Ditanya Soal Dugaan Plagiat Rektor Unnes, Nadiem: Sedang Dikaji
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Kamis, 20 Februari 2020 18:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim irit bicara soal dugaan plagiarisme Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman.
Nadiem hanya berujar tengah mengkaji dugaan kasus itu. "Sedang kami kaji," kata Nadiem seusai rapat dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Nadiem melontarkan jawaban serupa saat ditanya ihwal harapan para akademisi agar Kemendikbud segera menyikapi dugaan kasus ini. Apalagi, sebelummya sudah ada temuan tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) yang memvonis Fathur melakukan plagiarisme. "Ya sedang kami kaji," kata mantan CEO Gojek ini.
Isu plagiarisme Fathur Rokhman berembus setelah Rektorat Unnes membekukan sementara status dosen Sucipto Hadi Purnomo. Sucipto dituduh mengunggah tulisan bernada kebencian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut sang dosen, pemecatan justru terkait aksinya yang vokal menyuarakan antiplagiarisme sejak 2015. Sucipto juga menjadi Tim EKA yang dibentuk Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi periode 2014-2019, Mohamad Nasir.
Tim itu menelisik dugaan plagiarisme Fathur, dua tahun lalu, dan menyatakan sang rektor positif melakukan plagiarisme. Anggota Tim EKA, Engkus Kuswarno, mengaku heran Nasir tetap melantik Fathur sebagai rektor pada 2018.
Nasir mendasarkan keputusannya pada hasil investigasi Senat Unnes. Padahal pemeriksaan Senat Unnes itu dinyatakan cacat administrasi oleh Ombudsman. "Padahal kami yang ditugaskan, tapi Menteri (Nasir) lebih percaya Senat (Unnes)," kata Engkus dikutip dari Koran Tempo, Rabu, 19 Februaru 2020.
Fathur mengatakan dugaan plagiarisme adalah isu basi. Dia mengklaim sudah bebas dari tuduhan plagiarisme setelah Senat menjatuhkan vonisnya. Fathur juga berkukuh pemberhentian Sucipto karena dugaan penghinaan kepada Presiden Jokowi.