YLBHI Nilai RUU SDA Akomodir Kepentingan Pemodal

Minggu, 1 September 2019 16:47 WIB

Anak-anak bermain di proyek pembangunan Embung Kebagusan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, di RT3 RW3 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Rabu, 10 April 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat sipil menilai Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA) yang sedang digodok Komisi V DPR RI sangat kapitalis.

"Air itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Pemerintah sangat sarat dengan kepentingan, sangat kapitalis dan terlalu banyak mandat yang diserahkan ke level teknis setingkat peraturan pemerintah," kata Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Era Purnama Sari di Kantor Walhi Nasional di Jakarta, Ahad, 1 September 2019.

Era mengatakan naskah akademik aturan ini pun tak melibatkan partisipasi publik. "Kami melihat aturan ini seolah-olah ada ruang untuk melibatkan masyarakat. Padahal enggak ada," ujarnya.

Sementara itu, Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Walhi Nasional mengatakan rancangan ini perlu ditunda lantaran naskah akademik RUU SDA juga mengandung semangat investasi swasta dan pro bisnis.

"Enggak hanya SDA, tapi juga RUU Minerba, Kelapa Sawit, yang memberi karpet merah kepada korporasi entitas bisnis dan meninggalkan hak masyarakat dan dalam sisi partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kekayaan alam," kata Nur Hidayati.

Berita terkait

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

8 hari lalu

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

LBH Pers Sebut CNN Melanggar Norma Ketenagakerjaan karena Potong Upah Karyawan Sepihak

17 hari lalu

LBH Pers Sebut CNN Melanggar Norma Ketenagakerjaan karena Potong Upah Karyawan Sepihak

Anggota LBH Pers menyebutkan PHK oleh CNN baru bisa disebut sah secara hukum jika memenuhi dua hal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

ASN Kemensos Korban Bullying Sesama ASN Telah Serahkan Bukti ke YLBHI

20 hari lalu

ASN Kemensos Korban Bullying Sesama ASN Telah Serahkan Bukti ke YLBHI

ASN Kementerian Sosial yang menjadi korban bullying oleh sesama ASN telah menyerahkan sejumlah bukti kepada YLBHI.

Baca Selengkapnya

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

22 hari lalu

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Soroti Tindakan Represif Kepolisian Terhadap Aksi Massa Kawal Putusan MK

26 hari lalu

Guru Besar UGM Soroti Tindakan Represif Kepolisian Terhadap Aksi Massa Kawal Putusan MK

YLBHI mencatat beberapa kasus tindakan represif aparat keamanan ketika aksi mahasiswa Kawal Putusan MK di beberapa daerah. Ini respons Guru Besar UGM.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Klaim 105 Demonstran Dilepas dalam Keadaan Baik-Baik Saja

28 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Klaim 105 Demonstran Dilepas dalam Keadaan Baik-Baik Saja

Polres Metro Jakarta Barat melepas 105 demonstran yang ditangkap saat aksi tolak pembahasan RUU Pilkada di DPR.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi untuk Demokrasi Ungkap Demonstran Dianiaya Polisi hingga Hidung Patah

28 hari lalu

Tim Advokasi untuk Demokrasi Ungkap Demonstran Dianiaya Polisi hingga Hidung Patah

Terdapat sekitar 148 orang demonstran yang ditahan. Namun polisi tak mengizinkan tim advokasi untuk memberikan bantuan hukum.

Baca Selengkapnya

YLBHI Catat Puluhan Tindakan Represif Aparat saat Demo Kawal Putusan MK

28 hari lalu

YLBHI Catat Puluhan Tindakan Represif Aparat saat Demo Kawal Putusan MK

YLBHI menyoroti kasus represif aparat yang terjadi di Semarang, Makassar, Bandung, hingga Jakarta, saat unjuk rasa Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Diabaikan, Bangsa Mahardika: Penguasa Rakus

29 hari lalu

Putusan MK Diabaikan, Bangsa Mahardika: Penguasa Rakus

Sejumlah organisasi masyarakat sipil mengecam sikap DPR RI yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam merevisi UU Pilkada

Baca Selengkapnya

Artis dan Warganet Gaungkan Tagar Kawal Putusan MK: Level Muak Sudah Diambang Batas

29 hari lalu

Artis dan Warganet Gaungkan Tagar Kawal Putusan MK: Level Muak Sudah Diambang Batas

Tagar Kawal Putusan MK digaungkan dari kemarin hingga sekarang sudah mencapai 1,65 juta cuitan.

Baca Selengkapnya