Demokrat Menolak Berdebat Dwifungsi TNI dengan Anak Buah Luhut

Minggu, 24 Februari 2019 16:17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Januari 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menolak debat terbuka dengan anak buah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengenai dwifungsi Tentara Nasional Indonesia. "Saya tidak bersedia," kata Rachland kepada Tempo, Ahad, 24 Februari 2019.

Rachland berpendapat tidak ada birokrasi dalam pemikiran. Menurut dia, setiap orang dan bisa salah atau benar. Dia mengatakan anak buah Luhut belum tentu tak lebih pintar, bisa jadi lebih.

Baca: Pengamat: Isu Dwifungsi TNI Bisa Menggerus Suara Jokowi

Namun, kata dia, tantangan debat yang dia layangkan sebelumnya itu memang untuk menguji Luhut. "Yang mau kita uji adalah pemikiran Pak Luhut, bukan anak buahnya," kata dia.

Rachland sebelumnya menantang Luhut debat terbuka perihal dwifungsi TNI. Ajakan itu dia sampaikan di akun Twitternya, @RachlanNashidik sembari menanggapi berita berjudul "Perwira Aktif TNI Masuk Lembaga Sipil, Luhut: Ada yang Keberatan?".

Advertising
Advertising

"Saya keberatan. Saya undang Luhut Binsar Panjaitan berdebat terbuka mengenai ini menghadapi saya. Kawan-kawan media, silakan sampaikan." Rachland mencuit, Jumat, 22 Februari 2019.

Baca: Alissa Wahid Menolak Gagasan Kembalinya Dwifungsi TNI

Tantangan senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief. Dia mengatakan Demokrat mengutus Rachland untuk berdebat dengan Luhut.

"Silakan Pak Luhut menghadapi sendiri atau bisa didampingi siapa saja, boleh minta bantuan intelektual siapa pun." Andi mencuit di akun Twitternya, @AndiArief, Jumat, 22 Februari 2019.

Luhut menolak tantangan itu. Dia mengatakan akan menyuruh anak buahnya melayani tantangan debat. Luhut menunjuk Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmaji Soemarkidjo. "Ya enggak usahlah, nanti suruh anak-anak itu yang debat sama dia. Nanti saya cari, suruh anak-anak itu datang ini sama Pak Atmaji," kata Luhut di Hotel Alila, Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2019.

Simak: Bantah Isu Dwifungsi TNI, Luhut Panjaitan: Ngarang Aja Itu

Luhut Pandjaitan turut meramaikan perdebatan soal dwifungsi di balik rencana perluasan jabatan sipil untuk perwira tinggi dan menengah TNI. Luhut menepis isu dwifungsi TNI itu sembari menyebutnya sebagai karangan belaka.

Luhut adalah salah seorang inisiator revisi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Pada Mei 2018, dia mengundang Badan Pembinaan Hukum Nasional ke kantornya untuk membahas revisi. Pusat Penerangan Markas Besar TNI mengatakan proses revisi sudah berlangsung sejak empat tahun lalu. Tujuannya mengubah Pasal 47 tentang penempatan TNI di instansi pemerintah. Belakangan, selain merevisi undang-undang, pemerintah menggodok aturan untuk mengakomodasi penempatan perwira TNI di lebih banyak instansi.



Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

5 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

5 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

5 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya