Selain Komite Khittah, Desakan MLB NU Disuarakan Lewat PPKN

Selasa, 5 Maret 2019 16:25 WIB

Peringati Harlah ke 91, Nahdatul Ulama Provinsi Banten gelar doa bersama untuk NKRI. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komite Khittah Nahdlatul Ulama (NU) Choirul Anam mengatakan kiai-kiai kultural yang tergabung dalam wadah tersebut menginginkan cara lembut untuk mendesak digelarnya Muktamar Luar Biasa NU. Menurut Choirul mereka tidak ingin frontal dan lebih memilih jalur damai.

Berita terkait: Saat NU Dinilai Terlalu Jauh Masuk Ranah Politik

“Ulama sepuh inginnya soft, ya, silakan. Tapi saya gerak sendiri melalui ormas PPKN (Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah) yang saya dirikan sejak dua tahun lalu,” ujar mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama itu saat dihubungi Selasa, 5 Februari 2019.

Choirul berujar pendirian PPKN dilatarbelakangi rasa prihatin melihat arah NU yang makin jauh dari kitthah-nya. Ormas terbesar di Indonesia itu dinilai Choirul telah masuk terlalu jauh dalam ranah politik praktis. Puncaknya dengan pencalonan Rais Aam Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden Joko Widodo.

“Jadi dalam posisi Ketua Dewan Pembina PPKN, saya menyarankan pada NU kultural untuk mendesak PBNU menggelar MLB. NU sudah compang-camping, harus diluruskan. Ini bahaya, karena NU telah menjadi ormas penganut parpol,” ujar Choirul.

Choirul menuturkan sebagai Rais Aam, Ma’ruf Amin telah melanggar AD/ART sehingga kepengurusan yang ada sekarang harus diganti melalui muktamar luar biasa. Choirul membandingkan dengan sikap Rais Aam sebelumnya, Sahal Mahfudz, yang tegas menjaga khittah.

“Saat Kiai Hasyim (Ketua PBNU Hasyim Muzadi) jadi cawapres Megawati pada pilpres 2004, Kiai Sahal bilang ‘Syim kalau kamu jadi cawapres harus non-aktif dari PBNU, khittah biar saya yang jaga’. Gitu, itu baru Rais Aam namanya,” ucap Choirul.

Choirul tak khawatir pengguliran wacana Muktamar Luar Biasa NU ini bakal memecah belah warga nahdliyin. Menurut dia sejak Ma’ruf Amin jadi cawapres, warga NU sudah pecah. “Ini gara-gara Pak Jokowi nyomot NU tanpa musyawarah. Mestinya dengar dulu aturan di NU, dengar dulu suara alim ulama, baru semua paham dan tahu. O, Pak Jokowi harus didukung karena gini gini gini. Kan gitu mestinya,” ujarnya.

Ketua Bidang Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas membantah bahwa Ma'ruf Amin melanggar AD/ART NU. Alasannya, saat dia dicalonkan sebagai cawapres Jokowi, Ma'ruf langsung mengundurkan diri sebagai rais aam. "Oh, kalau itu sudah clear, clear," kata Robikin pada Tempo di Banjar, Selasa, 26 Februari 2019.

Robikin menjelaskan dalam AD/ART NU memang ada aturan mengenai rangkap jabatan, terutama dengan jabatan politik. Di tingkat PBNU, rais aam, wakil rais aam, ketua umum, dan wakil ketua umum dilarang rangkap jabatan dengan jabatan politik. "Dalam hal ini yang kebetulan menjabat, kalau mencalonkan atau dicalonkan, pilihannya ada dua, mundur atau dimundurkan. Dan beliau (Ma'ruf) sudah memenuhi mekanisme itu," ujarnya.

Sebelumnya Komite Khittah NU yang beranggotakan beberapa kiai sepuh, seperti Salahuddin Wahid dan Tolchah Hasan, mendesak digelarnya muktamar luar biasa. Mereka menilai kepengurusan di bawah ketua umum Said Aqil Siradj telah melanggar AD/ART. Komite Khittah menggelar serangkaian halaqah untuk menggulirkan wacana tersebut. Setelah pertemuan di Pasuruan pada akhir bulan lalu, bakal disusul halaqah berikutnya di Bandung pada 14 Maret ini.

KUKUH S. WIBOWO (Surabaya)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

1 jam lalu

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

Tuntutan memenjarakan Suswono dalam reuni aksi 411. Namun, sejumlah pihak menyarankan agar Suswono tak dituntut. Kenapa?

Baca Selengkapnya

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

12 hari lalu

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika, untuk menekan pemerintah AS agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pilih Irfan Yusuf Hasyim Bakal Jadi Ketua Badan Haji dan Umroh, Berikut Profil Cucu Pendiri NU

16 hari lalu

Prabowo Pilih Irfan Yusuf Hasyim Bakal Jadi Ketua Badan Haji dan Umroh, Berikut Profil Cucu Pendiri NU

Cucu pendiri NU, Irfan Yusuf Hasyim digadang-gadang menjadi Kepala Badam Haji dan Umrah pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Selebritas Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah dalam Audiensi Prabowo

18 hari lalu

Selebritas Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah dalam Audiensi Prabowo

Prabowo panggil lebih dari 100 orang dalam audiensi calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala bada. Terdapat Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

19 hari lalu

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

Prabowo memanggil Gus Miftah ke Kertanegara. Ia pernah disoroti pengamat tentang dukungannya untuk presiden terpilih ini dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

26 hari lalu

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

Adik Gus Dur menjadi ketua tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024. Berikut profil Umar Wahid Hasyim.

Baca Selengkapnya

Alasan Gus Yahya Bilang Separuh Kabinet Prabowo akan Diisi Kader NU

27 hari lalu

Alasan Gus Yahya Bilang Separuh Kabinet Prabowo akan Diisi Kader NU

Gus Yahya mengatakan kader NU siap mengemban posisi apa pun yang diberikan oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Agenda Imam Besar Masjid Nabawi Selama di Indonesia, Kunjungi Istana hingga Ceramah di Masjid Istiqlal

28 hari lalu

Agenda Imam Besar Masjid Nabawi Selama di Indonesia, Kunjungi Istana hingga Ceramah di Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, rencananya akan mengunjungi Istana Negara hingga menjadi imam salat jumat di Masjid Istiqlal selama berada di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Umar Wahid Siap Jaring Nahdliyin

28 hari lalu

Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Umar Wahid Siap Jaring Nahdliyin

Umar Wahid menuturkan banyak orang menanyakan alasannya mau bergabung dengan tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

30 hari lalu

Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

Kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo diperkirakan akan memiliki lebih banyak kementerian dibandingkan kabinet yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo.

Baca Selengkapnya