Parlemen Minta Pemulangan WNI Kombatan ISIS Dikaji Ulang

Reporter

Andita Rahma

Rabu, 5 Februari 2020 06:05 WIB

Suasana pengungsian WNI eks ISIS di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama, Fachrul Razi, menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal memulangkan 600 warga negara Indonesia yang tergabung dalam ISIS dari Timur Tengah.

Pernyataan itu sempat menimbulkan polemik. Fachrul lantas meralat ucapannya dan mengatakan pemerintah masih mengkaji kemungkinan pemulangan WNI eks ISIS.

"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam," kata Fachrul melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 4 Februari 2020.

Kendati demikian, wacana tersebut sudah menuai beragam komentar dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Berikut beberapa komentar dari berbagai komisi:

1. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily

Advertising
Advertising

Ace mengatakan Menteri Agama Fachrul Razi tak berwenang bicara perihal pemulangan WNI eks ISIS. "Pernyataan Menteri Agama soal pengembalian eks ISIS tersebut sesungguhnya bukan kewenangannya," kata Ace melalui pesan singkat, Selasa, 4 Februari 2020.

Ia mengatakan kewenangan untuk bicara pemulangan itu ada pada Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). "Kementerian Agama lebih pada aspek pembinaannya saja," kata politikus Golkar ini.

Lebih lanjut, Ace mengatakan rencana pemulangan 600 WNI eks ISIS harus dikaji mendalam, terutama menyangkut aspek positif dan negatifnya terhadap penyebaran ideologi anti-Pancasila dan NKRI.

2. Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikar Laksono

Dave meminta pemerintah mengkaji secara matang rencana pemulangan 600 WNI eks ISIS ke tanah air.

“Pemerintah harus berpikir masak-masak ya. Jangan terlalu tergesa-gesa. Harus ada plan yang jelas kalau mereka ke mari akan tinggal di mana, berasimilasi dengan masyarakat dengan cara seperti apa,” kata Dave saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 Februari 2020.

Dave menilai WNI yang pergi meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan ISIS sudah terpapar ideologi radikalisme yang cukup parah. Agar tidak menimbulkan persoalan lain, pemerintah harus memikirkan pengawasan terhadap mereka jika kembali ke Indonesia.

3. Ketua Komisi III DPR Herman Hery

Senada dengan rekan-rekannya, Herman juga meminta rencana pemulangan tersebut dikaji secara mendalam. "Karena bagaimana pun orang yang sudah ke sana sudah terkontaminasi paham tersebut," ujar Herman pada Selasa, 4 Februari 2020.

Herman pun meminta kepada BNPT untuk menerapkan program deradikalisasi yang terukur. Sehingga, para WNI yang pulang itu benar-benar lepas dari paham radikalisme.

"Jadi pemerintah dalam hal ini BNPT harus mempunyai program penanganan deradikalisasi eks ISIS ini, apa mekanismenya silakan mereka lebih tahu, tapi harus ada kajian yang matang," kata Herman.

4. Anggota Komisi VIII DPR Hasani bin Zuber

Hasan meminta pemerintah tidak gegabah memulangkan WNI eks ISIS. Politikus Partai Demokrat ini menyarankan agar pemerintah dan lembaga negara lain mengkaji lebih mendalam tentang dampak baik dan buruk rencana pemulangan tersebut.

"Harus ada kajian dulu, tak boleh ujug-ujug memulangkan. Sebab mereka itu terpapar radikalisme yang tak sejalan NKRI dan Pancasila," kata Hasani, usai sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Yayasan Ahlussunnah Waljamaah, Desa Alaskokon, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Selasa, 4 Februari 2020.

Menurut Hasani, kajian itu dibutuhkan agar pemerintah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan jika nantinya keputusan pemerintah adalah memulangkan para simpatisan ISIS itu dengan alasan kemanusiaan karena saat ini mereka terlantar di Timur Tengah.

Misalnya, kata dia, harus disiapkan tempat dan metode khusus pembinaan tentang nilai-nilai kebangsaan, moderasi dan toleransi. Sebab, mereka telah berbaiat kepada ISIS yang artinya tidak mengakui NKRI dan Pancasila.

ANDITA RAHMA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA | MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya