Ketua DPR Serukan Solidaritas Internasional Atasi Wabah Covid-19

Selasa, 21 April 2020 11:43 WIB

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPR Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 30 Maret 2020. Rapat tersebut beragendakan penyampaian pidato ketua DPR dan laporan Komisi XI mengenai hasil fit and proper test tiga Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diajukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menyerukan kerja sama internasional dalam menangani pandemi Covid-19. Seruan ini terutama ia tujukan kepada para anggota parlemen dunia.

"Kita para wakil rakyat mendapatkan panggilan kemanusiaan untuk membantu rakyat kita," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 April 2020.

Puan mengatakan, para wakil rakyat harus membantu menghadirkan solusi yang nyata dalam menangani pandemi Covid-19 serta dampak sosial dan ekonomi yang muncul. Panggilan kemanusiaan itu bisa dimulai dengan mengaktifkan semangat kekeluargaan bangsa-bangsa seperti yang diutarakan Presiden Soekarno 75 tahun yang lalu.

Dunia, kata Puan, memang tengah menjalani pembatasan interaksi fisik (physical distancing). Namun dia berharap hal ini tak menyebabkan bangsa-bangsa juga menjadi berjarak atau yang disebutnya nations distancing. "Justru yang dibutuhkan dunia saat ini adalah nations uniting atau bangsa-bangsa bersatu untuk melawan musuh bersama kita yaitu Covid-19," ujar cucu Bung Karno ini.

Puan menegaskan, Covid-19 bukanlah persoalan atau tanggungjawab satu atau dua negara saja. Namun persoalan ini perlu diselesaikan bersama-sama oleh semua masyarakat dunia.

Advertising
Advertising

Hari ini, kata dia, lebih dari 200 negara berjuang melawan pandemi Covid-19. Semua negara menghadapi situasi sulit baik dari sisi keselamatan dan kesehatan hingga ekonomi, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.

Seruan ini disampaikan Puan dalam pidato berbahasa Inggris dalam acara diskusi panel virtual bertajuk Internasional Cooperation To Defeat Covid-19 yang diselenggarakan secara virtual oleh Badan Kerjasama Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR hari ini.

Diskusi panel yang diikuti seluruh parlemen dunia anggota Komite Kerjasama Antar-Parlemen ini menghadirkan para pembicara kunci antara lain Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik (UN ESCAP) Armida Alisjahbana dan Perwakilan WHO Indonesia Navaratnasamy Paranietharan.

Peserta diskusi panel juga mendengarkan pengalaman Korea Selatan dalam menangani pandemi virus corona yang disampaikan oleh Kim Jin Pyo, Kepala Komite Khusus Coronavirus Majelis Nasional Korea Selatan.

Puan berharap diskusi panel ini dapat menjadi salah satu akselerator terjadinya gotong royong dunia, termasuk gotong royong parlemen-parlemen dunia dalam melawan Covid-19. "Mari kita bertukar informasi, data, pengalaman, dan praktik terbaik untuk menghadirkan solusi nyata dalam menyelamatkan rakyat dunia dari virus Corona," ujar Puan.


Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

8 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya