Deputi IV Kemenpora Mengaku Dimintai Uang Honor oleh Imam Nahrawi

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 13 Mei 2019 21:41 WIB

Terdakwa mantan Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana (kedua kiri) mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus dugaan suap dana hibah Kemenpora ke KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta-Deputi IV Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mulyana, mengatakan Menpora Imam Nahrawi pernah meminta uang kepada dia. Duit itu, katanya, terkait honor dalam pelaksanaan Program Indonesia Emas (Prima). "Pada saat akhir tahun 2017, Pak menteri bertanya ke saya, 'Saya dapat honor enggak dari Prima?'" kata Mulyana seusai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.

Prima merupakan program pemerintah dalam menyiapkan atlet untuk berlaga di kompetisi internasional. Landasan program itu diteken lewat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Emas. Pihak yang menjalankan program itu adalah Satuan Pelaksana Prima yang bekerja di bawah Menpora. Program itu dihentikan Presiden Joko Widodo pada 2018 demi memotong alur birokrasi anggaran Asian Games 2018.

Baca: KPK Buka Peluang Kembangkan Kasus Suap KONI ke Imam Nahrawi

Ketika ditanya soal honor oleh Imam, Mulyana mengaku tak mengetahui apakah Menpora mendapatkan bagian atau tidak dalam pelaksanaan tersebut. Dia berdalih baru menjabat posisi tersebut pada November 2017. Mulyana lantas bertanya pada Asisten Deputi Olahraga Prestasi pada Deputi IV, Chandra Bakti.

Chandra Bakti bilang memang ada honor untuk Menpora. Chandra, kata Mulyana, menyarankan untuk menyerahkan honor sebanyak Rp 1 miliar. Atas saran itu, Mulyana menyuruh Supriyono, Bendahara Pengeluaran Pembantu Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional pada Kemenpora, untuk mencari duit honor Menpora.

Supriyono saat bersaksi dalam sidang, mengakui memang pernah diminta oleh Mulyana untuk mencari duit tersebut. Dia mengatakan akhirnya memperoleh duit Rp 400 juta dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Dia berdalih uang itu adalah pinjaman.

Supriyono berujar uang itu akhirnya ia serahkan kepada asisten pribadi Imam, Miftahul Ulum. Pemberian dilakukan pada suatu malam di depan masjid Kemenpora. "Jadi melalui Ulum dikasihnya (ke Menpora)," kata Mulyana. "Tapi Ulum terus menagih sisa Rp 600 juta."

Simak: Pleidoi Terdakwa Suap KONI Akan Singgung Peran Imam Nahrawi

Dalam perkara ini, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi mendakwa Mulyana menerima mobil Toyota Fortuner serta duit Rp 400 juta dan ponsel Samsung dari Sekjen KONI, Ending Fuad Hamidy. Suap diberikan untuk memuluskan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke KONI. Selain Mulyana, dua pegawai Kemenpora, Adhi Purnomo dan Eko Triyanto juga didakwa menerima Rp 215 juta untuk tujuan yang sama.

Pengacara Imam Nahrawi, Soesilo Aribowo, mengatakan perlu memeriksa dahulu terkait tudingan Mulyana itu. Dia meminta waktu untuk memberi tanggapan. "Saya mesti cross check dahulu," kata dia saat dihubungi, Senin, 13 Mei 2019.

Berita terkait

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

2 jam lalu

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

Kemenpora kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) laga Timnas U-23 Indonesia melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

2 hari lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

3 hari lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

10 hari lalu

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

Kemenpora membuka kemungkinan untuk membuat akademi bola voli bersama klub asal Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

10 hari lalu

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

Para pemain klub bola voli Red Sparks sempat diajak berkeliling mengenal ragam budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

21 hari lalu

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

Program Indonesian Dream PPAN dan PPAP dari Kemenpora buka hingga 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

40 hari lalu

Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

LPDUK mengumumkan delapan kategori tiket ditambah satu kategori khusus untuk laga eksibisi Red Sparks vs Indonesia All Star.

Baca Selengkapnya

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

44 hari lalu

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

Pemain keturunan Cyrus Margono tinggal melaksanakan pengambilan sumpah untuk kemudian resmi menjadi WNI.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

56 hari lalu

Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

Proses naturalisasinya diproses, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes semakin dekat untuk bisa memperkuat timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

56 hari lalu

Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo ingin dana untuk pelatnas kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 tersebut dikelola secara transparan oleh NPC Indonesia.

Baca Selengkapnya