Wakil Presiden Mar'uf Amin menggunakan hand sanitizer setelah berolahraga, di kediamannya, Jumat, 27 Maret 2020. Foto: Setwapres
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa transisi menuju tatanan baru atau new normal akan lebih sulit daripada ketika pembatasan sosial berskala besar atau PSBB diterapkan.
Saat new normal, tutur Ma’ruf Amin, kesadaran masyarakat akan sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, rumah ibadah, tempat kerja, dan sejumlah fasilitas umum mulai dibuka. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi kunci memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Makanya masyarakat harus lebih siap menjaga dirinya dan menaati protokol kesehatan, lebih dari waktu kemarin-kemarin. Kalau bahasa agamanya, harus benar-benar sami'na wa atho'na,” ujar Ma’ruf dalam pertemuan daring dengan wartawan, Senin, 8 Juni 2020.
Ma’ruf tak bosan mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak dan memakai masker jika berpergian keluar rumah. “Saya mohon itu. Situasi sekarang ini lebih sulit dari pada kemarin. Kemarin kan semua kerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Sekarang kan tidak. Patuh terhadap protokol kesehatan menjadi sangat penting,” ujar ulama sepuh ini.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
8 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.