Diperiksa KPK untuk Kasus Sofyan Basir, Anak Setya Novanto Diam

Kamis, 2 Mei 2019 15:51 WIB

Komisaris PT Sky Dweller Indonesia Mandiri, Rheza Herwindo (kiri) meninggalkan gedung KPK usai diperiksa dalam kasus suap PLTU Riau-I di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018. Setya Novanto mengatakan keterkaitan Rheza dengan proyek bernilai triliunan rupiah itu untuk belajar manajemen. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Anak mantan Ketua DPR Setya Novanto, Rheza Herwindo, bungkam seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap PLTU Riau-1. Saat dicecar wartawan, dia hanya melemparkan senyum, berjalan ke mobilnya, sambil membawa kotak nasi Padang Salero Jumbo.

Baca: KPK Tidak Sita Apapun dari Rumah Menteri Enggartiasto Lukita

Rheza selaku Komisaris PT Skydweller Indonesia Mandiri diperiksa sebagai saksi untuk Direktur PT PLN nonaktif Sofyan Basir pada Kamis, 2 Mei 2019. Dia datang sekitar pukul 10.00 dan keluar sekitar pukul 13.00.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Sofyan menjadi tersangka karena diduga menerima janji suap dari pemilik saham Blackgold Natural Resources Ltd. Selain itu, KPK menduga Sofyan juga berperan menunjuk perusahaan Kotjo menjadi penggarap proyek PLTU Riau-1.

"SFB (Sofyan Basir) diduga menerima janji dengan mendapatkan bagian yang sama besar dengan jatah Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2019. Dalam beberapa kesempatan, Sofyan membantah menerima uang atau gratifikasi dari proyek ini.

Advertising
Advertising

Sebelum Sofyan, KPK telah menetapkan tiga tersangka lain dalam kasus ini. Mereka adalah Kotjo, Wakil Ketua Komisi Energi DPR Eni Maulani Saragih dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Eni dan Idrus disangka menerima suap Rp 4,75 miliar untuk membantu Kotjo mendapatkan proyek tersebut. Ketiganya telah dihukum dengan hukuman antara 3 sampai 6 tahun penjara.

Dalam sidang dengan terdakwa Kotjo, Eni yang bersaksi mengatakan Setya pernah memintanya untuk membimbing Rheza pada setiap proyek yang dia kawal. Mantan Ketua Umum Golkar itu juga meminta Eni agar mengenal pengusaha sukses Johanes Soetrisno Kotjo.

Eni tidak menyebut secara spesifik maksud permintaan Setya Novanto agar sang anak mendapat bimbingan. Kendati demikian, dalam pertemuan pertama Eni dengan Kotjo di Hotel Fairmont, Rheza berperan sebagai fasilitator.

Simak juga: Anak Setya hingga Suami Eni akan diperiksa KPK untuk Sofyan Basir

Rheza sebelumnya pernah diperiksa dalam kasus ini sebagai saksi untuk Eni Saragih pada 28 Agustus 2018. Kala itu dia juga tak memberikan komentar apapun dan tidak menenteng kotak nasi Padang jatah makan siang saksi.

Berita terkait

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

1 jam lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

1 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

2 jam lalu

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

3 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

13 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

14 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

17 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

18 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

19 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya