Perludem Kritik Usul Tjahjo Kumolo soal Persingkat Masa Kampanye

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Rabu, 17 Juli 2019 08:20 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berbicara kepada awak media di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil, mengkritik usulan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang ingin mempersingkat masa kampanye pemilu menjadi satu bulan.

Menurut Fadli, usulan tersebut bukan hal yang mendesak dan tidak akan berdampak signifikan terhadap perbaikan pemilu. "Pembatasan waktu kampanye yang singkat akan tetap percuma jika tak ada konsistensi terhadap penegakkan hukum bagi yang melanggar kampanye," kata Fadli kepada Tempo, Selasa, 16 Juli 2019.

Fadli menilai, aspek pendidikan politik, perbaikan regulasi, dan komitmen terhadap penegakkan hukumlah yang menjadi tugas mendesak untuk diperbaiki. "Makanya saya lebih setuju konsistensi terhadap penegakkan hukum yang perlu diperbaiki, secara kelembagaan, regulasi, dan komitmen semua pihak," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya menilai tahapan kampanye perlu dipersingkat. Karena itu, ia akan mengusulkan revisi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) terkait masa kampanye. "Saya usulkan waktu kampanye cukuplah sebulan saja, tak harus delapan bulan. Mungkin lebih efektif, efisien, bisa lebih cepat. Secara teknis nanti KPU yang menyiapkan ini," kata Tjahjo.

Menurut Tjahjo, usulan tersebut merupakan bentuk evaluasi penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Waktu kampanye yang panjang, kata dia, memperbesar potensi kerawanan keamanan di masyarakat. Sebab, dengan masa kampanye yang panjang, kerap terjadi konflik di masyarakat yang kerap melebar. Konflik bahkan sering kali mengaitkan ke arah ideologi, suku, agama, dan kelompok.

Selain itu, dengan jadwal kampanye yang singkat, Tjahjo Kumolo berharap dampak negatif pemilu dapat teredam. Apalagi, pemilu dilakukan tiap lima tahunan.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

9 jam lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

10 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

3 hari lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

7 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

7 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

7 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Apa itu Penghargaan Satyalencana yang Batal Diberikan kepada Gibran?

7 hari lalu

Apa itu Penghargaan Satyalencana yang Batal Diberikan kepada Gibran?

Apa itu Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha yang batal diberikan kepada Gibran?

Baca Selengkapnya

Mendagri Jelaskan Alasan Gibran Tak Terima Satyalencana

7 hari lalu

Mendagri Jelaskan Alasan Gibran Tak Terima Satyalencana

Alasan kenapa Gibran tak terima Satyalencana.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

8 hari lalu

Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

Perludem menyatakan bahwa MK masih menjadi 'mahkamah kalkulator' karena putusan sengketa pilpres masih berlandaskan selisih hasil suara.

Baca Selengkapnya