di akar rumput.
"Memang ini suara dari bawah, kami mendukung hasil yang sudah disahkan KPU RI. Kami lagi fokus ke depan, tidak perlu menoleh ke belakang," ujar Badaruddin kepada Tempo, Ahad, 12 Juli 2020.
Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengatakan Munaslub yang digelar Badaruddin cs itu ilegal. Menurut dia, acara telah dibubarkan Ketua Umum Berkarya Tommy Soeharto bahkan sebelum dimulai. Menurut Vasco, partainya kini tak ambil pusing ihwal manuver Badaruddin cs itu.
"Lucu, apalagi oknum-oknumnya kan juga sudah diberhentikan sebelumnya di Pleno dan Rapimnas (Rabu, 8 Juli 2020), jadi ya sudah tidak berhak mengatasnamakan partai," kata Vasco kepada Tempo, Ahad, 12 Juli 2020.
Muchdi Pr merupakan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Dukungan itu tampak dari kehadirannya di acara silaturahmi Jokowi dengan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia (TNI-Polri) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Ahad, 10 Februari 2019.
Ketika itu, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menyebut dukungan Muchdi kepada Jokowi-Ma'ruf merupakan sikap pribadi. Berkarya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Sikap Pak Muchdi adalah pendapat dan manuver pribadi beliau yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Berkarya," kata Priyo kepada Tempo pada Senin, 11 Februari 2019.
Manuver Muchdi ini seakan mengulang apa yang terjadi pada Pilpres 2014. Dikenal sebagai suksesor Prabowo Subianto di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) serta ikut mendirikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008, Muchdi malah dua kali tak mendukung koleganya itu di Pilpres.
Di Gerindra, Muchdi sempat menjadi wakil ketua umum. Namun pada 23 Februari 2011 ia berbalik haluan dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan.
Kendati PPP mengusung Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014, Muchdi malah mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Lulusan Akademi Militer 1970 ini bergabung dengan Relawan Matahari Indonesia dan ikut memenangkan Jokowi.
Muchdi tak terlalu kerap muncul hingga pada 2018 bergabung dengan Partai Berkarya besutan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Kini, purnawirawan kelahiran Sleman, Yogyakarta 71 tahun silam itu didapuk menjadi ketua umum menggantikan sang putra bungsu keluarga Cendana.
Badaruddin mengklaim Munaslub yang digelar kemarin sah dan kuorum. Ia mengatakan, saat ini tim formatur tengah menyusun kepengurusan periode 2020-2025. "Insya Allah besok Senin kami daftarkan (ke Kementerian Hukum dan HAM)," ujar Badaruddin.
BUDIARTI UTAMI PUTRI